Setiap orang pasti punya ingatan terjauh yang berbeda-beda.
Saya belum tahu pasti usia berapa seseorang sudah bisa mengingat suatu kejadian.
Tapi kalau dikira-kira sih mungkin usia 3 sampai 5 tahun seseorang sudah bisa mengingat.
Tapi ada juga yang kurang dari itu.
Saya pernah mendengar bahwa seseorang bahkan mengingat saat dirinya masih usia beberapa bulan dan masih menyusu, dia berada di gendongan ibunya dan dia melihat bapaknya lewat di depannya.
Entah itu benar atau hanya mimpi, hanya si orang tersebut yang bisa memastikannya.
Sebelum saya lupa maka saya ingin menceritakan tentang batas ingatan terjauhku.
Sedalam-dalamnya saya mengingat, saya tidak akan bisa lewat dari tahun 1989.
Saat itu usiaku masih 3 tahun.
Ya, ingatan terjauhku adalah saat saya masih berusia 3 tahun.
Saya ingat waktu itu kami entah dari Kendari atau dari Bau-Bau naik kapal ke Makassar.
Di situ kami nginap di rumah sepupu yang entah di mana.
Dan yang paling teringat adalah saya, kakakku dan tanteku yang paling bungsu (cuma beda 5 tahun dariku) pada suatu malam diajak bermain di taman bermain yang entah di mana.
Kami naik helikopteran, kapal-kapalan, patung-patung binatang dan lain-lain.
Dan saya juga ingat, sewaktu liburan itu, kami sempat naik bus bertingkat yang pada jaman sekarang sudah tidak ada.
Saya ingat ada sepupu yang suka banget olahraga ngebentuk ototnya, saya ingat dia suka bergantung dan bergerak naik turun di gantungan yang dia buat sendiri.
Tahun 2004 saya kuliah di Makassar dan mencari tahu tentang ingatan itu.
Kata mamaku, rumah sepupu yang pernah kita datangi waktu ke Makassar itu letaknya di Maccini.
Saya cukup sekedar tahu saja dan tidak pernah mencari tahu tentang rumah itu sampai sekarang.
Saya tidak tahu apakah rumah itu masih di situ, atau para penghuninya sudah pindah.
Tahun 2008 tanpa sengaja saya mendengar cerita temanku yang usianya sepantaran sama saya.
Dia bercerita tentang masa kecilnya di Makassar, katanya dulu Kota Makassar tidak semacet dan semegah ini.
Katanya dulu tempat bermain yang paling rame ada di Jalan Kerung-Kerung Maccini, seperti taman bermain-anak-anak begitu.
Pada masa kecilnya juga dia masih dapat menaiki bus bertingkat.
Nah, Merangkaikan dari 2 informasi tersebut, berarti pas dengan ingatanku.
Rumah sepupu di Maccini, taman bermain juga di Maccini, berarti waktu itu kami dibawa main ke tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah!
Saya ingat pada suatu malam, saya dan kakakku duduk di bangku-bangku kayu dan kami difoto.
Saya masih ingat kacamata biru yang kami pakai dan juga sepatu kami.
![]() |
Saya dan kakakku di Makassar 1989 |
Masih banyak foto-foto saat liburan itu tapi tidak bisa saya share di sini karena yang wanita-wanitanya sudah pada berhijab semua saat ini.
Salah satu kenangan terindah.
Terima kasih Tuhan masih memberiku otak yang kuat dan masih mengingat kebahagiaan itu.
No comments:
Post a Comment