Saya tidak menyangka Ajir bakalan belajar bermain gitar karena setahuku sampai dia memutuskan berhenti kuliah dan pulang ke Kendari tahun 2005 pun, dia masih buta nada.
Waktu saya pulang liburan inilah baru saya tahu dan lihat perkembangannya, ternyata dia sudah bisa memainkan chord-chord lagu, katanya, lingkungan yang membentuknya, selalu begadang tidak jelas lebih enak kalau ditemani dengan gitar.
Waktu itu kami liburan ke pantai Batu Gong, seumur hidup, pantai yang kesohor di Kendari itu baru kali ini saya datangi, betapa anak rumahannya saya waktu jaman sekolah dulu.
Waktu itu lagi tren diantara mereka lagu ciptaan mereka sendiri, kapanpun lagu itu dimainkan, tak terkecuali saat liburan di pantai ini.
Lagu ini hanya direkam dengan menggunakan HP LG jadul, jadi kualitas gambar dan suaranya buruk, sound hanya sampai 64 kbps.
Jadi sorry, abaikan saja noise-nya ya.
Ternyata rekaman apa adanya ini menjadi kenangan saat ini.
Sekarang saya menyesal, kenapa tidak direkam sampai habis.
Saya merindukan gitar itu meenn!
Gitar yang rame sekali panace-nya, dari ujung ke ujung..
Gitar murah tapi sound tidak murahan.
Ini-mi gitar terbaik yang pernah singgah di kehidupannya Ajir!
Saya ndak tahu kemana gitar itu sekarang, apakah dihibahkan atau rusak dengan sendirinya dijadikan asbak?
No comments:
Post a Comment