Sebenarnya sudah dua bulan saya menjalani kursus
gitar tapi karena jadwal saya yang setiap hari sabtu sore dan instruktur saya
pun kadang banyak kegiatan pada akhir pekan akhirnya saya baru bertemu sebanyak
5 kali.
Apa yang saya pahami setelah saya belajar di sini
adalah bahwa masuk ke tempat belajar/kursus itu jangan masuk nol atau tanpa
pengetahuan sama sekali karena akan membuat perkembangan sangat lambat dan
takutnya nanti menjadi putus asa.
Saya masuk dengan tidak tangan kosong, saya sudah
tahu lebih dari 14 chord/kunci dasar walaupun tidak sampai ke seluruh fret dan
saya sudah tahu solmisasi walaupun tidak menghafal dari nada dasar apa, tapi di
tempat kursus, saya merasa sangat-sangat bodoh dan tidak tahu apa-apa.
Di tempat kursus saya seperti orang yang baru
pertamakali belajar gitar dan merasakan bahwa ternyata selama ini saya tidak
tahu apa-apa tentang gitar.
Merasakan sedikit frustasi itu pasti, apalagi di
tempat kursus karena merasakan materi yang baru kali ini saya ketahui sehingga
saya merasa kesulitan di awalnya.
Namun saya sudah berkomitmen pada diri saya sendiri
untuk intensif belajar selama setahun ini.
Untuk mengetahui apakah mengikuti kursus atau
belajar pada orang lain dengan kurikulum yang jelas bisa membuat saya bisa
memainkan gitar atau tidak.
Yang menguatkan saya adalah komitmen pada diri
sendiri dan kemauan yang kuat untuk latihan dan mengulangi materi pelajaran di
rumah.
Kemauan kuat untuk memiliki keterampilan dalam
bermain gitar, suatu bidang yang saya cintai.
Dan yang saya pahami juga adalah bahwa kita memang
harus tekun berlatih di rumah, mengulang materi yang diberikan.
Kita tidak bisa pintar hanya dengan mengandalkan
pertemuan sekali seminggu selama setengah atau satu jam.
Tidak ada yang instant bila ingin menjadi seorang gitaris.
No comments:
Post a Comment