Monday, February 20, 2017

Melewati Gejala Tipes

Alhamdulillah seminggu yang berat telah terlewati, sekarang yang tersisa tinggal lemasnya, perlu banyak aktifitas fisik untuk membuat stamina pulih seperti sedia kala.

Di mulai dari Rabu petang 08.02.2017, saat itu istriku baru pulang dari renang bersama teman-temannya, sepulang di rumah, suhu tubuhnya tidak normal, tapi masih bisa beraktifitas seperti biasa, kami beranggapan mungkin itu panas-panas biasa, tinggal ditidurin pake selimut, pasti besok sembuh.

Keesokan harinya jam 10.00, akhirya saya harus izin pulang ke rumah karena ternyata panasnya malah makin menjadi.
Saya harus terlebih dahulu mengurus kartu BPJS nya yang hilang sekitar 2 tahun lalu.
Saya sangat berterima kasih kepada pelayanan BPJS, yang tetap melayani secara  bergantian saat jam istirahat siang, semoga Tuhan menjaga dan memberikan segala kebaikan bagi kalian yang telah melayani dengan tulus.

Setelah mengurus BPJS dan makan siang, kami langsung ke rumah sakit dan langsung ke UGD.
Setelah ditangani dan diberi penurun panas, kami berharap kondisinya membaik dan kami bisa langsung pulang, ternyata setelah efek obat hilang, panasnya masih ada dan akhirnya istriku harus di rawat inap, oh no! malah waktu itu saya gak punya uang, ya, walaupun saya make BPJS tapi saya takut mungkin ada butuh dana atau apa karena ini merupakan pengalaman pertama menggunakan BPJS untuk rawat inap.

"Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini? Kenapa harus sampai di rawat inap? malah saya sendiri di sini! bagaimana ini?", begitu ucapku dalam hati, tapi saya hanya diam mencoba tenang dan menguatkan diri untuk melewati semua ini, mau tidak mau, saya kelak akan jadi orang tua dan akan bertanggung jawab full pada keadaan-keadaan darurat seperti ini.

Saat petugas registrasi mengatakan kamar yang sesuai dengan golongan pangkatku full dan yang tersisa adalah kelas kamar yang setingkat di bawahnya, saya ndak peduli itu, yang penting, istriku bisa langsung ditangani lebih lanjut, saya juga sudah bersyukur karena tidak perlu lama antri untuk mendapatkan kamar atau malah tertolak karena full seperti yang sering saya dengar dari keluhan masyarakat selama ini.

Malam pertama ini, malam yang paling berat, istriku membaik saat diberi penurun panas, namun kembali panas saat efek obatnya hilang, malah sampai mual dan muntah, serta tidak bisa membuka mata karena saking tingginya demamnya yang mencapai 39.5 derajat.

Malam ini mendapat kunjungan dari ibu-ibu pengajian, saya sangat terharu karena saya tidak menyangka bakal dapat kunjungan dari mereka, saya bersukur istriku dapat perhatian seperti ini, padahal siapalah dia, hanya seorang istri dari pegawai rendahan macam saya ini.
Saya bersyukur karena itu artinya istriku selama ini menebar kebaikan yang berkesan di komunitasnya, 

kunjungan ibu-ibu pengajian (09.02.17)

Saya sangat bersyukur mendapat kunjungan dari ibu-ibu, serasa kami tidak sendiri di sini.
Di saat sakit seperti ini, kami yang jauh dari keluarga butuh sentuhan seorang ibu dan juga butuh kata-kata penyemangat dari seorang ibu, saya melihat istriku nampak lebih baik saat disentuh oleh mereka.
Terima kasih, saya tidak bisa membalas kebaikan kalian, saya hanya berdo'a semoga Tuhan membalas kalian dengan segala kebaikan yang lebih baik.

Kakiku sampai pegal karena kelelahan, rasanya pengen cepat diistirahatkan.
Saat sudah lelah, saya masih harus ke kantor untuk absen agar tak kena potongan dan juga ke mini market untuk membeli segala perlengkapan.

Sudah lelah tapi malam ini saya tidak bisa tidur tenang, walaupun ada satu ranjang yang belum terisi, jadi saya bisa tidur disitu, tapi tetap saya tidak bisa tenang karena saya harus bangun ketika ada suster jaga yang masuk, saya tidak enak memakai sesuatu yang bukan hak saya, selain itu juga saya sering terbangun karena dibangunkan untuk mengantar ke kamar mandi.
Jam 04.00 subuh, saya sudah tidak bisa tidur lagi, sejam kemudian saya kembali ke rumah untuk mengambil baju ganti dan segala perlengkapan lain, badan ku agak panas karena kurang tidur.


#Jumat 10.02.2017#

Di hari kedua ini, istriku sudah mulai membaik, tapi saya merasakan kondisi tubuhku yang jadi tidak normal.
Saat berjalan di terik matahari menuju mesjid untuk shalat jum'at, saya seperti tidak merasakan panas karena suhu tubuhku juga agak panas karena kurang tidur, rasanya seperti pengen pingsan di tengah jalan.

Kemarin, istriku juga terbantu dengan mendengarkan surat Al-Baqarah yang diputar melalui hp-nya.
Saat panasnya naik dan belum bisa diberikan obat penurun panas lagi, dia ikhtiar dengan mendengarkan ayat suci, dan luar biasanya, itu bisa membantu, panasnya jadi turun.

Saya jadi teringat lagi mengenai postingan beberapa waktu lalu mengenai rahasia orang Arab yang jarang sakit, bagaimana usaha-usaha pertama yang mereka lakukan untuk melawan penyakit yaitu dengan shalat sunnat dan memohon ampunan, minum air yang telah dibacakan ayat-ayat suci, sedekah dan kemudian barulah ke rumah sakit.
Saya juga pernah membaca suatu artikel yang mengatakan bahwa  molekul air jadi lebih baik bila diperdengarkan lantunan ayat suci.

Karena itu, jadilah saya ustadz dadakan, tanpa ilmu dan tajwid yang baik namun berbekal percaya dan harapan, akhirnya setiap saya mengisi air minum, saya selalu membacakannya dengan surat-surat ayat suci yang saya tahu, siapa lagi yang bisa diandalkan kan?
Ada sih sodara, tapi kayaknya, dia lebih bisa menyempatkan waktu kalau orang lain yang sakit dibanding sodara sendiri. Nawarin bantuan pun nggak, antarin baju kek atau keperluan lain! yah, mungkin sudah seperti itu pembawaannya atau mungkin lagi sibuk luar biasa, saya sih cuma bisa nerima aja.

Malam ini saya bisa tidur dengan nyenyak tanpa harus khawatir dengan suster, karena saya membawa koran dan selimut untuk alas tidur di lantai, memang terbukti ya, sejelek-jeleknya barang asal milik sendiri itu lebih nyaman daripada menggunakan barang orang lain.
Keesokan paginya istriku lebih membaik lagi, tinggal menunggu hasil ronsen-nya saja.


#Sabtu 11.02.2017#

Saat ada teman mengunjungi, saya nyesal, kenapa saya mesti bilang bahwa saya senang tinggal di sini karena makan teratur, ruangan dibersihkan, minum dekat tersedia, jaringan lancar, listrik ac gratis.
Walaupun dalam hati saya bercanda, tapi ucapan kadang dikabulkan, akhirnya pada malam hari, saya terkena gejala demam dan flu.

Di saat tinggal berdua seperti ini dan lagi sakit, tidak ada yang bisa membantu selain diri sendiri, mau tidak mau saya harus melawan rasa lelah dan ketidaknyamanan untuk membeli obat di luar rumah sakit.
Saya selalu menyemangati diri dengan kalimat "ingat Rambo....ingat Rambo yang penuh luka-luka, tapi bisa bertahan sendiri di hutan!"

Malam ini merupakan malam paling menderita buatku, saya tidak merasakan kenyamanan seperti malam kemarin, malam ini saya merasa dinginnya lantai rumah sakit menembus alas tidurku dan menusuk ke belakangku, kalau diingat dinginnya bikin trauma, jadilah saya semakin parah dan tidak bisa tidur sampai pagi.

Pelajaran hari ini: "Berkatalah dengan perkataan-perkataan yang baik!"


#Minggu 12.02.2017#

Pada pagi hari kami sudah boleh pulang ke rumah, kata dokter, semua organ dalam istriku normal, mungkin demam ini karena kelelahan dan menyebabkan gejala tipes.

Saat mengurus registrasi untuk pulang dan mengambil obat yang diberikan, saya tidak dipungut biaya sepeserpun, saya sangat bersyukur untuk itu, karena saya memang beberapa hari ini nginap di rumah sakit, nggak bawa dana persiapan sama sekali.
Terima kasih untuk RS ABM yang telah memberikan pelayanan yang baik dan respon yang cepat saat dibutuhkan, semoga lelah kalian karena melayani kami dengan ramah dan tulus diganti dengan lebih baik oleh Tuhan.

Tiba di rumah, istriku masih sangat lemas, sedangkan saya baru mau sakit. Kami berdua hanya bisa tertidur.
Stok makanan tidak ada, gas habis, air minum juga habis, di tengah kondisi tubuh yang jelek, saya masih harus berjuang untuk ke mini market membeli air minum, sementara untuk makanan, kami mengandalkan jasa gojek.
Saya pengen teriak, kenapa semua terjadi di hari libur? karena di hari libur, langganan air kami tidak bisa mengantar pesanan seperti biasa.
Yah lagi-lagi "ingat Rambo, ingat Rambo!"  lagi dah!

Kami tidak bisa seperti ini terus, salah satu dari kami harus cepat kembali ke kondisi normal.
Malam hari saya terus memaksakan diri untuk tidak terlarut dalam sakit, walaupun istriku menyuruhku untuk ke rumah sakit terdekat karena panasku sudah mencapai 39.5 derajat seperti dia kemarin, saya tidak mau.
Yang saya malaskan adalah karena fisikku tidak mampu karena sudah begitu lelah beberapa hari terakhir ini, saya tidak bisa ke sana nyetir sendiri ataupun menjalani segala prosesnya.

Akhirnya saya menghangatkan diri dengan uap air, minum yang banyak, memaksakan makan dan minum obat penurun panas yang seharusnya dikonsumsi istriku serta tidak terus-terusan mengurung diri di kamar, karena kalau tidak salah ingat, saya pernah baca, kalau orang panas justru jangan dikurung, tapi biarkanlah dia membuka sedikit kerah bajunya dan mendinginkan badannya.
Saya juga ingin membuktikan pada istriku kalau saya tidak perlu dibawa di rumah sakit!


#Senin 13.02.2017#

Pada pagi hari saya masih lemas, jadi saya harus merelakan penghasilan dipotong karena pagi ini saya belum bisa nyetir untuk absen di kantor.
Siang hari saya sudah mulai membaik dan sorenya saya malah nemenin istriku dan adik sepupuku nonton di mall, jadi setelah pulang dari nonton saya bisa langsung ke kantor untuk absen malam agar penghasilan hari ini tidak mendapat potongan full.

Sebenarnya saya masih belum fit dan cepat lemas, saya takut kalau kondisiku masih sama atau malah memburuk esok harinya, namun karena istriku begitu narsisnya, ndak sabaran dan terlanjur ngaplot foto kami di medsos, akhirnya mau tidak mau, apapun yang terjadi besok, saya harus masuk kantor, saya malu, masa pergi ke mall bisa sedangkan masuk kantor nggak bisa?!

Saya juga sebenarnya jengkel dan juga khawatir dengan istriku, saya takut dia sakit lagi, dia seharusnya istirahat yang cukup karena baru sembuh kemarin, sekarang dia malah pergi nonton!


#Selasa 14.02.2017#

Pada pagi hari, saya rasa flunya jadi lebih parah dari kemarin, tapi setelah pulang kantor kondisiku membaik lagi, mungkin karena saya tidak terkena ac lagi.
Besok hari juga libur nasional karena pilkada serentak, artinya saya punya waktu untuk istirahat yang cukup untuk memulihkan tubuh.

Today, bla bla bla, dan akhirnya hari ini setelah melewati minggu yang berat, masa sakit dan masa pemulihan, saya bisa beraktifitas kembali dengan normal.
Kondisi tubuh memang masih cepat lelah, itu karena selama sakit, olahraga terhenti, jadi saya butuh untuk lebih banyak lagi bergerak.

Terima kasih ya Tuhan karena telah menjaga kami, mengizinkan kami melewati ini semua dengan sabar, kuat dan tidak pernah berhenti berharap pada-Mu.
Selain itu terima kasih juga atas kunjungannya, perhatiannya ataupun do'a-nya, ibu-ibu pengajian, teman-teman dan para tetangga, itu semua menguatkan kami. Serasa kami punya keluarga di sini.
Semoga Tuhan memberi balasan yang terbaik.

No comments:

Post a Comment