Monday, February 6, 2017

Semakin Belajar, Semakin Kurang

Semakin belajar, semakin kurang! Itulah yang saya rasakan bila mempelajari sesuatu yang saya cintai.
Pernahkah kamu merasa demikian?

Saya teringat masa kecil dulu saat saya masih gemar membaca dan membuat perpustakaan sendiri, saat itu saya sangat suka membaca buku agama, mempelajari tata cara ibadahnya, sejarahnya dan kisah-kisah inspirasi lainnya.
Sampai suatu hari hobiku tentang membaca menjadi surut dan hobiku mempelajari agama perlahan-lahan juga hilang.

Yang saya dapatkan saat itu adalah semakin belajar maka semakin banyak kekurangan di diri yang saya dapatkan.
Saya juga mendapati beberapa hal-hal yang bertentangan atau menjadi perdebatan, mungkin semuanya sah-sah saja tergantung pilihanmu mau ikut yang mana karena masing-masing ada landasannya.
Tapi saya hanyalah seorang anak kecil waktu itu dan belum tahu akan hal itu.

Terbayang di kepalaku, mungkin hal-hal seperti itulah sehingga tidak jarang orang yang terlalu fanatik belajar agama malah kadang menyimpang, merasa benar sendiri dan merendahkan atau menyalahkan orang lain yang tak sepaham atau malah jadi gila.
Kalau sekarang saya beranggapan, bahwa semua itu tergantung kepada siapa dia belajar ditambah dengan pribadi orangnya sendiri, apakah ditengah ilmunya yang tinggi dia masih mampu menapak di bumi?

Itu dulu.... Itu dulu ya, saat saya masih gemar membaca buku.
Saat ini saya benar-benar tidak suka membaca buku, tapi kalau baca di internet, saya suka!
Mengenai belajar agama, saya sudah tidak pernah lagi mencari tahu lebih jauh, saya hanya mencoba menjalankan hal yang sederhana saja, menjalankan rukun islam dan rukun iman saja, terutama shalat, ngaji, puasa, zakat, qurban dan hubungan sesama manusia yang baik, itu saja!

Oke, itu pengalaman masa kecilku, itu hanya awalan saja karena akan berkaitan dengan apa yang saya alami sekarang.
Saat ini saya sedang gemar mempelajari  gitar. Sebenarnya sejak tahun 1997 saya sudah mulai belajar, tapi untuk belajar lebih intensif di jalan yang benar, saya baru mulai 1,5 tahun yang lalu.
Apa yang saya rasakan? hal yang sama! Saya merasa semakin kurang, saya selalu pengen mencari lebih, sampai akhirnya saya tidak cukup lagi untuk belajar gitar dan ingin mempelajari cabang gitar lainnya yaitu bass, suatu hal yang tidak pernah terpikirkan sama sekali.

Begitulah kalau sesuatu yang dicintai, betah mempelajarinya.
Semakin belajar, semakin kurang!
Beda apabila mempelajari sesuatu yang saya tidak suka, seperti matematika, akuntansi, hukum atau undang-undang, memikirkannya pun malas, apalagi melihat bukunya, rasanya pengen bakar!

Jadi pesannya di sini adalah, bila ada sesuatu yang kamu cintai, pelajarilah dengan sabar dan tekun, maka kamu akan mendapati dirimu semakin kurang, di mana itu akan membuatmu semakin lapar untuk belajar!

No comments:

Post a Comment