Tidak sedikit rakyat kecil yang terkena dampak dari kasus Abu Tours. Uang yang mereka kumpulkan bertahun-tahun hilang dalam sekejap dan kini mereka tidak tahu harus bagaimana.
Uang tak kembali, pergi pun tidak, hanya asa yang tersimpan.
Diantara sekian ribu orang itu, Ibuku adalah salah satunya.
Uang tak kembali, pergi pun tidak, hanya asa yang tersimpan.
Diantara sekian ribu orang itu, Ibuku adalah salah satunya.
Kerugiannya mungkin masih tergolong kecil bila dibanding
dengan yang lain.
Tapi dia hanyalah seorang pensiunan dengan jabatan
rendah, sehingga kerugiannya termasuk besar bila dibanding dengan
penghasilannya sebagai seorang pensiunan.
Kerugiannya mungkin bisa kecil bila dia mendengarkan
kami anak-anaknya.
Tapi itulah dia, terlalu kelewat baik, bukan hanya
anak-anaknya yang dia tanggung tapi juga saudaranya dengan alasan tidak mau
pergi sendiri, akhirnya dia menanggung juga untuk 2 anaknya dan 1 saudaranya.
Kami anak-anaknya sudah mengingatkan bahwa kami masih
muda, masih punya waktu untuk bekerja mengumpulkan duit untuk bisa juga
melaksanakan umroh atau haji, tapi dia tetap keras kepala!
Pada akhirnya kami pasrah, kami tidak berhak
menghalanginya untuk berbuat baik, mungkin ini yang mempermudah jalannya menuju
surga kelak.
Pembayaran telah dilunasi pada awal tahun 2017 dan
menurut jadwal akan diberangkatkan pada awal tahun 2018.
Teringat bagaimana repotnya saya mengurus kelengkapan
diwaktu yang sangat mepet karena pada awalnya saya tidak ikut dan kemudian jadi
pengganti saudaraku yang lain karena berhalangan.
Terus-terusan izin sama Bos sampai jadi nggak enak,
antri berjam-jam, lelah.
Tapi saya pikir itu semua menjadi tidak berarti dan tak
ada apa-apanyadibanding kerugian ibuku.
Tak ku sangka kejadiannya begitu cepat, saya masih ingat
pada bulan Desember menghadiri manasik dan kemudian pada akhir bulan Januari
2018 semuanya sudah berakhir.
Ribuan orang menghadiri manasik dan kemudian pada akhir
bulan depannya semuanya telah kehilangan harapan karena pimpinan Abu Tours
sudah ditahan.
Saya tidak mengerti mengapa begitu cepat.
Saya rasa terlalu cepat untuk menahan semua kegiatan Abu
Tours.
Kenapa tidak diberi peluang mereka memperbaikinya?
Kenapa tidak memberikannya kesempatan untuk memberangkatkan jamaah sedikit demi
sedikit?
Saya pikir masih banyak yang mau bersabar untuk menanti
Abu Tours sehat kembali dan diberangkatkan, tapi saya lihat juga di tv sudah
banyak sekali yang mengamuk minta diberangkatkan karena sudah beberapa kali
diundur keberangkatannya.
Memang pada awalnya saya dengar di tv, diawali dengan
keributan para jamaah yang diundur beberapa kali lalu kemudian kabar tersebut
menyebar dan membesar yang pada akhirnya membuat semua ini terjadi.
Saya hanya berpikir pada saat itu, betapa banyaknya yang
dirugikan karena orang-orang tersebut tidak mau bersabar dan akhirnya membuat
masalah ini tercium sampai keluar.
Memang tak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya karena
mereka juga punya hak, punya waktu dan kehormatan yang dikorbankan, tapi saya
yakin, masih banyak yang mau menanti dengan sabar agar Abu Tours memperbaiki
dirinya.
Masih banyak yang melihat bahwa pembubaran Abu Tours
terlalu cepat.
Mungkin ada yang menyalahkan kami karena tergiur umroh
murah.
Tapi kami bukan orang bodoh, siapa yang tak kenal Abu
Tours? Mereka telah bediri beberapa tahun, mempunyai nama besar dan gencar
promosi.
Dimana-mana di Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara ini
orang-orang dengan mudah melihat papan reklame mereka, gedung-gedung mereka
atau mendengar iklan mereka lewat radio dan brosur yang ditawarkan di jalan
atau di pengajian.
Yang kami tahu mereka punya nama besar dan modal besar!
Kayaknya 90% orang-orang di Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara dalam beberapa
tahun terakhir ini berumroh lewat Abu Tours.
Sekarang ibuku melanjutkan hidupnya dengan berjualan
kecil-kecilan di rumah dengan untung yang tak seberapa sekedar mencari tambahan
untuk kebutuhan sehari-harinya.
Dari seberang dia mengirimkan fotonya untukku.
Yang bikin saya sakit hati terkadang dia menanyakan
apakah uangnya sudah tidak bisa kembali sama sekali, sepenuhnya atau
setengahnya?
Saya hanya menyabarkannya dan mengatakan bahwa ini
adalah masalah nasional bukan masalahnya sendiri.
Ribuan orang meminta kembali uang mereka dan itu
bukanlah hal mudah, yang mana yang mau didahulukan, apalagi di tv kita melihat
bahwa ternyata aset Abu Tours pun tak sebanyak itu. Selain itu sekarang
sidangnya masih terus berlangsung tanpa kejelasan kapan akan selesai dan
bagaimana hasilnya.
Saya bilang seperti itu karena saya melihat sendiri
kenyataannya karena agen kami, tetangga kami dan saudara tetangga kami yang
menjadi agen masih bolak-balik memenuhi panggilan sidang.
Ada kekhawatiran di diri saya bahwa kasusnya bisa
seperti First Travel dimana perusahaannya dinyatakan pailit dan tak ada
kewajiban mengganti uang para jamaah.
Saya hanya berpesan kepada saudaraku yang tinggal
bersama ibu, bahwa ibu tidak boleh stress, yang terpenting adalah bahwa dia
tetap sehat, itu yang terpenting bagi kami, mendengar kabar ibu tetap sehat dan
bahagia.
Buat dia mengerti bahwa sekarang bukanlah waktunya,
semua yang terjadi merupakan kehendak Allah, Allah yang memilih siapa-siapa
saja yang bisa menjadi tamuNya dan semoga ada kesempatan
di lain waktu untuknya.
Ya Allah, dengan segala kerendahan hati hamba memohon
padaMu, ampunilah kami, ampunilah dosa dan kesalahan ibuku jika memang masih
ada yang menghalangi jalannya kali ini
untuk menjadi tamuMu.
Hamba mohon sayangilah dia, dan berikanlah kesempatan padanya
suatu hari kelak bisa bertamu ke rumahMu sebelum ajal menjemputnya.
No comments:
Post a Comment