Thursday, November 15, 2018

Rakyat Kecil Korban Abu Tours Bertahan Hidup Menyimpan Asa

Tidak sedikit rakyat kecil yang terkena dampak dari kasus Abu Tours. Uang yang mereka kumpulkan bertahun-tahun hilang dalam sekejap dan kini mereka tidak tahu harus bagaimana.
Uang tak kembali, pergi pun tidak, hanya asa yang tersimpan.

Diantara sekian ribu orang itu, Ibuku adalah salah satunya.
Kerugiannya mungkin masih tergolong kecil bila dibanding dengan yang lain.
Tapi dia hanyalah seorang pensiunan dengan jabatan rendah, sehingga kerugiannya termasuk besar bila dibanding dengan penghasilannya sebagai seorang pensiunan.

Kerugiannya mungkin bisa kecil bila dia mendengarkan kami anak-anaknya.
Tapi itulah dia, terlalu kelewat baik, bukan hanya anak-anaknya yang dia tanggung tapi juga saudaranya dengan alasan tidak mau pergi sendiri, akhirnya dia menanggung juga untuk 2 anaknya dan 1 saudaranya.

Kami anak-anaknya sudah mengingatkan bahwa kami masih muda, masih punya waktu untuk bekerja mengumpulkan duit untuk bisa juga melaksanakan umroh atau haji, tapi dia tetap keras kepala!
Pada akhirnya kami pasrah, kami tidak berhak menghalanginya untuk berbuat baik, mungkin ini yang mempermudah jalannya menuju surga kelak.

Pembayaran telah dilunasi pada awal tahun 2017 dan menurut jadwal akan diberangkatkan pada awal tahun 2018.
Teringat bagaimana repotnya saya mengurus kelengkapan diwaktu yang sangat mepet karena pada awalnya saya tidak ikut dan kemudian jadi pengganti saudaraku yang lain karena berhalangan.
Terus-terusan izin sama Bos sampai jadi nggak enak, antri berjam-jam, lelah.
Tapi saya pikir itu semua menjadi tidak berarti dan tak ada apa-apanyadibanding kerugian ibuku.

Tak ku sangka kejadiannya begitu cepat, saya masih ingat pada bulan Desember menghadiri manasik dan kemudian pada akhir bulan Januari 2018 semuanya sudah berakhir.
Ribuan orang menghadiri manasik dan kemudian pada akhir bulan depannya semuanya telah kehilangan harapan karena pimpinan Abu Tours sudah ditahan.

Saya tidak mengerti mengapa begitu cepat.
Saya rasa terlalu cepat untuk menahan semua kegiatan Abu Tours.
Kenapa tidak diberi peluang mereka memperbaikinya? Kenapa tidak memberikannya kesempatan untuk memberangkatkan jamaah sedikit demi sedikit?
Saya pikir masih banyak yang mau bersabar untuk menanti Abu Tours sehat kembali dan diberangkatkan, tapi saya lihat juga di tv sudah banyak sekali yang mengamuk minta diberangkatkan karena sudah beberapa kali diundur keberangkatannya.

Memang pada awalnya saya dengar di tv, diawali dengan keributan para jamaah yang diundur beberapa kali lalu kemudian kabar tersebut menyebar dan membesar yang pada akhirnya membuat semua ini terjadi.
Saya hanya berpikir pada saat itu, betapa banyaknya yang dirugikan karena orang-orang tersebut tidak mau bersabar dan akhirnya membuat masalah ini tercium sampai keluar.

Memang tak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya karena mereka juga punya hak, punya waktu dan kehormatan yang dikorbankan, tapi saya yakin, masih banyak yang mau menanti dengan sabar agar Abu Tours memperbaiki dirinya.
Masih banyak yang melihat bahwa pembubaran Abu Tours terlalu cepat.

Mungkin ada yang menyalahkan kami karena tergiur umroh murah.
Tapi kami bukan orang bodoh, siapa yang tak kenal Abu Tours? Mereka telah bediri beberapa tahun, mempunyai nama besar dan gencar promosi.
Dimana-mana di Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara ini orang-orang dengan mudah melihat papan reklame mereka, gedung-gedung mereka atau mendengar iklan mereka lewat radio dan brosur yang ditawarkan di jalan atau di pengajian.
Yang kami tahu mereka punya nama besar dan modal besar! Kayaknya 90% orang-orang di Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara dalam beberapa tahun terakhir ini berumroh lewat Abu Tours.

Sekarang ibuku melanjutkan hidupnya dengan berjualan kecil-kecilan di rumah dengan untung yang tak seberapa sekedar mencari tambahan untuk kebutuhan sehari-harinya.
Dari seberang dia mengirimkan fotonya untukku.
Saya tidak masalah dengan itu, yang penting dia sehat.

Yang bikin saya sakit hati terkadang dia menanyakan apakah uangnya sudah tidak bisa kembali sama sekali, sepenuhnya atau setengahnya?
Saya hanya menyabarkannya dan mengatakan bahwa ini adalah masalah nasional bukan masalahnya sendiri.
Ribuan orang meminta kembali uang mereka dan itu bukanlah hal mudah, yang mana yang mau didahulukan, apalagi di tv kita melihat bahwa ternyata aset Abu Tours pun tak sebanyak itu. Selain itu sekarang sidangnya masih terus berlangsung tanpa kejelasan kapan akan selesai dan bagaimana hasilnya.

Saya bilang seperti itu karena saya melihat sendiri kenyataannya karena agen kami, tetangga kami dan saudara tetangga kami yang menjadi agen masih bolak-balik memenuhi panggilan sidang.
Ada kekhawatiran di diri saya bahwa kasusnya bisa seperti First Travel dimana perusahaannya dinyatakan pailit dan tak ada kewajiban mengganti uang para jamaah.

Saya hanya berpesan kepada saudaraku yang tinggal bersama ibu, bahwa ibu tidak boleh stress, yang terpenting adalah bahwa dia tetap sehat, itu yang terpenting bagi kami, mendengar kabar ibu tetap sehat dan bahagia.
Buat dia mengerti bahwa sekarang bukanlah waktunya, semua yang terjadi merupakan kehendak Allah, Allah yang memilih siapa-siapa saja yang bisa menjadi tamuNya dan semoga ada kesempatan di lain waktu untuknya.

Ya Allah, dengan segala kerendahan hati hamba memohon padaMu, ampunilah kami, ampunilah dosa dan kesalahan ibuku jika memang masih ada yang  menghalangi jalannya kali ini untuk menjadi tamuMu.
Hamba mohon sayangilah dia, dan berikanlah kesempatan padanya suatu hari kelak bisa bertamu ke rumahMu sebelum ajal menjemputnya.

No comments:

Post a Comment