Tak
terasa ini hari ke lima kami di Wanci, dan hari ini kami harus pulang ke Bau-Bau.
Masih
subuh hari, saya sudah dibangunkan untuk mengantar keluarga yang berasal dari
Kendari. Saya antar mereka ke Bandara karena mereka pulangnya pakai pesawat. Padahal
kami tidurnya jam 12 malam lho, karena main gaple dan karaoke, haha. 😄
Setelah
dari bandara, kami langsung ke Pasar Pagi Wanci untuk beli oleh-oleh.
Hasil
laut melimpah banget di sini, dan juga murah, tapi untuk sayur-sayuran, masih
tergolong mahal dibanding di Bau-Bau, mungkin di sini lebih mudah nyari ikan
daripada berkebun.
Kapal
kami berangkat jam 9 dan tiba di Pelabuhan Kamaru jam 12 siang, masih ada 94 km
lagi untuk sampai ke Bau-Bau. Untuk ke Bau-Bau kami naik mobil sewa jenis
avanza dengan tarif 50.000/org.
Ada
yang uni dari perjalanan kami kali ini.
Karena
Kamaru ini merupakan basis keluarga besar kami dari pihak Kakek, akhirnya kami
ngobrol-ngobrol di dalam mobil. Si Sopir, diam-diam mendengar pembicaraan kami
dan akhirnya kepo juga untuk nimbrung ngobrol.
Sampailah
pada suatu saat kami menyebut nama orang yang ingin sekali kami kunjungi di
Kamaru karena lama tak bertemu, dan you know what? Ternyata orang yang kami
maksud bersaudara dengan neneknya, yang artinya kami masih keluarga! Haha 😄, saya
tidak habis pikir, kami sudah jauh-jauh jalan dari Makassar ke Wanci dan
akhirnya ketemu sama keluarga lagi. Saya cuma bisa mengucapkan terima kasih
kepada Kakek Buyut untuk pohon keluarga yang luas ini. Alhamdulillah nambah
lagi fren gue, haha. 😄
Intinya
guys, kami harus hati-hati kalau ngobrol tentang keluarga di Pulau Buton ini,
karena kalau kedengaran orang, bisa-bisa orang tersebut kepo dan setelah
ditelusuri tenyata masih keluarga, haha. 😄
Yah,
akhirnya kami seperti diantarin Saudara aja sampai ke Kota Bau-Bau, haha. Tapi bisnis
tetap bisnis, jangan lu pikir gratis ya, justru karena keluarga itu kalau bisa
dilebih-lebihin.
Alhamdulillah,
semoga rejekimu lancar brader, semoga kita bisa jumpa lagi di lain waktu ya.
No comments:
Post a Comment