Akhirnya hari ini tiba juga di acara puncaknya. Yup akhirnya kakakku
nikah juga. Dan tugasku hari ini adalah sebagai tukang dokumentasi, dimana
tugas tersebut ada resikonya yaitu lu harus ikhlas aja kalau foto-foto lu
sedikit haha. 😄
Hari ini adalah hari yang saya nanti-nantikan karena selepas ini
berarti nggak ada lagi yang harus dipikirkan, tinggal liburan aja haha. 😄
Saya tidak nyangka kakak saya dapat orang sini.
Dia merantau ke sini sekitar 8 tahun lalu, dan dia
pernah bilang, sulit dapat jodoh di sini karena gak ada orang cantik, orangnya
itu-itu aja karena pulaunya kecil dan penduduknya sedikit, jangan lu bayangin
Singapura ya haha. 😄
Tapi lihat sekarang, akhirnya dia kemakan omongannya
sendiri, ya namanya juga jodoh ya nggak ada yang bisa menebak.
Kami pun kaget, kok dia mutusin untuk nikah di sini?
Dia bilang “saya
baru lihat orang cantik lewat di sini, selama ini tu anak kemana aja ya, nanti saya
udah tua baru muncul?” haha 😄
Ah, skiplah tentang sejarahnya dia ketemu sama calon
istrinya, yang penting dia sekarang sudah ada yang urus dan gak tinggal di
kosan lagi.
Ada yang pengen saya ceritakan
lagi, ketika pertama kali saya tiba di sini, saya pikir saya bakal mengerti
sedikit-sedikit bahasa daerah di sini berhubung dulu Kabupaten Wakatobi
merupakan bagian dari Kabupaten Buton. Ternyata guys, jangankan saya dan
keluarga besar dari Bau-Bau, kakak saya yang sudah 8 tahun hidup di sinipun
nggak ngerti bahasa orang sini, akhirnya untuk mengurus pernikahan ini kami
panggil orang yang masih keluarga dan memang hidup di sini sejak lama sebagai
translator haha. 😄
Kami memang nggak mengerti bahasa
mereka, tapi kalau orang sini masih bisa mengerti bahasa kami, mungkin karena
mereka banyak yang merantau ke Ibu Kota Pulau Buton (Bau-Bau).
Karena nikahnya sama orang asli Wanci dan juga nikahnya di sini, maka pernikahannya pakai adat Wanci.
Kami hanya bisa ucapkan selamat, dan juga dengan
menikahi orang sini itu artinya kami punya alasan untuk kembali lagi ke sini suatu
saat nanti, haha. 😄
No comments:
Post a Comment