Ngantar Seserahan dan Persiapan Pernikahan Adat Wanci Wakatobi
Sudah jam 8 pagi tapi lemari untuk seserahan baru dirangkai.
Sebenarnya lemari itu sudah datang dari kemarin malam, tapi karena
mungkin kami sibuk karaoke dan yang lainnya akhirnya kami lupa merangkai lemari
tersebut.
Kemarin pihak kami sudah janji ke pihak perempuan kalau kami akan
datang jam 10 tapi karena lemarinya juga baru dirangkai akhirnya jadi molor
sekitar 1,5 jam.
Banyak orang dikerahkan untuk merangkai lemari ini, semua tidak ada
basic tukang kayu.
Sudah dirangkai, eh akhirnya dilepas lagi kemudian dirangkai ulang
karena bagian lemari yang lain tidak cocok dengan bagian yang lain.
Sebenarnya sudah saya peringatkan kalau setiap bagian itu harus sesuai
sama gambar petunjuknya, tapi yang rangkai bilang, tidak perlu terlalu mirip,
biar terbalik-balik yang penting jadi.
Dan pada akhirnya setelah jalan cukup lama, akhirnya lemarinya harus
dibongkar ulang lagi.
Saya berani memberi saran karena saya pernah mengerjakan sendiri
lemari 3 pintu seperti itu, bahkan hanya seorang diri tidak ada yang membantu,
karena waktu itu di tahun 2012, saya baru menikah dan pindah di Makassar,
kemudian saya membeli lemari seperti itu, dan lemari tersebut baru selesai saya
rangkai setelah 2 minggu.
Tiap hari saya pulang kerja kemudian lanjut merangkai lemari itu
sampai larut malam.
Hari liburpun begitu, dari pagi sampai malam, yang bercampur emosi dan
frustasi.
Akhirnya si lemari selesai juga dirangkai dan kami ke rumah pihak
perempuan untuk mengatarkannya beserta seserahan lain.
Sore hari, keluarga yang dituakan datang memandu kami membuat
seserahan adat lainnya untuk digunakan di hari pernikahan besok.
Oh ya malam ini, di tempat pihak perempuan mengadakan acara joget yang
akan berlangsung sampai menjelang subuh. Memang kebiasaan kami orang Buton
adalah acara joget, dimana di acara joget tersebut orang-orang akan berdandan
maksimal karena selain unt.uk hiburan, ada juga yang menjadikan acara joget ini
sebagai ajang mencari jodoh. Kalau orang-orang ditanya, mereka lebih baik nggak
ada acara makan-makan di pernikahan daripada nggak ada acara joget.
Tapi di Wanci atau Wakatobi ini lebih keras lagi acara jogetnya, acara
jogetnya bukan diadakan setelah orang nikah, tapi sebelum nikah. Saya berpikir,
kalau mereka joget sampai pagi, kapan tidurnya? Kan acara nikah mulai pagi
hari? Apakah mereka tidak tidur? Jangan-jangan ketika mereka hadir di
pernikahan, matanya semua kayak zombie.
Ah, indahnya Indonesia.
No comments:
Post a Comment