Thursday, October 10, 2019

Perjalanan Bau-Bau – Kamaru – Wanci Wakatobi




Setelah 4 tahun berselang akhirnya saya ke Kamaru lagi.
Kamaru adalah desa di Kecamatan Lasalimu yang jaraknya 90 km dari Kota Bau-Bau.
Dulu waktu semasa kecil, saya seriing menghabiskan waktu liburan di sana. Bermain di Kebun dan menyusuri sungai bersama almarhum kakek.

Dulu ke Kamaru terasa lama banget, karena ditempuh dalam waktu 5 jam karena jalannya jelek dan sampit, tapi sejak tahun 2010an ke atas, jalannannya sudah bagus dan bisa ditempuh paling lama 3 jam.

Kali ini kami ke sana karena mau berangkat ke Wanci Wakatobi untuk membantu persiapan pernikahan kakak kami yang atas skenario Allah berjodoh dengan orang sana.

Sebenarnya ada kapal dari Bau-Bau ke Wanci tapi karena jadwalnya tidak tiap hari dan berangkat pada jam 11 malam, maka kami memilih untuk ke Kamaru karena di sana jadwal kapal feri dua kali sehari.
Harga tiket juga murah, untuk orang dewasa hanya 53 ribu rupiah.

Dengan adanya pelabuhan  kapal feri ini, Kamaru jadi lebih hidup, karena menjadi tempat tujuan orang walaupun cuma lewat sebentar, tapi saya yakin pelabuhan ini memberi dampak positif buat perekonomian di Kamaru.

Hwaw ini menjadi pertamakalinya buatku ke Wakatobi.
Saya malu karena sebagai orang Sulawesi Tenggara, apalagi sebagai orang Buton, karena dulu Wakatobi masih menjadi bagian dari Kabupaten Buton, saya baru pertamakali menginjakkan kaki di Wakatobi, nanti sudah umur 30an baru ke Wakatobi, padahal masih se Provinsi.

Saya bersyukur untuk pengalaman baru ini.
Saya bersyukur menjadi orang Indonesia yang luas, indah dengan beragam budayanya.

Setelah 3,5 jam naik kapal feri, akhirnya kami tiba di pelabuhan Wanci Wakatobi.

No comments:

Post a Comment