Saturday, December 3, 2016

Bertemu yang Dirindukan

Saya bersyukur sekali diikutsertakan dalam kepanitiaan kegiatan di Kendari, dengan begitu saya dapat bertemu yang saya rindukan. Siapakah dia....?
Dia adalah ponakan asliku, cucu pertama di keluarga kami.
Saya sudah lama pengen banget bertemu, terakhir kali menyentuhnya hanya pada waktu dia baru dilahirkan, 5 bulan yang lalu.
Saya rindu banget, mungkin karena saya tahu bagaimana proses kelahirannya.

Saya baru pulang dari pulau Bokori jam 6 sore kemarin.
Saya ngajak mereka tuk datang ke hotel Plaza Inn, tempat kami nginap, tapi bapaknya baru saja pulang dari Bombana, masih capek dan tidak bisa ngantarin ke hotel.
Karena rindu yang begitu besar, akhirnya saya yang ke tempat mereka, meninggalkan hotel yang mahal dan nyaman itu, demi kesayanganku dan sekalian juga ngunjungin bapak.
Apalah arti sewa taksi dibanding kebahagiaan ini?!

Malam ini akhirnya saya bertemu dengannya, menyentuhnya, menciumnya, menggendongnya.
Mendengar suaranya, melihat geraknya membuatku bahagia.
Saya menyayangmu Humairoh, saya merindukanmu! :D

Akhirnya bisa bertemu dengan yang dirindukan (02.12.16)

Hhhh, tantemu juga sudah serindu apa denganmu?!
Sayang saya ndak bisa membawa tantemu ke sini.
Dia tahu bagaimana proses kelahiranmu, dia ada di sana, di kamar itu, memegang tangan ibumu, tidak seperti saya yang kebur duluan karena tidak tahan mendengar teriakan ibumu.

Saya juga bahagia melihat bapak menggendong cucunya.
Dia nampak bahagia sekali dan saya baru melihatnya bercanda seperti itu.
Saya berpikir, apakah ini gambaran bapak dulu sewaktu menggendong kami?

Tenang dipelukan kakek (02.12.16)

Si kecil ini sudah 2 minggu di sini, kebanyakan dia tinggal di rumah mama.
Saya senang karena ibunya bisa menggilirnya secara adil, di rumah mama, bapak dan juga mertuanya.
Seorang suami/istri memang harus seperti itu, adil terhadap ortu sendiri dan mertua.

Jadi, tadi malam saya nginap di rumah bapak, ketiduran di depan tv.
Si kecil masih rada-rada takut sama saya, kadang-kadang nangis kalau saya gendong, padahal dia anaknya diapain juga gak pernah nangis.

Pagi harinya dia sudah mulai terbiasa melihat mukaku, dia ndak nangis lagi kalau saya gendong, karena instruksi ibunya juga, kalau dia mesti dinyanyiin atau dibecandain dulu.

Hanya memperhatikannya tidur seperti ini membuatku bahagia (03.12.16)

Pagi ini kami ke rumah mama, ortunya mau tinggal lagi di sana, sekalian saya juga mau ngasih oleh-oleh buat mama dan juga ngambil oleh-oleh dari mama, tukeran gitu.
Nenekmu pasti sangat merindukanmu wahai cantik!
Oleh karena itu, ciumlah kakekmu, saatnya berpisah dulu dengan kakek! :D

Hanya sebentar saja di rumah mama, saya langsung balik ke hotel dan berangkat ke bandara balik ke Makassar bersama teman-teman.
Ini adalah pertemuan terakhir sama mama ketika dia masih aktif sebagai pegawai. 30 hari terakhir.
Ketika saya datang lagi, dia sudah berstatus pensiunan.

Bersama mainan baru di rumah nenek (03.12.16)

Kesayanganku, entah kapan lagi saya datang ke sini, mungkin saat saya ke sini, kamu sudah gede, sudah bisa jalan.
Tapi saya beruntung bisa bertemu, mencium dan menggendongmu saat kamu bayi.
Saya selalu teringat tantemu, yang mungkin ketika bertemu denganmu, kamu sudah bisa jalan dan berbicara.
Semoga tantemu memaafkanku :D
Doa'kan saya agar bisa segera mempertemukan kalian.

Sehatlah selalu kalian kesayanganku!
Dan bahagia!
Tuhan menjaga kalian! :D

No comments:

Post a Comment