Ini pengalaman pertama seorang Ahmad
Syawal Kurniawan dibekam.
Metode pengobatan yang sangat dianjurkan
oleh Baginda Rasul, Muhammad SAW.
Kejadiannya kemarin malam tanggal 19
April.
tanggal 19 merupakan salah satu tanggal
terbaik dan sangat dianjurkan untuk melakukan bekam.
Karena memang, melakukan bekam tidak bisa
setiap waktu dan sesuka kita.
Ada tanggal-tanggal tertentu yang
dianjurkan.
Kalau tidak salah tanggal 16 sampai
tanggal 21 di setiap bulannya, bekam dapat dilakukan.
Dan di antara tanggal tersebut katanya
tanggal 19 merupakan tanggal yang paling
utama karena darah sangat bergejolak sehingga akan lebih mempercepat keluarnya
darah kotor.
Aku dan istriku dibekam oleh adikku
yang kebetulan sedang datang ke Makassar.
Dari apa yang aku lihat, istriku pada
saat dibekam darah kotornya hanya sedikit yang keluar, sedangkan aku kalau
dikumpul-kumpulkan hampir memenuhi satu gelas normal.
Mungkin pada wanita tidak terlalu banyak
karena tiap bulannya mereka punya pembersihan otomatis yaitu dengan adanya
siklus mens.
Sedangkan aku kenapa begitu banyak,
mungkin itu adalah akumulasi darah kotorku yang telah terpendam selama 27 tahun
hidupku dan tidak pernah dikeluarkan.
Yang paling menyiksa dari bekam ini
adalah pada saat kulit kita ditusuk-tusuk untuk membuat lobang keluarnya darah.
Sampai 7 kali tusukan masih bisa ku
tahan, tapi karena lebih dari itu, aku akhirnya teriak-teriak kesakitan. Untung
dibekamnya sama adik sendiri, gimana kalau sama orang lain?!
Lamanya Aku dibekam tidak lebih dari satu
jam.
Selesai dibekam badanku terasa lebih
ringan dan lebih semangat.
Malam harinya sebelum tidur, belakangku
yang bekas bekam terasa pegal-pegal seperti habis kerja berat, tapi akhirnya membuat
tidur jadi lebih enak.
Pagi harinya aku bangun dengan tidak
seperti biasanya.
Jika biasanya aku baru bangun tidur masih
malas-malasan, pagi ini aku bangun dengan semangat padahal aku belum cuci muka.
Aku bahkan langsung nyuci motor.
Yang paling terasa adalah pada saat habis
makan siang.
Aku masih sadar dan kondisi semangatku
seperti bertambah 20-30%.
Padahal pada saat sehabis makan siang
inilah kelemahanku dan yang paling aku kesalkan selama ini.
Sehabis makan siang apalagi cuaca terik
seperti ini kesaradaranku menurun, aku jadi tidak fokus, konsentrasi hilang.
Orang bicara aku hanya iya iya saja.
Masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Pokoknya yang hanya ingin ku lakukan pada
saat-saat seperti ini adalah menutup mata dan tidur.
Tapi amazingnya pada siang ini, aku tidak
semalas dulu dan tidak semengantuk dulu.
Kondisiku lebih baik 20-30% dari
sebelumnya dan bertahan sampai sore ini.
Itulah yang paling terasa setelah
dibekam.
Sampai malam inipun aku masih sadar
sepenuhnya. Masih bisa konsentrasi dan tidak malas.
Bekam telah membuang kotoran di dalam
tubuhku.
Darah kotor yang mungkin selama ini
menyumbat semangatku.
No comments:
Post a Comment