Sunday, April 20, 2014

Merasakan Manfaat Bekam


Ini pengalaman pertama seorang Ahmad Syawal Kurniawan dibekam.
Metode pengobatan yang sangat dianjurkan oleh Baginda Rasul, Muhammad SAW.

Kejadiannya kemarin malam tanggal 19 April.
tanggal 19 merupakan salah satu tanggal terbaik dan sangat dianjurkan untuk melakukan bekam.
Karena memang, melakukan bekam tidak bisa setiap waktu dan sesuka kita.
Ada tanggal-tanggal tertentu yang dianjurkan.
Kalau tidak salah tanggal 16 sampai tanggal 21 di setiap bulannya, bekam dapat dilakukan.
Dan di antara tanggal tersebut katanya tanggal 19  merupakan tanggal yang paling utama karena darah sangat bergejolak sehingga akan lebih mempercepat keluarnya darah kotor.

Aku dan istriku dibekam oleh adikku yang  kebetulan sedang datang ke Makassar.
Dari apa yang aku lihat, istriku pada saat dibekam darah kotornya hanya sedikit yang keluar, sedangkan aku kalau dikumpul-kumpulkan hampir memenuhi satu gelas normal.
Mungkin pada wanita tidak terlalu banyak karena tiap bulannya mereka punya pembersihan otomatis yaitu dengan adanya siklus mens.
Sedangkan aku kenapa begitu banyak, mungkin itu adalah akumulasi darah kotorku yang telah terpendam selama 27 tahun hidupku dan tidak pernah dikeluarkan.

Yang paling menyiksa dari bekam ini adalah pada saat kulit kita ditusuk-tusuk untuk membuat lobang keluarnya darah.
Sampai 7 kali tusukan masih bisa ku tahan, tapi karena lebih dari itu, aku akhirnya teriak-teriak kesakitan. Untung dibekamnya sama adik sendiri, gimana kalau sama orang lain?!

Lamanya Aku dibekam tidak lebih dari satu jam.
Selesai dibekam badanku terasa lebih ringan dan lebih semangat.
Malam harinya sebelum tidur, belakangku yang bekas bekam terasa pegal-pegal seperti habis kerja berat, tapi akhirnya membuat tidur jadi lebih enak.

Pagi harinya aku bangun dengan tidak seperti biasanya.
Jika biasanya aku baru bangun tidur masih malas-malasan, pagi ini aku bangun dengan semangat padahal aku belum cuci muka.
Aku bahkan langsung nyuci motor.

Yang paling terasa adalah pada saat habis makan siang.
Aku masih sadar dan kondisi semangatku seperti bertambah 20-30%.
Padahal pada saat sehabis makan siang inilah kelemahanku dan yang paling aku kesalkan selama ini.
Sehabis makan siang apalagi cuaca terik seperti ini kesaradaranku menurun, aku jadi tidak fokus, konsentrasi hilang.
Orang bicara aku hanya iya iya saja. Masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Pokoknya yang hanya ingin ku lakukan pada saat-saat seperti ini adalah menutup mata dan tidur.
Tapi amazingnya pada siang ini, aku tidak semalas dulu dan tidak semengantuk dulu.
Kondisiku lebih baik 20-30% dari sebelumnya dan bertahan sampai sore ini.
Itulah yang paling terasa setelah dibekam.

Sampai malam inipun aku masih sadar sepenuhnya. Masih bisa konsentrasi dan tidak malas.
Bekam telah membuang kotoran di dalam tubuhku.
Darah kotor yang mungkin selama ini menyumbat semangatku.

No comments:

Post a Comment