Showing posts with label Behind the Scene & Peralatan. Show all posts
Showing posts with label Behind the Scene & Peralatan. Show all posts

Sunday, August 25, 2019

Perbedaan Mic Dynamic dan Mic Condenser - Contoh Sampel Suaranya




Halo pren-pren sekalian, pada kali ini saya ingin mengajak kalian untuk mendengar perbedaan sampel suara antara mic dynamic dengan mic condenser.
Di sini saya punya mic dynamic merek TOA yang saya gunakan selama ini, dulu saya beli seharga 75 ribu rupiah.
Dan ini mic condenser merek Taffware BM 800.

Dalam menguji ini saya akan coba menyanyi tanpa diiringi musik agar suaranya tidak tercampur dan terdengar jelas. Dan untuk merekamnya saya gunakan aplikasi FL Studio.

Oke kita langsung coba aja:

  • Untuk pengujian yang pertama kita akan dengarkan suara clean tanpa efek sama sekali.
  • Untuk pengujian kedua kita akan tambahkan efek reverb dengan kadar yang sama, agar pengujiannya tetap fair.

Nah bagaimana menurut kalian? Kalian lebih suka yang mana?
Kalau menurut saya suara mic dynamic lebih ngebass dan agak mendem, sedangkan kalau mic condenser suaranya lebih bright atau tajam, suaranya lebih treble.

Kalau mic dynamic ini biasanya dipakai kalau manggung outdoor karena jangkauannya sempit, sedangkan kalau mic condenser memang dipakai untuk rekaman di studio karena jangkauannya lebih luas atau micnya lebih sensitif.

Okey, saya rasa itu saja pada kali ini, semoga bermanfaat, dan terima kasih untuk dukungannya pada channel ini.

Thursday, August 15, 2019

Senjata Baru Recording - Mic BM 800



Yuhuu akhirnya saya punya juga mic ini guys!
Yup, sudah sekitar 2 tahun ini saya mempertimbangkan apakah perlu membeli mic ini atau tidak.

Dulu saya kira mic dynamic sama mic condenser itu sama saja, tapi setelah banyak mendengar sampel suara di Youtube, akhirnya saya mengerti perbedaannya di mana.

Saya akhirnya kurang puas sama mic dynamic yang saya punya, kok nggak seterang suara para youtuber lain yang menggunakan mic condenser, kok suaranya lebih ngebass dan mendem. Akhirnya saya mutusin beli mic ini.

Mic ini saya beli online lewat aplikasi Tokopedia di lapak Darmosuperstore yang berada di Surabaya jadi ongkirnya lebih murah untuk sampai ke Makassar dibanding kalau saya pesan dari lapak yang ada di Jakarta.
Kebetulan juga ketika searching, lapak inilah yang menawarkan harga paling murah. Kalau lapak yang lain rata-rata menawarkan harga 150 ribuan, di Darmosuperstore cuma menawarkan harga 119 ribu, belum lagi saya punya kupon bonus 15 ribu dari Tokopedia sehingga harganya jadi lebih murah lagi. Alhamdulillah, plus ongkir saya cuma membayar 131 ribu.

Isi paketannya mic Taffware mic BM 800 ini adalah:
1. Mic
2. Kabel mic
3. Filter busa
4. Holder mic

Semoga dengan ini saya makin semangat bikin konten 😄

Sunday, July 7, 2019

Juara Kuis di Car Free Day Makassar - Gitaris Juga Harus Smart



Pagi ini kami ke Car Free Day yang ada di Jalan Boulevard Makassar karena lebih dekar dari rumah.
Kalau ke Car Free Day itu sepertinya intinya bukan olahraga tapi makan 😄. 

Ketika asik berjalan, kami melihat ada kuis yang diadakan oleh Honda.
Hampir saja saya tidak ikut karena malu dilihatin orang banyak dan malu kalau nanti tidak bisa menjawab, tapi di detik-detik terakhir akhirnya saya ikut duduk di barisan paling belakang, saya pikir kalau saya cuma nonton dan ikutan menjawab kuisnya, ya percuma saja, lebih baik sekalian ikutan. Saya juga merasa telah banyak membaca Wikipedia dan berita umum, masa ndak pernah diuji?

Kuis pun dimulai dengan format pertanyaan pilih 2 jawaban A atau B.
Satu-persatu mulai gugur, sempat ada dua pertanyaan yang sama sekali saya tidak tahu tapi akhirnya saya menjawab dengan benar karena mengikuti kata hatiku, saya merasa biasanya feelingku itu selalu benar.

Pada akhirnya tersisa tiga peserta dan pertanyaan pamungkasnya adalah satuan kekuatan suara disebut apa? apakah Frekuensi atau Desibel?

😄 Kok bisa gitu ya? Saya tiap hari berkutat dengan gitar, tiap hari berkutat dengan recording dan pertanyaannya seperti itu? Saya selalu lihat di aplikasi recording satuan Desibel untuk menaikkan volume dari hasil recordingku, jadi saya memilih desibel!

Dua lainnya mengangkat jawaban Frekuensi dan kebanyakan penonton termasuk Desi juga teriak-teriak mengatakan frekuensi, saya sih pede aja, senyum-senyum aja, berarti saya lebih pintar donk dari mereka.

Menjadi berbeda itu sudah biasa buat saya, walaupun orang lain mengatakan apa, saya tetap mengikuti pilihanku, begitulah saya selama ini, dan hasilnya guys, saya jadi The Last Man Standing!

Ternyata guys, saya nggak bodoh-bodoh amat guys 😄, saya akhirnya bisa juga menguji bacaan wikipediaku sampai di mana 😄, so guys, Gitaris juga harus smart! 😄

Sunday, June 23, 2019

Neck Gitarku Patah - Bengkel Gitar Makassar



Alhamdulillah guys akhirnya gitarku sudah beres lagi, necknya sudah mulus dan telah dicat ulang, karena dicat ulang maka warnanya kini semakin gelap sama dengan warna bodynya.

Yup, sudah sekitar 4 bulan saya tidak memainkan gitar ini karena necknya patah. Hal ini sudah diprediksikan sejak 4 tahun lalu oleh Kak Arie Sila owner Bengkel Gitar Vemooza ketika pertamakali saya membawa gitarku ini untuk diservis.

Waktu itu Kak Arie bilang kalau neck gitarku ini bukan lagi cembung atau cekung tapi terpelintir atau terputar sehingga biar diperbaiki bagaimanapun maka dia akan kembali rusak lagi nantinya.
Dan akhirnya prediksi itu menjadi kenyataan 4 bulan lalu, neck gitarku patah.

4 tahun lalu saya bilang kepada Kak Arie untuk sekalian dibuatkan neck baru aja, tapi Kak Arie waktu itu menolak, dia bilang sayang neck nya, lebih baik tunggu sekalian patah aja kemudian nanti diperbaiki atau dibuatkan baru.

Dan inilah jadinya, Alhamdulillah, sebenarnya saya sudah malu membawa gitar ini kepada Kak Arie karena waktu itu Kak Arie merasa gitar ini nggak enak banget, dia bilang "orang jago aja susah main gitar ini apalagi orang yang baru belajar, susah pintarnya" ha ha ha. 😄

Tapi itulah Kak Arie, gitaris senior di Makassar ini selalu ramah kepada pelanggan, kepada siapapun, walaupun gitaris ecek-ecek atau pemula. Dia selalu memberi masukan yang baik demi perkembangan oramg tersebut.

Akhirnya saya sekarang sudah siap lagi untuk membuat konten musik di channel Youtubeku, setelah beberapa bulan ini hanya berisi game. ha ha ha. 😄

Oh ya, mungkin ada yang penasaran dengan biaya perbaikannya, jadi biaya perbaikannya itu Rp.300.000 ya guys, karena dicat ulang biar bekas amplasnya nggak kelihatan, kalau hanya mau disambung aja sih murah guys, cuma Rp.100.000, tapi siapa yang mau main gitar dengan bekas amplas di neck gitarnya ya kan ha ha ha.

Terima kasih Kak Arie, Vemooza Gitar merupakan bengkel gitar nomor satu di Makassar andalan gue
👍😗


Monday, December 24, 2018

Cara Merekam Di Laptop Satu Lubang Jack Audio




Laptop keluaran baru rata-rata hanya punya 1 lubang jack audio. Nah, ini dia masalahnya, kalau laptop yang 2 lubang jack audio sih gampang aja, tinggal colokin di lubang jack mic-nya, tapi kalau yang 1 lubang ndak bisa langsung dicolokin seperti itu karena lubang audionya itu merupakan gabungan headset dan mic.

Nah bagaimana nih caranya kalau kita mau karaokean nyolokin mic atau mau rekam permainan gitar kita?
Nah ada 2 cara yang dapat kita lakukan untuk merekam di laptop seperti ini.

1.       Dengan cara menggunakan audio splitter.
Audio splitter ini bisa kita beli di toko komputer, bilang aja “audio splitter” para penjualnya udah pada tahu. Harganya kisaran 15 rb sampai 30 rb, gak mesti seperti ini modelnya, banyak juga model-model lainnya.
Fungsi audio splitter ini membuat lubang jack audio menjadi 2 bagian yaitu lubang untuk mic dan lubang untuk headset. Tapi kalau menurut saya sih kalau untuk karaoke oke-oke saja ya, tapi kalau untuk recording rasanya belum memuaskan hasilnya.

2.       Dengan cara menggunakan sound card.
Banyak ya model-model sound card dan harganya juga beda-beda, mulai dari yang paling murah 15 rb an sampai yang jutaan juga ada, beda harga beda kualitas kan.
Yang saya gunakan di sini adalah USB Guitar Link, harganya kisaran 150 rb sampai 200 rb, dapat dibeli di toko-toko musik, toko komputer atau beli online.
Kalau kita beli USB Guitar Link itu sudah termasuk dengan cd installer-nya, di dalam cd installernya itu biasa disertakan juga aplikasi Guitar Rig yaitu aplikasi untuk recording gitar.
USB Guitar Link tidak dicolok di lubang jack, tapi dicolok ke lubang USB.
USB Guitar Link juga sama seperti audio spliiter, ada lubang untuk mic atau lebih lebih sering digunakan untuk gitar dan juga ada lubang untuk headset.
USB Guitar Link ini bagus untuk recording karena memang dirancang untuk itu, mampu mengurangi noise dengan baik.

Untuk cara rekamnya di guitar rig atau FL Studio bagaimana?
Silahkan kalian lihat video saya sebelumnya, saya sudah pernah bahas tentang cara recording gitar di  laptop dengan menggunakan aplikasi Guitar Rig bahkan tanpa menggunakan sound card atau hanya menggunakan audio splitter.
Untuk merekamnya di FL Studio, Insya Allah nanti saya akan bahas di video-video selanjutnya.
Oke itu saja, semoga bermanfaat, sekian dan terima kasih.

Saturday, December 22, 2018

Berakhirnya Era Freddie Mercury


Setelah 13 hari menjalani kehidupan sebagai Freddie Mercury, inilah saatnya mengakhiri itu semua. yup, berakhirnya era Freddie Mercury! Inilah saatnya era Freddie Mercury telah berakhir!

Saturday, December 15, 2018

Cara Merekam Gitar Di Guitar Rig Tanpa Menggunakan Sound Card/USB Guitar Link


Cara merekam gitar pada aplikasi Guitar Rig tanpa menggunakan sound card atau USB Guitar Link.
murni hanya dengan menggunakan audio splitter dan kabel jack gitar.

Thursday, December 13, 2018

One Take Shot Clip GAC - Bahagia



Akhirnya setelah kita susun skenario dan merencanakan tahapan prosesnya maka inilah hasil pembuatan klip untuk kejutan di hari ulang tahun dengan menggunakan tehnik one take shot.

lagu: Bahagia
Original Singer: GAC

Behind The Scenes One Take Shot Birthday Party


Melihat behind the scenes pembuatan klip untuk keperluan kejutan di hari ulang tahun yang dilakukan dengan tehnik one take shot. kami di sini menggunakan lagu dari GAC yang berjudul "Bahagia".

Sunday, December 9, 2018

Alat cukurnya Freddie Mercury, Murah Meriah!


Melihat alat cukurnya Freddie Mercury yang ternyata murah meriah. Alat cukur ini buatan China merek Jing Hao dan harganya Rp.90.000,- saja. Jadikan tampilanmu layaknya sang superstar!

Saturday, September 22, 2018

Tongsis Sekaligus Tripod



Adakah Tongsis yang bisa berfungsi sekaligus sebagai tripod? Ada donk.

yup, ini adalah Tongsis yang bisa dirangkai menjadi Tripod sehingga lebih praktis, sehingga ketika traveling, kita tidak perlu lagi bingung mau bawa tongsis atau tripod.
Merek Tongsis dan Tripod ini adalah Yungteng.
Harganya juga terjangkau.
Keduanya dapat kita dapatkan dengan hanya merogoh kocek Rp.100.000,-

Tuesday, July 24, 2018

Perubahan Nama Channel dan Blog

Sebenarnya ini lebih ke perubahan nama blog sih, karena kalau nama channel youtube sudah lama terganti yaitu pada bulan Mei 2017 dari Syawal Ahmad Entertainment menjadi ASK Channel.

Nah karena saya gak mau ribet dan pengen punya brand yang tetap maka kali ini saya juga akan mengganti nama blog ini yang semula Syawal Blog menjadi ASK Blog.

Sebenarnya sih pada awalnya dulu, blog ini bernama ASK Blog dan kemudian saya rubah jadi Syawal Blog karena pada saat itu saya beranggapan ASK Blog kedengaran terlalu kaku.

Nah, berhubung sekarang channel youtube ku sudah banyak view nya dan mungkin sudah lebih terkenal daripada blog ini maka saya putuskan blog ini harus sebagai yang mengikuti. Jadi blog ini akan berubah nama mengikuti brand yang sudah tertancap kuat di channel youtube, yaitu ASK.

Intinya sih pengen tertib administrasi hehe, dan agar lebih gampang diingat, bahwa kalau blog ini merupakan satu kesatuan dengan channel youtube ASK Channel, lagian juga akun G-mail ku sudah berubah juga jadi ASK Channel, kan gak enak kalau nulis di Syawal Blog kemudian nampak tulisan by ASK Channel, lebih enak kalau blognya namanya ASK Blog by ASK Channel, agak lebih nyambung lah, mau bikin 2 akun G-mail juga saya malas ribet, takut lupa passwordnya haha.

Oke deh kalau begitu, maka hari ini, saya menyatakan bahwa nama blog ini resmi saya rubah dari yang sebelumnya Syawal Blog, menjadi ASK Blog. tok tok tok...! (ketuk meja sambil gunting pita imajinasi).

Oke kawan-kawan sekalian, jadi kalian bisa ikuti kisahku di:
- ASK Channel ------> Youtube
- ASK Blog ----------> Blog


Wednesday, July 4, 2018

Antara PC Atau Laptop Untuk Keperluan Editing

Di perjalanan menuju bandara, saya akhirnya mendapat pencerahan tentang apa yang harus saya pilih, apakah PC atau laptop.
Saya tidak terlalu suka bermain game kecuali game bola dan game jadul Battle Realms, itupun bolanya bola PES PS2, kalau yang terlalu canggih-canggih kaya sekarang saya tidak suka dan malas tahu lebih dalam lagi. Saya hanya ingin mempunyai PC atau laptop untuk mengisi waktu dan juga membantu hobi saya yaitu di dunia edit mengedit video, oleh karena itu spek laptop yang saya butuhkan adalah yang mendukung hal seperti itu.

Saya sebagai orang awam dan hanya tahu pakai selama ini kebingungan mau pilih apa, apakah PC atau laptop, saya harus mempertimbangkan banyak hal seperti:
  1. Yang paling pertama adalah harga, kalau PC misalnya dengan harga 5 juta sudah dapat yang super dibandingkan dengan laptop.
  2. Tapi takutnya PC lebih banyak makan listrik daripada laptop.
  3. Kalau PC mati lampu habis deh, oleh karena itu saya mesti beli UPS lagi untuk mencegah mati mendadak, harga UPS itu paling murah Rp.500 ribu.
  4. Kalau beli laptop dengan budget segitu saya dapat seperti apa, pengennya sih dapat yang procesor I.5.
  5. Pengennya dapat laptop yang bisa mendukung editing video, nggak berat dan kalau begitu speknya harus bagaimana?
  6. Apakah saya mobile atau tidak? Apakah saya hanya menggunakannya di rumah ataukah saya juga nanti akan membawanya kemana-mana, berhubung saya sudah punya netbook juga yang lebih mini, tentunya saya akan membawa netbook kalau keluar rumah.
  7. Kalau PC rusak ataupun pengen upgrade, bisa dibongkar pasang, sedangkan laptop gak bisa, oleh karena itu kalau jadi beli laptop harus sekalian yang mantaplah!
  8. PC layarnya lebih besar dibanding laptop, lebih puas lihatnya.

Itu dia yang bikin pusing saya dalam memilih keduanya, tapi pada hari ini, temanku memberi saran kalau saya sebaiknya memilih laptop saja. Budget 5-6 juta sudah bisa dapat laptop dengan kemampuan video editing, katanya yang penting laptop itu minimal harus procesor I.5 dan punya VGA card, kalau kurang dari itu takutnya bakalan berat. Untuk layar, dengan layar 14 inchi kita sudah bisa puaslah dalam melihatnya. Sarannya sih budget kisaran itu saya bisa mendapatkan laptop merek Vaio atau ASUS.

Dengan masukannya saya jadi kepikiran lagi, iya sih ada benarnya juga, takutnya nanti saya bakalan mobile, ndak kerja di satu ruangan saja, mungkin saya mau kerja di kamar, ruang tamu, bawa ke kantor atau juga dibawa tugas ke luar daerah.

Sekarang tujuanku sudah jelas, saya harus menabung untuk itu. Yang anehnya diantara saudaraku, hanya saya saja yang belum punya laptop, padahal saya sudah belasan tahun bekerja dan punya penghasilan tetap, malah ada adikku yang punya 2 laptop. hahhh semoga saya juga nanti bisa punya, masalahnya saya bingung kalau lagi gak ngapa-ngapain di rumah, dengan laptop itu saya bisa mengisi waktu, langsung mengedit hasil-hasil rekaman yang saya buat, ndak mesti tunggu minjam PC orang lagi seperti sekarang selalu menunda-nunda proses editing karena mesti minjam PC dulu.

Kami sudah sampai di bandara untuk menjemput tamu dari Jakarta, setelah itu kami langsung menuju ke jalan Hertasning ngajak makan pallu basa, makanan khas Sulawesi Selatan.

Sunday, February 18, 2018

Fakta Ruang Syuting Seorang Youtuber, Miris Banget !!!


Di video kali ini saya pengen mengungkapkan fata ruang syutingku ketika membuat video untuk youtube.

Kalau kalian melihat video youtube-ku, kalian bisa melihat background-nya  lumaya rapi, tapi itu aslinya kacau banget, rumah kecil dan banyak orang lalu lalang beraktifitas dan juga ruang kamar yang dipenuhi barang hanya meninggalkan sedikit space untuk syuting. Nah, space yang sedikit itulah yang harus pintar-pintar saya manfaatkan agar nanti tampak di video lebih rapi.

Saya juga pernah membuat green screen dengan menggunakan kain untuk melapisi tembok kamar tapi itu tidak berlangsung lama karena banyaknya halangan.

Yang ingin saya pesankan adalah, tidak ada alasan untuk tidak membuat konten karena keterbatasan ruangan. Itu semua tergantung kreatifnya kita dalam memanfaatkannya, sudut pengambilan gambar juga sangat penting disini.

Jadi buktikan, kalau kau memang hobi akan ini, maka kekurangan space ruangan tidak menjadi masalah!!!

Silahkan tonton videonya, semoga menginspirasi dan terima kasih telah berkunjung ke blog dan channel youtube-ku.

Monday, February 5, 2018

Evolusi Home Recording


Kali ini saya pengen cerita tentang evolusi home recording yang saya punya, mulai dari jaman dulu sampai yang saya punya sekarang.

Yang pertama direkam secara langsung menggunakan hp. Arsip terlama rekaman video yang saya punya adalah rekaman tahun 2009. Pada saat itu teknologi hp belum secanggih sekarang, walaupun hp yang saya punya pada saat itu, LG Viewty kelasnya lumayan dengan resolusi kamera 5 mp, tetap saja hasilnya buruk baik videonya yang hanya berukuran VGA maupun audionya yang kecil dan sangat noise.

Desember 2015, saat mulai aktif membuat video, saya masih merekam gitar secara langsung dengan hp atau handycam. Namun pada saat itu untuk musik latarnya saya menggunakan mp3 backing track dari web internet. Hasil rekaman gitar dan backing track itu kemudian saya gabungkan pada saat pengeditan video.

Januari 2016 saya mulai mengetahui cara merekam suara gitar ke laptop dan juga mengenal aplikasi guitar rig, jadi pada saat itu  suara gitar saya rekam langsung di aplikasi guitar rignya, waktu itu saya belum tahu tentang soundcard, jadi gitarnya saya colokin langsung ke laptop. Tanpa soundcard sebenarnya suara rekaman gitar akan mengalami noise dan latency atau delay yang parah, oleh karena itu kita perlu menginstal aplikasi asio4all untuk menguranginya, hasilnya sudah boleh dikatakan bagus walaupun tidak sejernih kalau kita menggunakan soundcard.

Mei 2016 saya mulai mengenal aplikasi acoustica beatcraft, aplikasi ini berguna untuk membuat track drum. Saya menggunakan aplikasi ini untuk membuat track drum untuk lagu yang belum ada backing track nya di internet, biasanya sih untuk lagu lagu Indonesia karena kalau lagu barat itu sudah lebih mudah ditemukan di internet.

November 2016, saya mulai mengenal USB guitar link. USB guitar link ini merupakan salah satu yang disebut soundcard atau alat yang menghubungkan gitar dan laptop, jadi pada saat itu saya tidak lagi mencolokkan gitar secara langsung ke laptop, kelebihan USB guitar link ini juga dapat mengurangi noise dan latency dengan lebih baik. USB guitar link ini saya beli dengan harga 200rb tapi kalau lagi diskon harganya bisa jadi 150rb saja.

Pada tahun 2017 saya mulai mengenal fl studio, fl studio ini adalah alat pembuat dan pengedit audio, jadi saya tidak lagi merekam suara gitar langsung di guitar rig, tapi guitar rignya saya sambungkan ke fl studio, jadi setelah direkam, suara gitarnya bisa langsung diedit di fl studionya, diedit ataupun digabung dengan backing track atau track track lain yang kita buat sendiri, misalnya track bass, track drum atau track vokal.

Dengan fl studio ini, saya mulai meninggalkan membuat track drum dengan aplikasi accoustica beatcraft karena di aplikasi fl studio kita juga bisa membuat track drum bahkan dengan kualitas sound yang lebih real. Kalau masih kurang puas kita bisa tambahkan di fl studionya dengan aplikasi ez drummer dimana pada aplikasi tersebut sudah terdapat ribuan jenis patern ketukan drum dengan sound yang lebih real lagi, jadi kita tidak perlu repot-repot membuat atau memikirkan jenis ketukan drum yang kita inginkan, jadi membuatnya sudah jauh lebih mudah.

Di fl studio ini bahkan kita bisa membuat musik walapun tanpa alat musik karena selain dapat membuat track drum, kita juga bisa membuat track bass, gitar, piano dan lain-lain tergantung kreatifitas kita membuatnya, tapi kalau saya sendiri untuk suara gitar dan bass saya lebih memilih untuk merekamnya langsung karena saya rasa lebih mudah dibanding dengan membuatnya di fl studio.

Terakhir mungkin ada yang bertanya, "dengan menggunakan beberapa aplikasi tersebut, laptop yang saya gunakan speknya bagaimana?" Nah, untuk laptop, yang saya gunakan adalah laptop murahan yang sangat sederhana bahkan lebih tepatnya disebut dengan netbook, mereknya accer dengar ram hanya 1 GB. Sedangkan untuk editing videonya, atau proses menggabungkan rekaman video dengan rekaman audionya saya menggunakan aplikasi sony vegas pro yang tentu saja untuk mengerjakannya saya harus minjam laptop dengan spek yang lebih mumpuni, saya minjam karena belum punya laptop yang memadai dan juga nggak mungkin bisa mengeditnya di netbook, aplikasinya nggak bisa jalan karena terlalu berat.

Oh ya, untuk menjaga kestabilan saat pengambilan gambar, maka saya menggunakan tripod, sebenarnya ndak terlalu penting sih tapi dia berguna agar gambar yang diambil ndak goyang-goyang, harganya ketika saya beli 2 tahun lalu masih Rp.200rb, tapi kalau sekarang sudah bisa diperoleh kisarang Rp.90rb – 150rb.

Jadi intinya sekarang peralatan home recording yang saya gunakan adalah.

  1. Alat musiknya yaitu gitar dan bass.
  2. Untuk vocalnya, mic kabel.
  3. USB guitar link untuk koneksi ke laptop.
  4. Laptop murahan dengan ram hanya 1GB.
  5. Aplikasi guitar rig untuk efek gitar.
  6. Aplikasi fl studio untuk editing audio.
  7. Aplikasi sony vegas pro untuk editing videonya atau menggabungkan hasil rekaman audio dan videonya.
  8. Tripod untuk menjaga kestabilan saat pengambilan gambar.

Oke jadi itu saja yang bisa saya bagi kali ini, semoga dari sini kalian sudah pada tahu alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan home recording sederhana. Kalau kalian punya budget lebih tentu saja kalian bisa menggunakan alat dan aplikasi yang lebih canggih lagi!

Tuesday, May 31, 2016

Perbedaan Tape Deck Pre Dan Tape Deck Post Pada Guitar Rig

Kali ini saya pengen membagikan pengalamanku bila recording permainan gitar dengan aplikasi Guitar Rig.
Selama ini saya memang selalu menggunakan Guitar Rig untuk recording karena mudah digunakan.

Kali ini saya pengen menjelaskan tentang perbedaan antara Tape Deck Pre dan Tape Deck Post pada Guitar Rig.
Bila kita menjalankan aplikasi Guitar Rig maka kita akan melihat Tape Deck Pre yang letaknya di atas dan Tape Deck Post yang letaknya di bawah.
Selama ini saya bingung, apa sih perbedaan dari kedua Tape Deck ini?

Selama ini saya selalu membuka backing track dengan Tape Deck Pre dan kemudian merekam dengan Tape Deck Post.
Dengan cara demikian maka permainan gitarku akan terekam bersama dengan backing track-nya.
Bila ada kesalahan, maka akan sangat sulit buatku untuk melanjutkan rekamannya.
Bila dipaksakan untuk lanjutkan rekamannya maka kita akan punya beberapa part hasil rekaman.
Pada proses editing, kita akan berusaha menyatukan part part rekaman tersebut untuk jadi sebuah lagu utuh.
Itu sulit karena backing track ikut terekam juga.
Akhirnya saya harus melakukan perekaman dari awal lagi yang tentu saja bisa membuat jenuh dan kesal.

Yang saya inginkan adalah bagaimana agar hasil rekaman hanya memuat permainan gitar saja.
Bila ada kesalahan maka akan mudah untuk melanjutkannya.
Tidak masalah dia terdiri dari berapa part.
Dalam proses editing, kita akan mudah mensinkronkan dengan backing track-nya untuk jadi satu lagu yang utuh.

Tidak ada yang menjelaskan hal ini di Google.
Akhirnya tadi malam saya mengutak atik sendiri, bagaimana agar saya mendapatkan hasil rekaman yang saya mau.
Dan hasilnya saya dapatkan bahwa hal itu dapat dilakukan.
Saya akhirnya mengerti perbedaan kedua Tape Deck ini!


1. Perekaman dengan Tape Deck Pre.

Tape Deck Pre terletak di atas,
Bila kita melakukan perekaman dengan Tape Deck Pre maka yang harus kita lakukan adalah:
- Setting Play AT INPUT pada Tape Deck Pre
- Tekan SYNC DECKS pada Tape Deck Post
- Buka dan jalankan backing track dengan Tape Deck Post
- Rekam dengan Tape Deck Pre

Hasil rekaman yang didapatkan adalah hanya rekaman gitar saja.


2. Perekaman dengan Tape Deck Post

Tape Deck Post terletak di bawah
Cara melakukan perekaman dengan Tapde Deck Post maka yang harus kita lakukan adalah:
- Setting Play AT OUTPUT pada Tape Deck Pre
- Tekan SYNC DECKS pada Tape Deck Post
- Buka dan jalankan backing track dengan Tape Deck Pre
- Rekam dengan Tape Deck Post

Hasil rekaman yang didapatkan adalah rekaman gitar bersama backing track-nya.

SYNC DECKS harus selalu ditekan agar Tape Deck Pre dan Tape Deck Post berjalan dengan sinkron.
Saat anda play Tapde Deck Pre maka Tape Deck Post juga akan otomatis play.

Tape Deck Pre (terletak di atas)

Tape Deck Post (terletak di bawah)

Anda tinggal pilih yang mana sesuai kebutuhan anda.
Kalau anda merasa mudah dengan perekaman dengan Tape Deck Post, silahkan saja.
Ingat, bila anda merekam dengan Tape Deck Post maka seimbangkan suara gitar anda dengan suara backing tracknya.

Bila anda merekam dengan Tape Deck Pre, hal itu tidak masalah karena volume suara gitar kita nanti bisa kita setting pada saat proses editing/mixing.

Sekian pengalaman dari saya.
Semoga ada yang tercerahkan.

Monday, February 29, 2016

Cara Setting Efek Vocal Pada Audacity

Oh iya teman-teman, saya pengen ngasih tips nih buat kalian yang suka buat music cover.
Untuk yang sudah take suara tapi bingung mau ngasih efek apa di aplikasi Audacity-nya.

Biasanya untuk mixing lagu dan instrumen yang saya mainkan, saya lebih terbiasa menggunakan aplikasi Audacity.

Agar tidak kedengaran biasa-biasa saja, maka saya biasanya menambahkan efek untuk vocal saya.
Saya biasa menggunakan efek GVerb.
Di sini saya punya 2 contoh setting-an untuk vocal di audacity:

Contoh 1:
Suara hampir kedengaran original namun masih ada sedikit sentuhan efek.




Contoh 2:
Ini favorit saya, suaranya lebih ada efek menggema gitu namun masih halus banget.



Kedua contoh di atas hanyalah settingan yang biasa saya gunakan, bila dirasa masih kurang, silahkan anda berimprovisasi sendiri sesuai pendengaran anda.

Sekian tips saya kali ini, semoga dapat membantu teman-teman sekalian.