Sejak tragedi jatuhnya Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018 lalu, dunia penerbangan di Indonesia berubah, tidak ada lagi tiket pesawat murah, ada yang kelihatannya murah tapi fasilitasnya tanpa bagasi, jadi kalau anda bawa bagasi maka dikenakan bayaran lagi dan jadinya bakal sama saja dengan harga tiket mahal yang plus bagasi.
2 minggu lagi lebaran Idul Fitri, Saya belum beli tiket kemanapun, ke kampungku di Kendari maupun di Kampung istri di Cianjur (tiket Jakarta). Pengen rasanya lebaran sama orang tua mumpung masih ada, tapi ya itu, harga tiket pesawat pada mahal.
Sebenarnya untuk ke Kendari bisa lewat jalur darat ke Bone kemudian naik Fery ke Kolaka kemudian diteruskan lagi berjalan darat ke Kendari. Tapi kalau turut membawa mobil untuk diseberangkan harganya bakal sama lagi dengan harga tiket pesawat bolak-balik, sedangkan kalau tidak bawa mobil, bakal sulit membawa barang yang banyak dan juga susah nanti mobilitasnya ketika di kampung.
Ironis ya, saat dulu rakyat kita mempertanyakan kenapa harga tiket begitu murah sehingga menyebabkan pelayanan maskapai tersebut tidak memuaskan, dan sekarang maskapai tersebut menaikkan harga tiketnya, justru kita yang nggak mampu beli dan pengen lagi ada tiket murah.
Pemerintah akhirnya turun tangan untuk menurunkan harga tiket tapi lucunya, pada awalnya yang ditetapkan adalah batas bawah harga tiketnya. Hahaha 😂😂😂 itu lucu asli koplak menurutku, karena ibarat nih gue adalah penjual terus ditetapkan batas bawah barang yang gue jual sedangkan atasnya tidak, ya ngapain gue jual bermain di harga batas bawah, lebih baik gue dan teman-teman gue sepakat jual setinggi-tingginya atau bermain di harga atas.
Tapi beberapa hari yang lalu saya dengan di radio katanya pemerintah turun tangan lagi menetapkan batas harga bawah dan harga atas, tapi tetap saja guys, mahal!
Saya teringat tahun lalu ketika mudik ke kampung istri di Cianjur, saat itu kami pusing sampai harus berpikir beberapa kali untuk mengambil harga tiket seharga Rp.800 ribu, karena harga segitu untuk ke Jakarta masih terhitung mahal, kami menunggu sampai turun sekitar Rp.600 ribuan.
Kalau sekarang? haha 😁, jangan harap deh ada harga segitu, sekarang paling murah Rp.1,1 juta, sedangkan rata-ratanya dijual Rp.1,8 juta. Gila kan? sekaranga kami berharap kalau bisa ada yang harga Rp.800 ribuan hahaha 😂😂😂, gila, standar mahal dan murah untuk kami telah berubah sekarang!
Ke Kendari bagaimana? dulu harga termurah bisa didapat bahkan tidak sampai Rp.300 ribu, dan untuk pesawat yang lebih elit, paling mahal Rp.600 ribuan, sekaranga nggak ada lagi harga segitu, sekarang paling murah Rp.600 ribuan.
Keadaan saat ini membuat saya berpikir bahwa masa saat ini ibarat seperti kembali ke jaman dulu dimana hanya orang kaya yang bisa naik pesawat!
Ini serius guys, jaman dulu tak semudah jaman sekarang kalau bepergian. Saya ingat dahulu di tahun 1996, ketika itu ibuku habis dari Makassar dan hanya membawa kakakku, setelah dia pulang kembali ke Kendari, ibuku berkata kepada kami anak-anaknya yang tak sempat dibawanya ke Makassar, ibuku mengatakan bahwa mudah-mudahan dia bisa membawa semua anak-anaknya naik pesawat. Dan alhamdulillah cita-citanya tersebut telah tercapai, bahkan kami malah tidak suka naik pesawat karena takut berlebih.
Ya Allah, jagalah orang tua kami dan berikanlah kami kemampuan dan kesempatan untuk dapat membahagiakannya.
Belum jelas, kemungkinan besar saya akan merayakan lebaran untu ke 4 kalinya di Makassar hanya berdua dengan istri dan tidak pulang merayakan di kampung halaman bareng orang tua dan saudara.
2013, 2015, 2017, apakah 2019 ini lagi?
Lucunya negeriku.