Saya
prihatin akan kecepatan internet di negeri kita tercinta Indonesia ini.
Kenapa sih,
kita selalu kalah dari negara lain? Yang bahkan bisa mencapai 14 mbps bahkan 64
mbps.
Kenapa
negara kita tidak bisa menyediakan internet berkecepatan tinggi dengan harga
yang dapat dijangkau masyarakat berpenghasilan rendah?
Padahal saya
pernah baca kalau Indonesia termasuk pemakai internet terbanyak di dunia.
Mungkin ada
beberapa yang tidak setuju bila internet dapat dijangkau semua kalangan.
Ada yang
tidak setuju internet mudah dijangkau karena dikhawatirkan makin banyak
anak-anak yang belum cukup umur dapat mengakses dengan mudah situs pornografi.
Tapi menurut
saya, bukankah situs pornografi sudah diblokir otomatis oleh penyedia jasa
layanan dan kemkominfo?
Jika kita
mengakses salah satu situs porno maka kita akan teralihkan ke situs blokir yang
dibuat oleh kemkominfo.
Untuk
menembusnya-pun harus punya keahlian dan cara khusus.
Namun
bagaimana peran internet bagi anak kreatif yang punya banyak keingin tahuan dan
yang hidupnya datar-datar aja?
Menurut saya
internet adalah sumber pengetahuan yang luar biasa.
Saya malas
baca buku, koran dan majalah namun sangat suka membaca tentang apa saja di
dunia maya. Khususnya di situs wikipedia.
Kita juga
dapat berbagi ide, pengalaman dan menuangkan uneg-uneg kita ke dalam blog.
Namun
menurut saya, kita tidak didukung akan hal tersebut.
Penyedia
jasa layanan hanya memberi kuota bulanan yang kecil (rata-rata 500 MB paling
banyak 1 GB) dengan harga yang masih
termasuk mahal menurut saya (Rp.100.000,-/bulan)
Di iklannya
tertulis kayak gini “bila kuota habis, maka kecepatan akan menurun”.
Dari
pengalaman saya selama ini, kuota tersebut habis dalam waktu kurang dari
seminggu. Selebihnya kecepatannya bukan menurun, tapi emang gk bisa dipake
alias lemot abis. Buka satu situs aja lamanya minta ampun. Ini tentu membuat
kesal dan membuat waktu kita tersita hanya untuk nunggu loading. Buka situs aja
lama apalagi untuk upload tulisan ke blog.
Masih dari pengalaman
saya lagi sebagai pengguna salah satu kartu penyedia jasa internet.
Dengan kuota
500 MB/bulan, saya hanya dapat menggunakan fasilitas kuota dengan nyaman paling
lama 5 hari. Selebihnya saya memasuki masa hibernasi (tidur panjang) dari
menulis dan mengupload. Bersabar untuk menunggu kuota baru sampe bulan depan.
Ada sih
speedy dari telkom itu. Namun itu diluar jangkauan saya. Masih terlalu mahal
buat saya.
Bagaimana
negara memberikan solusi untuk masalah ini ?
Saya tidak
berharap banyak dari negeriku ini.
Tidak
yakin....
Pesismis.........
No comments:
Post a Comment