Showing posts with label Gyant Guitar School. Show all posts
Showing posts with label Gyant Guitar School. Show all posts

Thursday, July 18, 2019

Reuni GGS 2019 - Gyant Guitar School




Semua bermula dari Parade 100 Gitaris yang diadakan 2 minggu lalu.
Dengan adanya beberapa alumni GGS yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut, maka terbentuklah ide untuk mengadakan reuni para gitaris yang pernah menimba ilmu di GGS maupun yang masih aktif sekaligus sebagai silaturrahim untuk mempererat persaudaraan para gitaris GGS.

Akhirnya guys, malam ini saya kembali lagi ke sini setelah 2 tahun berlalu.
Yup, saya pernah menimba ilmu di sini dari akhir tahun 2015 sampai pertengahan 2017.
Setelah tidak lagi menimba ilmu di GGS, jujur, hal-hal seperti inilah yang saya rindukan, pertemuan, bertemu dengan teman-teman yang pernah sama-sama menimba ilmu di sini.

Acara malam ini diawali dengan makan bersama dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan sharing ringan mengenai perkembangan terkini dari para gitaris GGS, dan juga rencana-rencana atau usul untuk perkembangan GGS yang lebih baik kedepannya.

Itulah tadi reuni GGS yang baru pertamakali ini diadakan.
Lewat media gitar, kamis semua dipersatukan pada malam ini.

Wednesday, July 17, 2019

GGS Nyobain AIJ Guitar - Pra Reuni GGS



Hari ini para gitaris yang tergabung dalam GGS Community mengadakan pertemuan untuk membahas rencana reuni para gitaris GGS sekaligus merasakan sensasi bermain dengan AIJ gitar, gitar lokal buatan anak negeri.

Yup rencananya besok, almamater kami, Gyant Guitar School (GGS) akan mengadakan reuni untuk yang pertama kalinya, jadi hari ini dibahas dulu konsepnya seperti apa.

Ide reuni ini muncul sehabis acara Parade 100 Gitaris yang diadakan minggu lalu di Pasar Segar Makasssar, karena ada beberapa alumni GGS yang turut serta dalam acara tersebut.

Sunday, July 7, 2019

Ceritaku di Parade 100 Gitaris Makassar



Yah Parade 100 Gitaris telah usai, dan tentu saja meninggalkan euforia yang mendalam bagi para pesertanya. Turut serta dalam acara sebesar itu dan baru pertamakalinya digelar di Makassar itu tentunya memberikan rasa bangga tersendiri.

Untuk saya, saya pada kali ini hanya sebgai penonton, kalah sama cewek-cewek ini, walaupun gitarnya Hello Kitty tapi dia sudah bisa memainkan Enter Sandman. Tapi, saya terhibur dengan acara ini, dan juga bangga menyaksikan teman-teman saya yang berpartisipasi dalam acara ini. Dari komunitas GGS ada Rasul, Mike dan Wawan, mungkin ada lagi yang lain tapi saya belum kenal, mengingat GGS telah banyak melahirkan gitaris handal di Makassar. Kemudian dari komunitas Taxic ada Andhy, oh ya dan juga ada Kak Arie Sila, gitaris senior di Makassar yang sangat dihormati, lihat saja tempatnya, beliau ada di atas panggung, itu tempat khusus untuk para gitaris yang dituakan. Nggak lupa kan sama dia, dia yang perbaiki gitarku yang patah, yang sudah pernah saya ceritakan beberapa waktu yang lalu.

Acara ini cukup bagus ya, sebagai ajang silaturahim para gitaris di Makassar walaupun belum mampu memecahkan rekor apapun dari MURI. Lihat saja ni para bapak-bapak yang kece dari militer dan Pemda. Keren kan?!

Saran saya sih kedepannya kalau mau diadakan lagi acara seperti ini, perlu dipikirkan lebih matang lagi, tujuannya diadakan untuk apa, apa yang dikejar dari acara ini, sehingga lebih membekas dan tercatat dalam sejarah, kalau belum bisa skala nasional yah minimal skala Indonesia Timur-lah. Kemudian juga panitia diperbanyak lagi dan penontonnya lebih ditertibkan lagi mungkin, itu saja sih dari saya, yah, selamat deh buat para peserta. Salam six strings.

Tuesday, May 2, 2017

GGS Sharing #13 - Peran Musik Terhadap Lingkungan Sosial

GGS Sharing #13 poster

Setelah 3 tahun vakum, akhirnya Gyant Guitar School kembali mengadakan kegiatan sharing n perform, kegiatan ini sudah memasuki episode ke-13 dan tidak hanya untuk para siswa GGS tapi juga terbuka untuk umum.

Di edisi kali ini tema yang dibawakan adalah “Peran Musik Terhadap Lingkungan Sosial” yang dibawakan oleh Rasul, siswa GGS grade 4.
Di sini para peserta bisa memberikan sharing mengenai apa-apa yang bisa dilakukan oleh seorang musisi agar bernilai lebih sekurang-kurangnya di lingkungan sekitarnya.

penyampaian materi oleh Rasul (02.05.17)

Setelah pemberian materi, Master Gyant menambahkan dengan memberikan materi umum seputar musik dan juga motivasi.
Di akhir acara, ditutup oleh perform dari siswa GGS, Rasul dan Mike.

Saya rasa acara ini sangat positif untuk menambah pengetahuan seputar musik, menjalin silaturahim dan juga bisa memberikan motivasi, karena dengan melihat perform teman-teman maka kita bisa mengukur sampai dimana level kita berada sekarang, dan juga dengan materi yang dibawakan oleh siswa maka itu akan mendidik siswa untuk menjadi public speaker handal yang bisa berguna bila suatu saat nanti jadi pengajar di bidang musik, khususnya gitar.

Rasul perform (02.05.17)

Ini merupakan pertamakalinya saya mengikuti kegiatan ini karena pada edisi sebelumnya yang diadakan 3 tahun lalu, saya belum bergabung di GGS.
Mudah-mudahan acara seperti ini kembali rutin diadakan dan pesertanya semakin bertambah terutama peserta umum dan kalau sudah kembali rame, maka kegiatan bisa diadakan di luar markas GGS.

Pada kegiatan kali ini, saya membawa serta teman yang baru 2 bulan lalu saya kenal yang pernah saya ceritakan sebelumnya kalau saya mengenal dia pada saat dia tampil menghibur di suatu acara kantor, mudah-mudahan dia bisa terhibur dengan kegiatan kami hari ini dan mau hadir lagi kalau ada kesempatan bahkan mudah-mudahan bisa mengajak temannya yang lain.

Mike perform (02.05.17)

Nah, bagi kamu anak Makassar yang masih bingung pengen belajar gitar di mana, saya saranin segeralah bergabung di Gyant Guitar School Makassar!
Terjangkau, Kurikulum terstruktur dengan baik, waktu yang fleksibel, durasi lama, dan juga punya kegiatan positif lainnya di luar pembelajaran!


GGS SHARING #13
Tema : Peran Musik Terhadap Lingkungan Sosial
Pemateri  : Rasul (Grade 4)
Tempat : Markas GGS
Waktu : Selasa, 02 Mei 2017 / 20.00 - 22.30 WITA
Perform : Rasul (Grade 4) & Mike (Grade 3)
Jumlah Peserta : 8 orang (6 siswa, 2 umum)

Wednesday, April 19, 2017

Memutuskan Untuk Serius di Gitar

Terima kasih buat kalian yang telah menginspirasiku, yang telah memperbarui niat dan tujuanku!

Mungkin ini jadi titik awal lagi buat kehidupanku.
Jadi gini, kemarin saya lihat undangan pernikahan seorang teman, saya kaget lihat titelnya, dia sudah S2 dari UGM.
Saya kaget karena saya tahu dia itu bodoh banget waktu jaman SMA dulu, masuk kelas terbelakang, dan gengnya itu nakal-nakal.
Ada rasa cemburu dihatiku, mengingat saya sampai saat ini S1 saja belum dan masih lanjut dengan kuliah yang asal-asalan.

Dia bukan yang pertama, sudah banyak temanku yang saya perhatikan mengalami perkembangan yang pesat, bahkan ada dulunya dari SMP terbuka dan orangnya nakal super luar biasa dan bodoh, beberapa tahun lalu sedang lanjut S2.
Saya pengen nangis sebenarnya bila melihat mereka dan melihat diri saya, saya juga ingin berilmu seperti mereka, tapi saya selalu menyemangati diri, seandainya saya juga belum bekerja maka pasti saya akan menyibukkan diri dengan belajar seperti mereka.

Saya bekerja terlalu cepat, terlalu muda, pergi pagi pulang malam sehingga capek mendominasi setiap harinya.
Tapi ada juga kesyukuran dibalik itu, saya menjadi anak yang tidak merepotkan orang tua untuk memikirkan biaya kuliah untuk saya.

Kemarin malam juga saya ke tempat kursus untuk melihat seorang siswa yang sedang ujian tingkat 2.
Di akhir acara kami ngobrol-ngobrol dengan Master, dan dari situ saya juga terinspirasi, katanya dulu ada 3 orang anak yang mengikuti kursus dengan sistem grup, mereka masih duduk di SMP, gak tau apa-apa, masih suka ribut gak jelas pada saat belajar, masih suka saling mengganggu gak jelas pada saat belajar, tapi pada akhirnya mereka tumbuh menjadi gitaris blues yang hebat, bahkan ayah mereka pun kaget dan tak menyangka melihat perkembangan anaknya saat mereka tampil di sebuah acara yang diadakan ayah mereka sendiri.

Cerita lain juga adalah ternyata ada salah satu siswa di sini, yang bermain gitar bukan hanya lagi sekedar hobi, melainkan menjadikannya jalan hidup yaitu dengan bermain dari satu café ke café yang lain, itu suatu hal yang hebat menurutku, ternyata orang di dekat kita ada juga yang menjadi seperti itu, menjadikan musik sebagai jalan hidup. Luar biasa mengisnpirasi.

Kemudian kembali ke diri saya, apa yang saya punya?
Sampai saat ini saya tidak punya keahlian apa-apa atau sesuatu yang dapat saya banggakan, dari sisi akademik saya benar-benar tidak ada, dari segi keahlian yang juga merupakan hobi saya yaitu bermain gitar juga cuma setengah-setengah alias sekedar bisa.

Dari situ saya merenungi, mungkin ada jalan untuk berubah.
Perubahan itu ada bila kita mau dan keras pada diri sendiri!
Mungkin saya juga bisa seperti mereka asal menempa diri dengan tekun!

Mungkin selama ini saya kurang keras pada diri, dulu saya pernah bilang bahwa mengikuti kursus gitar ini hanya untuk mengisi waktu, mencari hobi lain selain bola dan sekedar bisa.
Dulu juga saya pernah punya niat ingin berhenti di tingkat 3 dan beralih mempelajari bass, biarlah belum tuntas semua materi tapi setidaknya saya telah punya dasar.

Sejak tadi malam saya berubah!
Saya merubah niat dan tujuan saya, saya bilang, saya akan terus berada di sini untuk belajar gitar, menuntaskan pelajaran saya!
Saya memutuskan untuk serius di gitar!
I’ll do anything for guitar, tidak mau lagi setengah-setengah!
Saya ingin mencapai tahap profesional!

Friday, March 24, 2017

Ujian Grade 3 di Sekolah Gitar

Malam ini saya menjalani ujian grade 3 di GGS, dulu tahap ini berada pada grade 2, tapi karena sistem pendidikan yang baru saja berubah, maka tahap ini masuk ke dalam grade 3.

Saya tergolong lama menyelesaikan mata pelajaran di grade 3 ini yang total ada 12 buah mata pelajaran yang bisa diselesaikan dalam waktu 5-6 bulan, tapi karena saya malas masuk, jadi saya menyelesaikannya dalam tempo 1 tahun 3 bulan, itu karena saya tidak rutin masuk tiap minggu karena bila ada mata pelajaran yang belum saya kuasai, maka saya tidak akan masuk di pertemuan berikutnya, saya tidak mau melangkah ke depan, bila apa yang ada saat ini belum saya tuntaskan!

Jauh beda banget saat basic dulu, waktu itu saya menyelesaikan 8 mata pelajaran dalam tempo 4 bulan, pas banget waktunya karena waktu itu saya hanya terkendala di pentatonic scale, kalau di grade 3 ini sih memang banyak banget yang jadi kendala, pelajarannya nggak mudah!

Untuk grade selanjutnya saya tidak mau berlama-lama seperti ini lagi, saya harus cepat menyelesaikan pelajaranku karena saya tidak tahu sampai kapan berada di Makassar, resiko pekerjaan membuat saya sewaktu-waktu bisa gagal menuntaskan pendidikan saya di GGS ini.

Di banding pada saat ujian basic dulu, ujian kali ini lebih sulit karena selain teori dan praktek, ujian ditambah juga dengan presentasi, jadi kita di sini diajarin untuk menjadi seperti seorang guru yang lagi ngajarin muridnya, untuk hal ini saya sangat bersemangat karena saya memang pengen bisa menularkan ilmu yang saya miliki ke orang lain.

ujian teori grade 3 (24.03.17)

Hasilnya menurut Master, saya hanya bagus di teori dan presentasi, tapi dalam permainan masih belum bagus.
Hhhh iya sih, saya juga mengakui itu, yang pertama karena 3 bulan ini saya tidak terlalu fokus mempersiapkan diri untuk ujian, saya hanya sibuk mengkoordinir kawan-kawan untuk membentuk band kantor dan mengulik lagu. Yang kedua karena waktu ujian saya tidak memakai gitar sendiri jadi memorize fret-fretnya agak terganggu.

ujian praktek grade 3 (24.03.17)

Ya, saya tidak puas akan hasil praktek malam ini.
Tapi saya bersiap untuk grade selanjutnya dan akan berusaha lebih baik lagi!

Saturday, December 19, 2015

Down Saat Belajar Chord/Melody Triad dan Teori 10.000 Jam

Pada kali ini saya mempelajari terlebih dahulu tentang pembentukan chord triad.
Chord triad sama saja seperti chord yang lainnya, yang membedakannya adalah pada chord triad kita hanya menekan 3 nada utaman saja, yaitu nada utama pembentuk chord.
Nada utama  pembentuk chord untuk major chord adalah nada 1,3,5 (do mi sol).
Sedangkan nada utama pembentuk chord minor adalah nada 1,b3,5 (do re sol).

pada kali ini saya terlebih dahulu mempelajari chord triad dari nada dasar C.
Keluarga nada C adalah C Dm Em F G Am Bm.
Jadi saya belajar menekan 3 nada utama dari chord tersebut.

Hari ini saya merasa terbebani karena kepercayaan diri saya sedang down.
Saya merasa tidak sanggup lagi untuk menghafal.
Baru saja saya menghafal nada pentatonik scale dan sekarang otak saya harus diisi lagi dengan triad.

Apakah ini yang dinamakan belajar dengan serius?
Apakah ini yang namanya melewati zona nyaman?
Apakah setiap gitaris melewati hal ini?
Pasti... itu pasti.... dan betapa hebatnya mereka melewati masa-masa sulit seperti ini.
Masa sulit?
Ya ini masa-masa sulit bagiku, tapi ini adalah hanya secuil tahapan dari yang para gitaris handal hadapi.
Begitulah saya, selalu bertanya dalam hati dan menjawabnya sendiri dalam hati pula.

Yang saya butuhkan kali ini adalah motivasi.
Saya juga pengen mendengar langsung kisah sukses seseorang yang belajar gitar.
Saya pengen tahu metode belajarnya seperti apa.

Saya teringat tentang Teori 10.000 Jam.
Teori 10.000 jam mengatakan untuk menjadi seorang ahli, maka harus latihan selama 10.000 jam.
Dan saya sangat percaya tentang teori tersebut.

Saya teringat beberapa minggu yang lalu saat saya merasa tidak akan bisa menghafalkan bentuk pentatonik scale.
Ada 7 nada dasar yaitu C D E F G A B C.
Dalam 1 nada itu ada 5 bentuk pentatonik.
Jangankan untuk menghafal semuanya, hafal 1 nada saja rasanya tidak mungkin.

Awalnya saya malas latihan di rumah karena saya merasa tidak akan bisa.
Saya hanya sibuk membaca pengalaman orang belajar gitar dan menonton video pembelajaran pentatonik scale.
Sekitar 4 hari sebelum masuk kelas lagi saya baru mulai latihan intens.
Dan sekarang saya sudah bisa memainkan pentatonik scale.

Saya selalu ingat kejadian itu.
Hal yang menurut saya tidak mungkin akhirnya bisa saya lakukan.
Dari situlah saya teringat Teori 10.000 Jam.
Memang untuk mencapai sesuatu kita harus tekun latihan.
Belum latihan 10.000 jam saya sudah bisa memainkannya, walaupun lambat tapi benar. Bagaimana bila sudah 10.000 jam?

Yang tak bisa dipungkiri adalah saat ini saya lagi down dan saya benar-benar butuh motivasi.
Saya lagi berjuang untuk melawan hal ini.

Saturday, December 12, 2015

Ujian Basic di Sekolah Gitar

saat ujian basic/tingkat 1 gitar (12.12.15)

Hari ini saya ujian basic di sekolah gitar. Saya menuntaskan 8 mata pelajaran dalam tempo 4 bulan.
Ujian terdiri dari 2 format yaitu tes teori dan praktek.

Saya rasa ujian kali ini mudah saja.
Pada teori saya hanya kesulitan dengan nama-nama spare part gitar, karena memang saya tidak konsen untuk itu, bodohnya, saya menyebut pick gitar dengan mic gitar karena saya memang blank dan akhirnya saya menjawab demikian karena fungsinya.
Tapi itulah, dari kesalahan saya akhirnya belajar, kini saya tahu nama-nama spare part gitar.

Untuk prakteknya yang paling puncaknya adalah memainkan pentatonic scale diiringi dengan backing track.
Pentatonic scale ini memang sudah menjadi konsen saya sejak beberapa bulan ini, dan itu menjadi scale favorit saya karena mudah dihafal dan penggunaannya yang luas, jadi saya tidak mendapat kendala untuk itu.

Saya bersiap untuk step selanjutnya!


Tuesday, November 3, 2015

Yang Saya Pahami Setelah Kursus Gitar Selama Sebulan

Sebenarnya sudah dua bulan saya menjalani kursus gitar tapi karena jadwal saya yang setiap hari sabtu sore dan instruktur saya pun kadang banyak kegiatan pada akhir pekan akhirnya saya baru bertemu sebanyak 5 kali.

Apa yang saya pahami setelah saya belajar di sini adalah bahwa masuk ke tempat belajar/kursus itu jangan masuk nol atau tanpa pengetahuan sama sekali karena akan membuat perkembangan sangat lambat dan takutnya nanti menjadi putus asa.

Saya masuk dengan tidak tangan kosong, saya sudah tahu lebih dari 14 chord/kunci dasar walaupun tidak sampai ke seluruh fret dan saya sudah tahu solmisasi walaupun tidak menghafal dari nada dasar apa, tapi di tempat kursus, saya merasa sangat-sangat bodoh dan tidak tahu apa-apa.
Di tempat kursus saya seperti orang yang baru pertamakali belajar gitar dan merasakan bahwa ternyata selama ini saya tidak tahu apa-apa tentang gitar.

Merasakan sedikit frustasi itu pasti, apalagi di tempat kursus karena merasakan materi yang baru kali ini saya ketahui sehingga saya merasa kesulitan di awalnya.
Namun saya sudah berkomitmen pada diri saya sendiri untuk intensif belajar selama setahun ini.
Untuk mengetahui apakah mengikuti kursus atau belajar pada orang lain dengan kurikulum yang jelas bisa membuat saya bisa memainkan gitar atau tidak.

Yang menguatkan saya adalah komitmen pada diri sendiri dan kemauan yang kuat untuk latihan dan mengulangi materi pelajaran di rumah.
Kemauan kuat untuk memiliki keterampilan dalam bermain gitar, suatu bidang yang saya cintai.

Dan yang saya pahami juga adalah bahwa kita memang harus tekun berlatih di rumah, mengulang materi yang diberikan.
Kita tidak bisa pintar hanya dengan mengandalkan pertemuan sekali seminggu selama setengah atau satu jam.
Tidak ada yang instant bila ingin menjadi seorang gitaris.

Saturday, August 29, 2015

Belajar Gitar Jilid 3

Sabtu, 29 Agustus 2015 sebagai titik awal ketiga kalinya aku belajar gitar lagi dengan serius.
Setelah sebelumnya pada tahun 1997 dan kedua pada akhir tahun 2006 saat aku kursus di Yamaha Music School selama 3 bulan.

Pada jilid 2, aku hanya bertahan selama 3 bulan karena masalah jarak, karena waktu itu aku sudah bekerja di Bulukumba dan setiap minggunya aku harus menempuh jarak 150 km untuk ke Makassar.
Aku juga merasa bahwa kursus kali itu tidak efisien karena hanya berlangsung selama 30 menit/minggu dan diawali dengan membaca not balok.
Mungkin jika belajar sejak usia dini akan mudah untuk memahaminya.
Belum lagi dengan biaya kursus yang mahal untuk nilai uang pada saat itu dibandingkan dengan waktu pertemuan.
Jika aku teruskan mungkin akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu lama bagiku untuk bisa mahir, mungkin 3-4 tahun baru aku bisa mahir karena waktuku akan tersita dengan pelajaran membaca not balok.
Aku memutuskan untuk keluar karena berpikir aku sebaiknya belajar sendiri dulu di rumah membaca not balok, jika sudah lancar, barulah aku masuk lagi.

Tidak adanya sekolah musik di Bulukumba membuat aku vakum.
Pernah memang aku pengen belajar dari Muchlis, gitaris hebat di sana, namun masalah waktu dan kesibukan masing-masing akhirnya kami tidak pernah punya waktu untuk memulai pelajaran.

Januari 2012 saat aku dipindah tugaskan di Makassar sebenarnya sebuah peluang bagiku untuk memulai hobiku ini karena banyaknya pilihan tempat kursus, ada Ahmad Dhani Music School, Puwatjaraka Music School, Yamaha Music School dan tempat kursus kecil-kecilan lainnya.
Namun pada saat itu aku baru saja habis menikah dan tentunya waktu harus lebih banyak untuk menemani istri yang baru beradaptasi dengan Makassar dan tentu saja masalah pada saat itu adalah tidak adanya dana untuk itu.

Tahun lalu, saat kondisi perekonomian mulai membaik, aku berniat untuk mulai belajar lagi.
Aku mencari di internet dan kemudian mencoba menghubungi si instruktur namun sampai 1 tahun tidak ada tanggapan baik melalui Facebooknya maupun lewat Hp-nya.

Setelah bulan puasa 2015, keinginanku semakin kuat untuk mulai belajar karena aku merasa bila aku terus menunda maka waktuku akan terbuang sia-sia.
Akhirnya setelah mencari-cari di internet, aku menemukan blog dan mengikuti halaman FB Gyant Guitar School.

Melihat janji-janji yang diberikan, kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sana serta melihat bahwa si pengajar cukup mempunyai nama di Makassar maka aku memutuskan untuk menimba ilmu di sana.
Sebuah tempat kursus kecil-kecilan yang bertempat di lantai 2 rumah sendiri tapi inilah yang aku inginkan, tempat kursus yang waktu pertemuannya lebih lama, lebih terjangkau, mempunyai kurikulum yang jelas dan tidak terlalu banyak anak-anak.

Selain biaya dan waktu pertemuan yang kurang, aku juga malu masuk ke sekolah-sekolah yang lebih formal karena mengingat usiaku yang tidak lagi pantas sebagai pemula.

Di sini aku berniat belajar intensif selama setahun dan melihat perkembanganku, apakah aku bisa berkembang di sini atau masih sama saja.
Keingintahuanku sangat besar untuk memahami gitar. Bukan untuk menghafal tapi untuk memahami!

Mengapa aku sangat ingin mempelajari gitar, karena Ini adalah satu dari 3 impian masa kecilku yang belum terwujudkan.
Pada saat kecil dulu, aku sangat mengimpikan bila suatu saat nanti sudah punya uang sendiri, aku ingin membeli motor, PS2 dan sekolah musik.

Keduanya sudah aku wujudkan dan kini aku sedang mengejar impian masa kecil yang terakhir itu.