Showing posts with label Konflik di Negara-Negara Muslim. Show all posts
Showing posts with label Konflik di Negara-Negara Muslim. Show all posts

Wednesday, November 18, 2015

Antara Teror Prancis Dan Pembantaian Di Palestina

Teror kembali melanda negara Prancis tepatnya di kota Paris pada Jumat 13 November 2015 lalu.
Ini merupakan teror kedua kalinya yang terjadi ni negara tersebut dalam tempo satu tahun ini.
Sebelumnya terjadi pada 07 Januari 2015 saat 2 orang yang mengaku anggota Al-Qaeda menembak mati 12 orang para petinggi dan karyawan majalah Charlie Hebdo.

Serangan kedua dilakukan di 6 tempat berbeda dan sampai tadi malam, dikabarkan korban tewas pada serangan kedua ini mencapai 140 orang.

Dunia pun berduka.
Banyak lampu-lampu atau di land mark negara-negara di dunia berhiaskan bendera Prancis.
Di media sosialpun ramai dengan tulisan atau ajakan “Pray for Paris”.

Saya senang karena dunia memperhatikan ini.
Artinya tidak boleh ada seorangpun yang berhak untuk menghilangkan nyawa seseorang.
Teror ataupun pembunuhan manusia tidak boleh ada di muka bumi ini.

Namun saya juga merasa sedih karena tragedi ini begitu menjadi perhatian dunia sementara tragedi pembantaian manusia yang terjadi tiap hari dan dengan jumlah korban yang sudah tak terhitung lagi di Gaza Palestina, Bosnia, Myanmar, Suriah, Afganistan dan yang lainnya, mereka selalu diam menutup mata dan mulut.

Memang tidak pantas membandingkan tentang tragedi kemanusiaan yang satu dengan yang lainnya.
Membandingkan jumlah korban yang satu dan yang lainnya.
Bagaimanapun juga, yang mati itu adalah seorang manusia dan menghilangkan nyawa seseorang itu tidak benar sama sekali.


Amerika, Prancis, Inggris dan para sekutunya selalu meneriakkan tentang pentingnya penegakan HAM namun mereka hanya diam membiarkan pemantaian umat Muslim di Timur Tengah dan di tempat lainnya.

Saya ingin dunia memperhatikan tragedi kemanusiaan tersebut!
Jangan hanya berdo’a dan mengutuk, tapi tolong lakukan tindakan yang nyata!
Desak para pelaku untuk menghentikan teror, agresi dan pembantaian etnis yang mereka lakukan!

Dalang teror Paris masih diduga-duga.
Semua bereaksi cepat atas teror tersebut.
Pelakunya diduga kelompok ISIS.

ISIS? Siapa itu ISIS?
Organisasi pengecut ini tidak jelas, apakah mereka memang memperjuangkan Islam ataukah mereka hanya organisasi bentukan Amerika yang bertujuan mengadu domba dan tujuan akhirnya adalah menghilangkan negara Islam?

Sementara pembantaian umat muslim di berbagai negara yang sudah jelas-jelas pelakunya siapa, sampai sekarang negara-negara yang ngakunya penegak HAM tersebut hanya diam saja dan tidak melakukan tindakan apa-apa.
Para pelaku masih duduk tenang dan bisa melakukan apa saja terhadap target-target mereka.

Mereka hanya mengirim bantuan dan relawan ke para korban seolah-olah memperhatikan hal tersebut.
Ini sama saja luka sobek 7 cm di kaki namun hanya dilap darahnya tapi tidak dijahit lukanya.
Jahit lukanya, bukan lap darahnya!
Hentikan pelakunya bukan obati korbannya!

Apakah negara-negara penguasa dunia tersebut hanya diam karena yang dibantai adalah para Muslim?






Tuesday, November 17, 2015

Tanggapan Tentang 2 Teror Di Prancis Pada Tahun 2015

Dalam satu tahun Prancis sudah 2 kali kena aksi teror.
Yang pertama pada 07 Januari 2015 lalu saat 2 orang yang mengaku anggota Al-Qaeda menyerang kantor majalah Charlie Hebdo dan menembak mati 12 orang yang sedang rapat.
Yang kedua adalah serangan di 6 tempat berbeda pada 13 November 2015 lalu, yang telah diakui dilakukan oleh anggota kelompok ISIS.
Serangan terakhir ini kabarnya menewaskan 140 orang.

Saya setuju terhadap penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo karena orang-orang yang bekerja pada majalah itu sudah sangat keterlaluan menghina umat Islam.
Saya setuju orang-orang tersebut dilenyapkan saja dari muka bumi.
Kita tidak pernah menghina atau bermasalah dengan mereka, lalu kenapa mereka begitu bebas terus-terusan dan terang-terangan menghina junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW?
Memang harus ada yang bertindak untuk menghentikan mereka ketika hukum di negara tersebut hanya membiarkan saja penghinaan terhadap junjungan kita.

Dari peristiwa teror pertama tersebut ternyata masih banyak juga yang berduka di negara tersebut.
Wajar, karena belasungkawa terhadap warganya yang mati.
 
tumpukan bunga untuk para korban Charlie Hebdo 

Untuk peristiwa teror yang kedua, saya masih ragu-ragu untuk setuju atau tidak setuju.
Saya tidak setuju karena aksi tersebut menewaskan warga sipil yang tidak berdosa dan sedang menikmati hiburan malam di kota Paris.
Saya setuju karena mungkin inilah reaksi dari kemuakan terhadap Perancis dan teman-teman sekutunya yang selalu teriak tentang penegakan HAM tapi hanya diam saat pembantaian terhadap kaum Muslimin di Timur Tengah.

malam teror di kota Paris pada 13 November 2015

Dan yang membuat saya juga ragu adalah karena yang melakukan aksi teror baru-baru ini adalah kelompok ISIS.
Saya ragu karena saya tidak yakin bahwa gerakan ISIS ini memang murni gerakan kaum Muslimin.
Ada dalam benak saya mengira bahwa kelompok ini adalah bentukan Amerika yang dibuat untuk mengacaukan dunia, mengadu domba dan terutama melenyapkan kaum Muslim itu sendiri.