Rasanya dulu aku lebih kuat waktu masih anak-anak dibanding saat ini.
Dulu aku aktif bermain.
Tidak butuh tidur siang tapi masih bisa lari kesana kemari.
Kalau disuruh tidur
siang justru malah kesal.
Ku ingat dulu aku tiap hari
bermain bola mulai jam 3 siang sampai jam 6 sore tanpa diganti.
Kalau diganti
kesal jadinya.
Anak-anak tak pernah letih.
Tak pernah letih untuk
bermain.
Penuh semangat.
Tiap hari main bola
melewati batas pertandingan Internasional.
Pertandingan
Internasionalpun waktu maksimalnya sampai adu penalti hanya 2 jam.
Tapi sekarang, aku tidak
bisa kalau tidak tidur siang.
Kalau tidak tidur siang
konsentrasiku hilang, sulit menangkap apa yang orang bicarakan.
Tidak peduli, rasa gelisah
dan biasanya sampai migrain.
Tidur siang menjadi wajib
bagiku.
Sekarang, bila bermain bola
terlebih futsal yang membutuhkan banyak gerak karena lapangannya kecil, aku
paling sanggup bermain selama 10 menit setelah itu minta diganti. Itu kalau
latihan bareng teman-teman.
Kalau pertandingan
sungguhan paling 3 sampai 5 menit aku sudah minta diganti. Kontras sekali
dengan waktu masih anak-anak dulu. Dulu marah kalau diganti, sekarang tanpa
dimintapun aku pasti minta diganti.
Kenapa bisa begitu ya?
Apa aku yang kurang
olahraga?
Tapi aku tetap orahraga
kok’ minimal sekali seminggu dengan bermain futsal, bola lapangan medium atau
joging dengan jarak paling jauh 2 Km.
Ataukah memang fisk
anak-anak itu lebih kuat dibanding orang dewasa?
Ataukah kapastitas
paru-paru anak-anak itu lebih luas dibanding orang dewasa sehingga tarikan
napasnya lebih panjang?
Ataukah karena anak-anak
terpacu dengan keinginan untuk bermain sehingga mereka lebih semangat dan
lelahnya terlupakan?
Bukan hanya diriku, aku
juga melihat kebanyakan teman-teman mengalami hal yang sama?
Ada apa dengan kami? Entahlah,
aku merasa anak-anak lebih kuat daripada orang dewasa.
No comments:
Post a Comment