Friday, January 2, 2015

Susahnya menjangkau tujuan wisata di Bone


Tugas telah rampung dan kembali ke hotel tempatku nginap.
Mandi dan berencana mau ke Taman Bunga kota Bone.
Mengapa taman bunga? Karena hanya itu yang bisa kami tuju bila tanpa kendaraan pribadi atau sewaan.
Jalannya pakai becak agar lebih tradisional dan santai.

jalan di depan kantor bupati Bone
2 malam 2 tempat penginapan.
Wisma Tirta Kencana yang tua dan Hotel Novena yang merupakan hotel baru di Kota Bone.
Bertanya tentang destinasi wisata di Kota ini pada resepsionis dan tukang ojek yang mangkal di sekitar tempat penginapan, namun semuanya mengatakan tidak ada tempat wisata di Kota Bone.
Tempat terdekat adalah Tanjung Palette yang berjarak sekitar 15 KM dari Kota.
   
Tahun 2007 lalu aku pernah ke sana bareng teman dan kali ini aku berniat ke sana tuk memperlihatkannya pada istriku.
Waktu pulang dari Taman Bunga, kami naik ojek.
Pas turun, aku sempat menawar agar aku bisa menyewa motor si tukang ojek tersebut untuk ku pakai pada esok hari sampai jam 10 pagi.
Tapi si tukang ojek tampak ragu-ragu dan akhirnya menyarankan aku untuk naik taksi.
Naik taksi dari kota ke sana sih gampang. Tapi bagaimana cara pulangnya? Apa taksi mau menjemput kami sejauh itu?
Aku juga mikir. Punya kendaraan sewaan tapi kalau tidak tahu arahnya juga bisa makan waktu lama di jalan. Sementara esok hari kami berencana pengen pulang secepatnya agar tidak kemalaman sampai di Makassar.
Akhirnya rencana kami gagal. Memang sangat sulit menjangkau tempat wisata di Kabupaten ini.

Yang lucunya, kami sibuk mencari tempat wisata sementara orang-orang di kota ini sejak sore hari mulai berdatangan ke hotel kami untuk berkaraoke.
Mungkin di hotel kami ini satu-satunya tempat karaoke mewah di kota ini.

Anak-anak muda kalau sore menjelang malam biasa nongkrong di tempat yang dinamakan pantai kering.
Dinamakan pantai kering karena kalau biasa di kota lain orang pada nongkrong makan gorengan di pinggir pantai, karena di Kota Bone gak ada pinggir pantai.. jadi mereka menamkannya pantai kering.
Lokasinya dipinggir-pinggir jalan, pinggir kanal atau bahkan dihalaman rumah.
Akupun bertanya dalam hati, mengapa mereka suka sekali ya nongkrong di pantai kering?
Apa mereka bahagia tinggal di kota ini?

Yah, hari ini kami hanya bisa menjangkau taman bunga dan tidak ada yang istimewa di sana.
Mau nongkrong di pantai kering tapi ngapain juga kalau Cuma berdua?
Lebih baik kembali ke hotel istirahat dan rasanya tidak sabaran hari cepat berganti agar bisa balik ke home sweet home kami di Makassar.

Disyukuri saja, yang penting istri udah pernah injak yang namanya Kota Bone.....

pintu masuk taman bunga kab. bone

depan patung aru palakka

masih di taman bunga
bersantai di kamar Hotel Novena
bersantai di taman bunga































No comments:

Post a Comment