Palermo musim 2005/06 |
Bagi yang belum tahu dan hanya melihat pada keadaan sekarang, Palermo dianggap bukan klub yang besar.
Tapi sesunggunya Palermo merupakan salah satu klub
yang punya sejarah di Italia walaupun memang belum pernah meraih Scudetto.
Sampai dengan musim 2014/15 Palermo sudah tampil
sebanyak 27 musim di Serie-A.
Lebih banyak dari Verona (26), Parma (24) dan
Brescia (22).
Tentu kita lebih mengenal Parma yang pernah masuk
anggota yang dijuluki “The Magnificent Seven” atau 7 klub terhebat di Serie-A
pada tahun 90-an.
Palermo kembali ke Serie-A setelah jadi juara
Serie-B pada musim 2003/04 dan juga menjadikan salah satu pemainnya, Luca Toni
menjadi top scorer dengan 30 Gol.
Palermo naik ke kasta tertinggi setelah 31 tahun
mondar-mandir di level bawah.
Setelah promosi pada musim 2004/05 tersebutlah kita
mengenal Palermo yang seperti sekarang ini.
Pada musim 2004/05, walaupun sebagai klub promosi, Palermo tampil hebat di Serie-A dengan berada
pada posisi 6 klasemen dan berhak tampil di ajang Piala UEFA pada musim
berikutnya.
Lagi-lagi Luca Toni sangat berperan untuk prestasi
tim ini dengan mencetak 20 Gol di Liga dan menjadikannya sebagai pemegang rekor
pencetak gol terbanyak untuk Palermo dalam 1 musim di Serie-A.
Pada musim 2005/06 Palermo memperbaiki posisinya
dengan berada pada posisi 5 klasemen akhir dan juga berhak tampil di Piala UEFA
pada musim berikutnya.
Luca Toni sudah dijual ke Fiorentina dan di Klub
barunya tersebut Luca Toni langsung jadi Top Scorer Serie-A dengan 31 Gol.
Tidak ada lagi striker yang menonjol sendiri.
Duet David Di Michele dan Andrea Caracciolo
masing-masing hanya mengemas 10 dan 9 gol Serie-A.
Pada saat itu walaupun bukan sebagai tim dengan
pertahanan terbaik, Pelatih Italia, Marcelo Lippi memanggil 3 Defender dan 1 Central Midfielder Palermo
yaitu, Andrea Barzagli, Cristian Zaccardo, Fabio Grosso dan Simone Barone untuk
memperkuat Timnas Italia pada Piala Dunia 2006.
Sebagai klub yang biasa-biasa saja dan menyumbangkan
banyak pemain untuk Piala Dunia merupakan sejarah untuk klub ini apalagi pada
saat itu Italia berhasil jadi juara.
Fabio Grosso tentulah pemain yang paling diingat
saat meloloskan Italia ke partai final dengan golnya di menit-menit akhir ke
gawang Jerman. Dia juga sebagai eksekutor penentu saat adu penalti terjadi di Partai Final lawan
Perancis.
Skuad Italia di Piala Dunia 2006 |
Setelah kepergian sang legenda Luca Toni, pada
tahun 2007 Palermo membeli Fabrizo Miccoli yang terkenal pada saat bermain
untuk Juventus dan Perugia.
Walaupun usianya masih 27 tahun sebenarnya pada
saat itu Miccoli sudah melewati masa terbaiknya sebagai seorang pemain.
Dia mengabdi selama 6 musim untuk klub dan menjadi
legenda baru untuk klub
Dia merupakan pemain Palermo yang paling banyak
tampil di Serie-A (165 kali tampil), Pencetak Gol terbanyak untuk klub (81 Gol)
dan juga untuk level Serie-A (74 Gol).
Pada tahun 2013 dia meninggalkan Palermo.
Fabrizo Miccoli saat di Palermo |
Begitulah sekilas kebesaran Palermo.
Perjuangan yang tidak mudah untuk kembali ke level
tertinggi di Italia dan menjadi klub seperti yang kita ketahui sekarang.
No comments:
Post a Comment