Wednesday, September 16, 2015

Arkarna dan Mental Inlander

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah tulisan yang mengatakan bahwa kepopuleran band Arkarna yang mencuat kembali akhir-akhir ini di Indonesia setelah menyanyikan lagu kebyar-kebyar milik Gombloh dikarenakan mental inlander dari para orang Indonesia.

Mental inlander adalah perasaan rendah diri dan menganggap segala sesuatu dari luar negeri pastilah lebih unggul dan berkelas dibanding produk dalam negeri sendiri.

Contoh lain mental inlander adalah bahwa orang Indonesia selalu minta berfoto bareng orang bule dimanapun bertemu, walaupun si bule bukan siapa-siapa, tapi menurut para inlander semua orang bule layaknya superstar.
Contoh lainnya juga adalah inlander begitu gembira saat mendengar presiden Amerika Serika, Barrack Obama mengucapkan kalimat “saya suka nasi goreng”.
Sho what gitu lho? Kenapa emangnya kalau suka nasi goreng? Itu kan sudah sering kita dengar, namun karena orang bule yang mengucapkan, maka para inlander sangat kagum.
Itulah beberapa contoh para pengidap mental inlander.

Matt Hart & Ollie Jacobs (Arkarna)
Lagu kebyar-kebyar yang dicover oleh Arkarna tidak lebih baik dari band-band Indonesia lainnya yang sebelumnya telah mengcover lagu ini.
Banyak band-band atau solois yang telah mengcover lagu ini namun hasilnya tidak sebooming Arkarna.
Walaupun pelafalannya seperti kucing sekarat, bagi mental inlander, bule selalu lebih keren dari produk pribumi.

Karena mental inlander inilah Arkarna yang sudah tidak laku di Inggris akhirnya mendadak cinta Indonesia dan mencari pasar baru di sini, pertama-tama dengan menghipnotis para inlander dengan lagu nasionalis kebyar-kebyar.

Bagi saya, mungkin si penulis artikel tersebut berasal dari generasi masa kini sehingga dia tidak tahu lagu-lagu Arkarna, atau mungkin generasi 90-an tapi selera musiknya yang melow-melow dan penuh air mata atau malah mungkin selera musik alay.

Saya generasi 90-an dan Arkarna sangat berkesan buat saya karena saya dibesarkan oleh MTV, bukan sinetron alay zaman sekarang.
Dia mungkin tidak tahu Arkarna pernah menghiasi layar TV kita karena begitu seringnya lagu-lagunya diputar di MTV pada akhir 90-an.

Mau mental inlander yang penting bahagia!
Mau nyari popularitas yang penting sudah berbuat!

Yang kita butuhkan di zaman serba susah karena harga-harga pada naik dan banyaknya kasus korupsi adalah kebahagiaan.
Bila Arkarna dengan lagu tersebut yang katanya dinyanyikan seperti kucing sekarat dapat membuat kita bahagia, maka cukuplah!
Masa kebahagiaan sederhana yang seperti itu saja tidak boleh untuk kami?

Arkarna mau memanfaatkan mental inlander kita itu tidak masalah, itulah yang dinamakan strategi manajemen!
Mencari pasar baru adalah wajar, apakah para pedagang di pasar tetap mau bertahan di tempatnya bila sepi pembeli?

Arkarna mau nyari popularitas dengan lagu kebyar-kebyar yang penting Arkarna sudah berbuat dan berkarya. Lagu-lagunya banyak dikenal orang daripada si penulis yang kita tidak tahu apa karyanya dan apa yang telah dia perbuat untuk Indonesia yang katanya dia cintai.

Arkarna menyanyikan lagu nasionalis ini dengan suara kucing sekarat dan pelafalan tidak jelas?
Ingatlah bahwa mereka itu bukan orang Indonesia dan jelaslah tidak akan sempurna.
Bule yang sudah puluhan tahun tinggal di Indonesia dan menikah dengan orang Indonesiapun pelafalannya tidak sempurna.
Banyak orang Indonesia yang bertahun-tahun belajar bahasa Inggris dan hasilnya kayak orang utanpun para bule tetap memberikan apresiasi dan tidak menghina.

Bila Arkarna tidak boleh menyanyikan lagu Indonesia karena pelafalannya jelek, maka orang Indonesia yang tidak sempurna pronounciationnya apakah harus berhenti juga nyanyi lagu barat?

Bila Arkarna tidak boleh nyari makan di sini, apakah kita harus menarik semua orang Indonesia yang nyari makan di luar negeri?

Bila lewat Arkarnalah semangat kebangsaan kita bisa bangkit lagi, maka bersyukurlah!

Jangan terus-terusan menebarkan aura negatif yang hanya membuat negeri ini tambah susah!

1 comment:

  1. Neh ya sekadar informasi, sang vokalis di negara asalnya sedari dulu sibuk di balik layar memproduseri musik lagu2 dan berkolaborasi dgn artis2 sana pake nama aliasnya.
    Di luar sana sudah wajar band timbul tenggelam dlm waktu singkat, apalagi Akarna yg sudah puluhan tahun. Yalahhh pasarnya berubah.Itu saja sudah hebat masih banyak yang inget trutama di konsernya 2010 dl jarak brapa tahun tuh dari dia booming di awal.

    ReplyDelete