Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah
tulisan yang mengatakan bahwa kepopuleran band Arkarna yang mencuat kembali
akhir-akhir ini di Indonesia setelah menyanyikan lagu kebyar-kebyar milik
Gombloh dikarenakan mental inlander dari para orang Indonesia.
Mental inlander adalah perasaan rendah diri dan
menganggap segala sesuatu dari luar negeri pastilah lebih unggul dan berkelas
dibanding produk dalam negeri sendiri.
Contoh lain mental inlander adalah bahwa orang
Indonesia selalu minta berfoto bareng orang bule dimanapun bertemu, walaupun si
bule bukan siapa-siapa, tapi menurut para inlander semua orang bule layaknya
superstar.
Contoh lainnya juga adalah inlander begitu gembira
saat mendengar presiden Amerika Serika, Barrack Obama mengucapkan kalimat “saya
suka nasi goreng”.
Sho what gitu lho? Kenapa emangnya kalau suka nasi
goreng? Itu kan sudah sering kita dengar, namun karena orang bule yang
mengucapkan, maka para inlander sangat kagum.
Itulah beberapa contoh para pengidap mental
inlander.
Matt Hart & Ollie Jacobs (Arkarna) |
Lagu kebyar-kebyar yang dicover oleh Arkarna tidak
lebih baik dari band-band Indonesia lainnya yang sebelumnya telah mengcover
lagu ini.
Banyak band-band atau solois yang telah mengcover
lagu ini namun hasilnya tidak sebooming Arkarna.
Walaupun pelafalannya seperti kucing sekarat, bagi
mental inlander, bule selalu lebih keren dari produk pribumi.
Karena mental inlander inilah Arkarna yang sudah
tidak laku di Inggris akhirnya mendadak cinta Indonesia dan mencari pasar baru
di sini, pertama-tama dengan menghipnotis para inlander dengan lagu nasionalis
kebyar-kebyar.
Bagi saya, mungkin si penulis artikel tersebut
berasal dari generasi masa kini sehingga dia tidak tahu lagu-lagu Arkarna, atau
mungkin generasi 90-an tapi selera musiknya yang melow-melow dan penuh air mata
atau malah mungkin selera musik alay.
Saya generasi 90-an dan Arkarna sangat berkesan
buat saya karena saya dibesarkan oleh MTV, bukan sinetron alay zaman sekarang.
Dia mungkin tidak tahu Arkarna pernah menghiasi layar
TV kita karena begitu seringnya lagu-lagunya diputar di MTV pada akhir 90-an.
Mau mental inlander yang penting bahagia!
Mau nyari popularitas yang penting sudah berbuat!
Yang kita butuhkan di zaman serba susah karena
harga-harga pada naik dan banyaknya kasus korupsi adalah kebahagiaan.
Bila Arkarna dengan lagu tersebut yang katanya
dinyanyikan seperti kucing sekarat dapat membuat kita bahagia, maka cukuplah!
Masa kebahagiaan sederhana yang seperti itu saja
tidak boleh untuk kami?
Arkarna mau memanfaatkan mental inlander kita itu
tidak masalah, itulah yang dinamakan strategi manajemen!
Mencari pasar baru adalah wajar, apakah para
pedagang di pasar tetap mau bertahan di tempatnya bila sepi pembeli?
Arkarna mau nyari popularitas dengan lagu kebyar-kebyar
yang penting Arkarna sudah berbuat dan berkarya. Lagu-lagunya banyak dikenal
orang daripada si penulis yang kita tidak tahu apa karyanya dan apa yang telah
dia perbuat untuk Indonesia yang katanya dia cintai.
Arkarna menyanyikan lagu nasionalis ini dengan
suara kucing sekarat dan pelafalan tidak jelas?
Ingatlah bahwa mereka itu bukan orang Indonesia dan
jelaslah tidak akan sempurna.
Bule yang sudah puluhan tahun tinggal di Indonesia
dan menikah dengan orang Indonesiapun pelafalannya tidak sempurna.
Banyak orang Indonesia yang bertahun-tahun belajar
bahasa Inggris dan hasilnya kayak orang utanpun para bule tetap memberikan
apresiasi dan tidak menghina.
Bila Arkarna tidak boleh menyanyikan lagu Indonesia
karena pelafalannya jelek, maka orang Indonesia yang tidak sempurna
pronounciationnya apakah harus berhenti juga nyanyi lagu barat?
Bila Arkarna tidak boleh nyari makan di sini,
apakah kita harus menarik semua orang Indonesia yang nyari makan di luar
negeri?
Bila lewat Arkarnalah semangat kebangsaan kita bisa
bangkit lagi, maka bersyukurlah!
Jangan terus-terusan menebarkan aura negatif yang
hanya membuat negeri ini tambah susah!
Neh ya sekadar informasi, sang vokalis di negara asalnya sedari dulu sibuk di balik layar memproduseri musik lagu2 dan berkolaborasi dgn artis2 sana pake nama aliasnya.
ReplyDeleteDi luar sana sudah wajar band timbul tenggelam dlm waktu singkat, apalagi Akarna yg sudah puluhan tahun. Yalahhh pasarnya berubah.Itu saja sudah hebat masih banyak yang inget trutama di konsernya 2010 dl jarak brapa tahun tuh dari dia booming di awal.