Hanya berselang 2 hari, kembali lagi mancing.
Kali ini kami mancing di kapal yang sedang parkir di teluk Kendari.
Kapal ini milik keluarganya Si Master dan untuk mencapainya kita harus naik rakit selebar pintu rumah sejauh sekitar 60 meter.
Sebelumnya saya kira rakit yang kita tumpangi besar tapi ternyata kenyataannya gini, goyang sedikit kau jatuh!
Walaupun kecil, jumlah maksimal rakit ini bisa diisi 7 orang.
Mancing di air keruh teluk Kendari |
Mancing dari atas kapal kayak gini merupakan pengalaman pertama bagiku.
Untung saja keluarga Si Master banyak yang jadi pelaut.
Peserta:
Saya, Master Ajir, Chiwank, Fikar
Jam 4 sore kami sudah tiba di kapal, serasa kapal sendiri karena hanya ada kami berempat di sini.
Cukup sulit mancing di sini, kita tidak bisa memperkirakan umpan bakal disambar karena airnya keruh.
Kita tidak bisa melihat apakah ada ikan yang seliweran mengincar umpan atau tidak.
Lebih enak mancing di Bintang Samudra lah.
Berfoto di bagian depan kapal |
Habis adzan maghrib kami pulang.
Ikan yang kami dapat baru 2 ekor ikan putih kecil dan kami tinggalkan dulu di sana karena Si Master dan yang lainnya masih mau lanjut jam 10 malam nanti sampai jam 12.
Kedua-duanya hasil strike Si Master dengan joran tali pendek tanpa reel.
Master dan hasil strikenya! |
Pengalaman yang paling unik adalah sewaktu umpan Chiwank ada yang makan.
Rasanya berat benget sampai joran melengkung seperti mau patah.
Teman-teman yang lain pada bantuin.
Chiwank menunggu strike yang ternyata Dragon Fish mengerikan! |
Dia meraung-raung berontak. mulutnya buka tutup menampakkan gigi-gigi tajamnya dan panjang tubuhnya mungkin sepanjang diriku.
Sontak saya teriak "ulaaaarrr"!
Chiwank langsung banting jorannya dan lari.
Fikar dan Master masih berduel tapi akhirnya Master mutusin talinya dengan rokoknya.
Katanya berbahaya kalau dia sampai naik ke kapal, mulutnya berbakteri seperti mulut komodo.
Yang saya dan Chiwank sangka ular itu ternyata kata Master adalah Dragon Fish!
Contoh Dragon Fish dari Google |
Bisa dibilang, mancing hari ini kurang menarik, karena airnya keruh.
Kita tidak bisa memprediksi adanya ikan atau tidak.
Lain kali kami akan kembali ke Bintang Samudra!
No comments:
Post a Comment