Monday, July 10, 2017

Fenomena Despacito Dan Awal Mula Suka Lagu Latin

Saya terusik pengen nulis tentang lagu latin yang lagi hits saat ini.
Saya penasaran lagu fenomenal ini lagu siapakah? Kok dimana-mana diputar? Dari pertamakalinya saya dengar lagu ini di radio saat berangkat ke kantor sekitar dua atau tiga minggu yang lalu sampai digunakan hari ini untuk memeriahkan farewell party yang kami buat. Istriku di rumahpun lagi demam lagu ini. Akhirnya baru sore ini ketahuan dari hasil searching di Youtube.

Sedikit tentang Despacito, lagu ini adalah lagu dari Luis Fonsi & Daddy Yankee yang dirisil pada Januari 2017, kemudian pada April 2017 versi remixnya keluar dengan mengajak Justin Bieber untuk bekerja sama.

video clip si fenomenal Despacito yang lagi ngehits!

Minggu lalu istriku sempat berkata “ternyata lagu latin itu bagus ya?” karena selalu mendengar lagu Despacito yang memang lagi tenar-tenarnya saat ini.
Lalu saya jawab “memang! Itulah mengapa saya dari dulu bilang suka lagu-lagu latin!”

Kalau saya sih tidak mau latah untuk demam latinos saat ini karena memang saya sudah suka bahasa latin sejak dulu.
Selain suka lagu-lagunya, saya juga punya keinginan untuk menguasai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia ini.

Sebelum era korea seperti saat ini, masa kecilku tahun 90-an dulu dihibur dengan drama-drama latin atau biasa disebut dengan telenovela, sekedar info aja, telenovela yang pertama kutonton itu adalah nona missi dan kemudian Dos Mujeres Un Camino atau bahasa Indonesianya Hati Yang Mendua yang dibintangi oleh Eric Estrada dan Bibi Gaitan.

OST Dos Mujeres Un Camino itu juga bagus, saya suka, tapi saat itu saya belum benar-benar tertarik dengan lagu latin. Hatiku baru tertancap latinos pada tahun 1997 pada saat saya membeli kaset lagu baratku yang pertama yaitu No Mercy, tentang koleksi kaset dan trio ini, saya juga sudah sering menceritakannya di blog ini.

Sekedar tau saja, di dalam album No Mercy itu memang sebagian besar berisi lagu-lagu berbahasa Inggris, tapi bila didengar lagu-lagunya, banyak yang berirama latin, coba dengarkan lagunya yang berjudul Kiss You All Over, When I Die dan Please Don’t Go, ketiga lagu inilah yang membuat saya jatuh cinta pertamakali sama lagu latin terutama lagu When I Die yang nuansa gitar latinnya terasa banget.

album No Mercy yang membuatku jatuh cinta sama lagu latin

Setelah itu menjelang Piala Dunia 1998, Ricky Martin mengisi OST-nya dengan lagu yang berjdulul La Copa de La Vida dan kemudian Maria dan Livin La Vida Loca, ketenaran Ricky Martin terus melaju sejak saat itu, dari penyanyi lokal menjadi internasional seperti yang kita kenal sekarang.

Saya ingat, saat itu cara kita tahu sebuah lirik lagu adalah dengan membeli kasetnya atau membacanya di koran, kebetulan pada saat itu ibuku berlangganan tabloid Nova dan dari situlah saya mendapatkan lirik lagu La Copa de La Vida dan sampai sekarang masih sedikit-sedikit hafal. Tau sendiri kan kalau apa yang berkesan waktu kecil itu pasti akan selalu diingat sampai tua sekalipun.
Wah, saya teringat waktu teman saya saat itu juga punya liriknya dan dibawa di sekolah, saat itu teman-teman pada ngejar dia untuk mbaca liriknya. Entah dari mana dia dapat sumbernya.
Sayang saya tidak mempublikasikannya di sekolah, jadinya saya jadi kalah populer deh waktu itu.

Kemudian pada tahun 1999, selain Livin La Vida Loca dari Ricky Martin ada juga lagu yang enak sekali dan sering banget ditayangin di Delta (Deretan Lagu Terbaik) RCTI atau yang orang kaya biasa lihat di MTV yaitu lagu dari Santana & The Product G&B yang berjudul Maria Maria. Kalian pasti tau kan soulnya Santana kalau main gitar? Menyayat-nyayat hati!

Setelah itu saat kuliah di Makassar tahun 2004 saya dan teman-teman hampir setiap hari mainin lagunya Chayanne yang berjudul Yo Te Amo untuk mendapat perhatian dari cewek-cewek asrama putri samping kosan kita. Memang lagu itu cukup tenar waktu itu karena menjadi OST sinetron Taiwan yang lagi ngehits, Meteor Garden. Lagu ini bahkan teman-teman bawain waktu ikut memeriahkan lomba band waktu itu. Biar lagunya cemen karena yang lain bawain lagu rock atau metal, tapi kita dapat perhatian dari cewek-cewek yang nonton.

Akhirnya saya stuck di situ, selama 10 tahun hanya akrab dengan lagu-lagu tersebut dan akhirnya baru tergerak kembali pada pertengahan 2015 untuk mencari tahu lagu-lagu latin lainnya yang bagus, kalau Jennifer Lopez dan Pitbull kan sudah biasalah!

Dari situlah saya tahu bahwa lagu bagus Chayanne tidak hanya Yo Te Amo, masih ada Salome, Y Tu Te Vas, Si Nos Quedara Poco Tiempo dan lainnya. Selain itu, akhirnya saya juga banyak tahu lagu-lagu latin lainnya yang bagus yang masuk chart lagu-lagu latin terbaik tiap tahunnya seperti Abrazame Muy Fuerte, Bailamos, Di Melo, Me Enamora dan lain sebagainya, tapi yang saya nobatkan sebagai lagu latin pilihanku yang paling terbaik adalah lagu yang dibawakan oleh Cristian Castro yang berjudul Por Amarte Asi. Lagu ini merupakan lagu cinta yang menyayat-nyayat hati bila mendengarnya, sama juga dengan lagu Abrazame Muy Fuerte baik versi Juan Gabriel & Laura Pausini maupun versi Marc Anthony. Sedangkan Bailamos, Di Melo dan Me Enamora adalah contoh lagu latin yang membuat kita semangat!

cover album Christian Castro

Sampai kemudian kemunculan si Despacito yang fenomenal ini, lagu-lagu latin yang bagus akan terus bermunculan karena mencari lagu latin yang bagus tidak sesulit mencari lagu berbahasa Portugal, Perancis, Italia atau China. Kedudukan lagu latin itu bisa disejajarkan dengan lagu India, Korea dan Jepang! Mudah!
Kalau lagu Portugal tebaik yang pernah saya dengar adalah lagu Don Omar & Lucenzo yang berjudul Danza Kuduro, lagu Perancis AronChupa  yang berjudul Im an Albatraoz, lagu-lagu mandarin dari F4, lagu-lagu Italia adalah lagu-lagu dimana Maestro Luciano Pavarotti diajak bekerja sama seperti di lagu Let It Rain dari Bon Jovi, Live Like Horses dari Elton John, All for Love dari Bryan Adams dan Baby Can I Hold You dari Tracy Chapman.

Itulah kisahku tentang bagaimana sejarahnya saya menyukai lagu-lagu latin, tidak sekedar latah tapi memang dari dulu sudah menyukainya!

No comments:

Post a Comment