Saya kaget banget dengar berita ini.
Kemarin petang, saat waktu sudah hampir jam 19.00, saya lagi nunggu partai PSM vs Persib, terus sekilas mata saya melihat tulisan info berita yang biasa berjalan di bawah "Kiper Persela Choirul Huda meninggal".
Ah, rasanya tidak mungkin karena baru saja tadi mereka bertanding. Apalagi saya tahu, Huda itu fisiknya bagus, masa sih kena jantung di lapangan.
Akhirnya saya ambil hp dan ternyata berita itu benar, seketika hatiku langsung sedih, "oh Tuhan, kenapa Engkau ambil orang baik ini, kami masih ingin melihatnya berlaga, umur panjang dan lebih sukses lagi".
Ah, rasanya tidak mungkin karena baru saja tadi mereka bertanding. Apalagi saya tahu, Huda itu fisiknya bagus, masa sih kena jantung di lapangan.
Akhirnya saya ambil hp dan ternyata berita itu benar, seketika hatiku langsung sedih, "oh Tuhan, kenapa Engkau ambil orang baik ini, kami masih ingin melihatnya berlaga, umur panjang dan lebih sukses lagi".
Dari tayangan ulang saya lihat dia bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, bek baru Persela yang direkrut pada bulan Agustus lalu.
Dari penampakan bahkan sepertinya yang parah itu justru si Ramon, dia melompat dan terputar karena mencoba menghindari tabrakan, sepertinya dia berupaya keras untuk meminimalisir efek tabrakan yang terjadi.
Kalau kita lihat, lebih banyak kasus tabrakan kiper yang lebih parah dari ini. Dari tayangan ulang seperti tidak nampak benturan keras,tapi mungkin inilah cara Tuhan memanggil bang Choirul Huda, benturan yang kelihatannya biasa saja tapi memberi efek yang sangat keras.
Dari dulu saya pengen menulis bahwa saya fans sama dia tapi tidak pernah terealisasi karena mungkin malas dan berpikir masih banyak waktu.
Kiper yang saya kagumi pertamakali di Indonesia itu adalah Listianto Raharjo, kenapa? Karena saya adalah fans Pelita Jaya.
Setelah itu, bukan nama-nama besar yang menghiasi timnas yang saya kagumi, saya malah mengagumi Choirul Huda.
Saya pertamakali melihatnya di tv tahun 2008 atau 2009-an gitu, pertamakali lihat saya langsung jatuh cinta karena saya lihat perawakannya mirip Francesco Toldo, tinggi kurus dan kekar. Kebetulah saya juga fans Inter, jadi seperti dikait-kaitkan gitu.
Saya pengen sekali menulis bahwa saya fans sama dia, kali aja dibaca sama dia, kali aja dia kagum ya kan, ada orang ngefans bukannya sama kiper-kiper langganan timnas tapi malah sama kiper tim kelas menengah doank, tapi semua sudah terlambat, sekarang tulisan apapun nggak mungkin dibaca sama dia.
Kenapa sih gue sedih? dia gak kenal saya dan saya juga gak kenal dia, tapi dia telah memberikan kebahagiaan buatku dengan aksi-aksi dan kepemimpinannya di lapangan.
Tak lama kemudian waktu Isya masuk, saya bergegas shalat dan mendoakan orang-orang baik yang telah mendahuluiku, termasuk bang Huda. Saya mendoakan orang yang tidak pernah saya kenal ataupun mengenalku ini, semoga Tuhan menyampaikan doaku ini, semoga bang Huda ditempatkan di tempat terbaik di kehidupan barunya yang kekal.
Rasa sayang kami, seluruh pencinta sepakbola Indonesia untukmu bang, dan semoga keluargamu selalu dijaga oleh-Nya, diberi ketabahan, kekuatan dan kesuksesan untuk anak-anakmu di kemudian hari. Aamiiinn!
RIP Choriul Huda....(02.06.1979 - 15.10.2017)
Dari dulu saya pengen menulis bahwa saya fans sama dia tapi tidak pernah terealisasi karena mungkin malas dan berpikir masih banyak waktu.
Kiper yang saya kagumi pertamakali di Indonesia itu adalah Listianto Raharjo, kenapa? Karena saya adalah fans Pelita Jaya.
Setelah itu, bukan nama-nama besar yang menghiasi timnas yang saya kagumi, saya malah mengagumi Choirul Huda.
Saya pertamakali melihatnya di tv tahun 2008 atau 2009-an gitu, pertamakali lihat saya langsung jatuh cinta karena saya lihat perawakannya mirip Francesco Toldo, tinggi kurus dan kekar. Kebetulah saya juga fans Inter, jadi seperti dikait-kaitkan gitu.
Saya pengen sekali menulis bahwa saya fans sama dia, kali aja dibaca sama dia, kali aja dia kagum ya kan, ada orang ngefans bukannya sama kiper-kiper langganan timnas tapi malah sama kiper tim kelas menengah doank, tapi semua sudah terlambat, sekarang tulisan apapun nggak mungkin dibaca sama dia.
Kenapa sih gue sedih? dia gak kenal saya dan saya juga gak kenal dia, tapi dia telah memberikan kebahagiaan buatku dengan aksi-aksi dan kepemimpinannya di lapangan.
Tak lama kemudian waktu Isya masuk, saya bergegas shalat dan mendoakan orang-orang baik yang telah mendahuluiku, termasuk bang Huda. Saya mendoakan orang yang tidak pernah saya kenal ataupun mengenalku ini, semoga Tuhan menyampaikan doaku ini, semoga bang Huda ditempatkan di tempat terbaik di kehidupan barunya yang kekal.
Rasa sayang kami, seluruh pencinta sepakbola Indonesia untukmu bang, dan semoga keluargamu selalu dijaga oleh-Nya, diberi ketabahan, kekuatan dan kesuksesan untuk anak-anakmu di kemudian hari. Aamiiinn!
RIP Choriul Huda....(02.06.1979 - 15.10.2017)
No comments:
Post a Comment