Judulnya sih perayaan, tapi gak ada perayaan sama sekali.
Berbeda dengan tahun lalu yang saya nilai sebagai tahun baru terbaik yang pernah saya rasa, kali ini seperti tahun-tahun sebelumnya, nothing spesial.
Kali ini kalau ndak diajak sama teman istriku, pasti kami cuma di rumah saja.
Kalau malam tahun baru gini kan jalan di sekitaran Pantai Losari pasti ditutup dan macet parah, jadi bikin malas juga kalau mau ke sana.
Pengennya seperti tahun lalu, merayakan tahun baru bersama teman-teman di kantor, tapi kali ini sayangnya malam tahun baru jatuh di hari libur, jadi gak ada acara dan semua orang akhirnya pada sibuk bikin atau nyari acara sendiri.
Kalau para anak muda sih senang kalau acara di luar, mereka bebas menentukan acara seperti apa yang mereka mau, tapi kalau yang sudah berkeluarga? Nggak ada lagi yang mereka cari, kalau ada acara ya oke kalau ndak ada juga ndak apa-apa.
Terima kasih buat Pak Aziz dan Bu Aziz yang telah mengundang kami makan-makan di rumahnya, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian dengan yang terbaik.
Setelah makan-makan, kami balik ke rumah dan tepat jam 12 nya hanya melihat kembang api dari halaman rumah. Kembang api yang dihamburkan oleh mereka yang kelebihan duit, oleh mereka yang merasa perlu dan merasa bahagia banget merayakan tahun baru. Tapi itulah indahnya perbedaan, gak seru juga dunia kalau semua orang berpikiran kaya saya kan?
Semoga di tahun ini kami dapat mencapai semua apa yang belum tercapai!
No comments:
Post a Comment