Senin 22 sampai rabu 24 April 2013 adalah pertamakalinya saya melakukan perjalanan dinas ke kampung halaman sendiri.
Ya, saya melakukan perjalanan dinas ke Kendari, Unaaha dan Kolaka, kembali ke tempat kelahiran dengan status yang berbeda membuat rasa kebanggaan tersendiri dalam diri saya, maklum, this is the first time, masih euforia!
Dari semua itu, pengalaman saya ke Kolaka adalah yang paling berkesan.
Waktu masih bertugas di Bulukumba dulu, saya beberapakali pulang ke Kendari lewat jalur laut Bone dan pastinya akan melewati Kolaka, tapi itu hanya sekedar singgah, saya tidak sempat bernostalgia di tempat ini.
Nah, pada kali inilah saya akhirnya bisa melihat tempat saya dulu sering bermain.
Apakah itu? Dia adalah rumah dinas Kolaka.
Bentuk dan warnanya tidak berubah sama sekali, masih seperti dulu, 18 tahun yang lalu!
rumah kenangan yang tidak berubah sama sekali (24.04.13) |
Kurun waktu 1993-95 saya sering berada di tempat ini jika liburan karena mama selalu mengajakku ke sini.
Melihat rumah ini lagi sejak 18 tahun yang lalu membuatku bernostalgia kembali ke masa itu.
Ada rasa sedih di hatiku karena pada akhirnya saya masih bisa melihat rumah sederhana ini.
Terbayang masa kecilku yang liar bersama kakakku di tempat ini bermain di halaman dan di jalan bersama teman-teman.
Terima kasih untuk mama yang begitu hebat merawat kami, ditengah kesibukannya waktu itu, dia masih bisa menjaga ke-4 anaknya yang masih kecil-kecil.
Tak pernah terbayangkan saya pada akhirnya mengikuti jejak mama bekerja di wadah yang sama.
Saya kembali ke tempat ini dengan status yang sama seperti mamaku dulu.
Saya lihat banyak standar yang telah berubah.
Dulu rumah ini nampak besar untuk menampung kami ber-5, ternyata hanya rumah kecil sederhana.
Dulu halaman depan rumah sangat luas, kami bermain bola dan kejar-kejaran bersama teman-teman, ternyata halaman itu kecil.
kantor yang bersebelahan dengan rumah dinas. halaman itu nampak kecil sekarang (24.04.13) |
Tugu pertigaan tempat penjual balon gas itu masih ada, dulu kelihatannya mengerikan kalau harus menyeberangi jalan yang luas untuk sampai ke sana, ternyata jalan depan rumah ini begitu kecil dan sepi.
jalan ini nampak kecil sekarang, dan bundaran itu nampak dekat (24.04.13) |
Teman-teman mama yang dulu masih ganteng dan kuat kini terlihat merenta dengan kulit yang mengendur, saya bersyukur mereka masih mengingatku dan masa-masa itu.
Di Kolaka ini saya nginap di hotel besar yang baru saja beroperasi, yaitu hotel Sutan Raja, di Kolaka rasanya hanya hotel inilah yang paling besar dan bagus seperti hotel di kota-kota besar.
di hotel sutan raja kolaka (24.04.13) |
Kemudian tanggal 24 saya balik ke Makassar dan berkesempatan mencicipi bandara baru Pomalaa yang bangunannya seperti rumah tinggal biasa, hmmm suatu pengalaman yang menarik, tapi apapun itu, saya rasa keberadaan bandara ini pasti akan membuat Kolaka akan lebih berkembang.
bandara pomalaa yang hanya seperti rumah tinggal biasa (24.04.13) |
Ya Allah, terima kasih banyak atas segala nikmat yang kau berikan pada hamba!
Berikanlah kami umur yang panjang agar bisa selalu bersama dalam bingkai kasih sayang, Aamiiin!
No comments:
Post a Comment