Pagi
hari ini aku jalan kaki ke kantor.
Aku
jalan kaki karena di sekitar tempat tinggalku sangat sulit menemukan tukang
becak dan bentor kecuali punya kenalan dan tinggal calling.
Istriku
mau mengantarku dengan meminjam motor tetangga tapi sedari dulu aku tidak biasa
bersandar dan mengandalkan orang lain.
Pagi
hari ini turun gerimis.
Jarak
dari rumah ke kantor ± 1,2km.
Bikin
badan keringat dan gerah walaupun pagi hari ini turun hujan kecil.
Ini
adalah efek dari tidak ada duit.
Aku
jalan kaki karena aki mobilku udah tidak kuat dan harus diganti.
Tapi aku
memilih yang lebih penting, biarlah mengganti aki kutunda dulu demi untuk
nambah-nambahin uang kontarakan 6 bulan ke depan.
Duit di
ATM memang masih ada 2,2jt tapi uang kontrakan juga masih kurang 1jt.
Jadi
jika kuambil untuk bayar kontrakan 1jt dan untuk beli aki 800rb maka hanya akan
tersisa 400rb.
Sekarang
masih tanggal 10, terima gaji masih lama lagi, Listrik juga belum dibayar.
Bagaimana
aku menjalani bulan ini nantinya ?
Bagaikan
jatuh dan tertimpa tangga pula, selain jalan kaki yang sudah sangat bikin capek
di pagi hari, aku juga harus merelakan penghasilanku dipotong sebesar 22rb
karena aku telat sampai di kantor.
Masih
harus dipotong ? padahal aku sedang butuh-butuhnya duit dan tidak ingin
kehilangan sepeserpun.
Kuikhlaskan
hatiku, sudahlah... ini adalah salah satu bentuk perjuanganku menjalani hidup
di sini.
Aku
tidak risih dan malahan aku bersyukur kedua kaki-ku masih sehat dan bisa
kugunakan untuk berjalan ke kantor.
Siang
harinya pada saat jam istrahat aku tidak pulang istirahat tidur siang di rumah
atau keluar mencari makan karena aku tidak punya kendaraan.
Temanku
heran karena aku tidak seperti biasanya masih stay di kantor pada saat jam istirahat.
Dia
mengira aku pasti sedang puasa.
Rasa
kantuk yang amat sangat, hilang konsentrasi, kepala pening dan perut yang lapar
sedikit teredakan dengan sifat alami tubuhku yang mencoba untuk survive.
No comments:
Post a Comment