Makassar, Senin 21 April 2014
Ini kisah tentang kehidupan seorang Ahmad
Syawal Kurniawan terkena gangguan Jin entah yang telah keberapa kalinya.
Pagi ini aku ke kantor tidak mandi dan
kondisi ngantuk.
Ini semua karena gangguan jin yang kami
alami semalam.
Membuat aku, Desi dan Nita tidak tidur
semalaman.
Terakhir kami tidur adalah pada malam
kemarin karena siang kemarin kami sibuk jalan-jalan.
Bisa dibayangkan bagaimana kondisi kami
yang sudah tidak tidur berapa lama.
Pelaku:
- Aku
- Desi
- Nita
Kronologis kejadian Serangan Pertama:
- Sehabis menonton VCD bekam jam 12 malam, kami masuk kamar dan lanjut cerita sedikit sebagai pengantar tidur sampai jam 1 malam.
- Kami tidur bertiga karena tidak mungkin aku biarkan Nita tidur dikamar sebelah sendirian.
- Sebelum tidur seperti biasa kami memanjatkan do’a sebelum tidur. Istriku malah sudah berwudhu.
- Aku tau Nita memiliki indra keenam yang lebih peka dibanding kita tapi bukan berarti dia paranormal yang bisa ngusir hantu.
- Istriku Desi orang yang lemah sehingga gampang terkena gangguan jin. Ini bukan yang pertamakalinya namun untungnya saat kejadian aku punya teman untuk menanganinya.
- Sekitar hampir jam 2.30 malam aku sesak nafas. Sepertinya aku lupa caranya bernafas. Jadi aku langsung bangun dan meronta-ronta panik. Dengan begitu tubuhku bisa kaget dan bereaksi normal kembali.
- Setelah normal, istirku langsung bangun dan teriak meronta-ronta dengan keras, mungkin akupun dalam kondisi normal jika disuruh teriak seperti itu aku bakalan tidak sanggup. Jadi aku tau itu bukan dirinya yang normal.
- Aku langsung memeluknya dan memanggil namanya untuk menyadarkannya.
- Nita bangun dengan panik dan menyalakan lampu.
- Nita tidak tau harus berbuat apa dan hanya terdiam melihat aku yang coba menenangkan Desi.
- Tidak lama kemudia Desi reda sendiri dan aku kemudian mengorek keterangan tentang apa sebenarnya yang terjadi tapi dia hanya diam, mungkin shock.
- Setelah sadar, Desi bilang sebelum lampu dinyalakan dia melihat orang tinggi besar berwarna putih di depannya, saat dia mau membangunkan aku, aku malah mencekik lehernya. Itu yang membuat dia teriak-teriak karena tidak tau lagi mesti minta tolong ke siapa.
Kronologis Kejadian Serangan Kedua:
- Setelah menurutku situasi sudah normal, Karena ngantuk dan takut aku tidak bisa maksimal di kantor besok, aku kemudian menyarankan untuk berdo’a dan tidur lagi.
- Desi dan Nita masih Shock. Desi melarang mematikan lampu karena takut. Nita bilang si Jin pengganggu masih disekitar kita, sedang mengawasi kita dan mungkin akan kembali lagi.
- 5 menit kemudian kami semua kedinginan padahal aku menyelimuti diriku dengan bedcover yang tebal. Kedinginan sampai gemetaran.
- Desi beristighfar dan membaca ayat-ayat namun semakin dia membaca detak jantungnya semakin cepat seperti orang yang sedang lari.
- Desi kembali bicara sembarang, aku dan Nita tau pasti tubuhnya akan diambil alih.
- Kami berdua mencoba mengingatkannya untuk melawan kekuatan tersebut.
- Desi kembali teriak tidak jelas dan aku hanya bisa membekap mulutnya agar teriakannya tidak mengganggu tetangga.
- Aku dan Nita panik dan mencoba menghubungi Ale, saudara kami yang kuliah juga di Makassar dan lebih paham agama dibanding kami berdua.
- Kami mengambil 2 HP kami yang masih di charger dan yang paling tidak masuk akalnya, kedua HP kami langsung mati sendiri.
- Panik dan tidak tau mesti bagaimana lagi, akhirnya aku dan Nita sebagai orang awam hanya mencoba sebisa kami.
- Membaca Ayat Qursi, Al-Fatihah, 3 Qul dll sebisa kami.
- Nita membaca di tempat yang sakit yaitu pada bagian lutut, sementara aku pada bagian telinga. Aku pikir agar si Jin ini mendengarnya.
- Lama baru mendapatkan hasil baik, aku jadi tidak percaya diri dan aku banyak lupa ayat-ayatnya. Terutama pada saat membaca Ayat Qursi. Aku jadi tidak yakin dan putus asa namun terus mencoba.
- 5 menit kemudian lututnya Desi membaik. Kesadarannyapun kembali.
- Tidak lama kemudian tercium bau bangkai tikus sekitar 2 detik. hanya Desi dan Nita saja yang merasakannya.
- Kami bertiga istighfar dan membaca apa saja.
Tahap akhir:
- Butuh beberapa lama untuk bisa mendapatkan keterangan pada Desi tentang apa yang terjadi.
- Aku heran kenapa kami berhasil.
- Nita menjelaskan menurut indra keenamnya, Desi membaik lebih karena usahanya yang membacakan di bagiannya yang sakit tapi bukan berarti aku tidak punya andil.
- Katanya kekuatan do’a kami menyatu namun yang paling bereaksi adalah dibagian yang sakit yaitu lutut.
- Jadi itu juga ilmu baru untukku, selama ini kalau kejadian begini, aku membacakan di telinganya agar si pengganggu mendengar. Ternyata akan berfungsi jika dibaca dan ditiupkan pada tempat yang sakit. Karena pada saat melakukannya dia merasa Jin yang memasuki lutut Desi keluar dan menyambarnya.
- Dan ilmu baru lagi, bacaan yang kita baca tidak menentukan keberhasilan. Kami membaca do’a apa saja namun yang terpenting adalah keyakinan. Tuhan yang menentukan dan mengirim bantuan lewat do’a tersebut.
- Kondisi sedang berhadast seperti sedang datang bulan atau tidak habis berwudhu tidak membuat do’a kita tertolak. Artinya pertolongan Tuhan datang lewat ayat-ayatnya dan keyakinan kita.
- Kami kemudian memutar mp3 Surat Al-Baqarah dan tidak tidur sampai pagi ini.
Sebab datangnya gangguan:
- Kata Nita, Jin ini diutus oleh orang yang sama dengan yang mengganggu Uci ponakannya mamanya Icha, tetangga kami.
- Sebenarnya si orang iseng ini berniat membalasnya ke Ale, tapi karena Ale lebih susah diganggu akhirnya dia berbalik ke kami terutama Desi sebagai yang terlemah di antara kami dan juga karena dialah yang memanggil Ale untuk meruqyah Uci.
- Katanya waktu Nita mengusir Jin tersebut keluar dari lutut Desi, si Jin terasa menyambar di samping Nita dan berniat memasukinya namun Nita bisa bertahan.
- Dan katanya, si orang iseng ini akhirnya marah juga ke Nita, penasaran dan ingin mengorek mencari tahu tentang Nita.
Aku benar-benar ketakutan sekali akan apa
yang terjadi malam ini.
Sebelumnya aku tidak pernah merasakan
yang sekeras ini.
Masalahnya aku juga turut terkena
gangguan.
Bahkan hal yang tidak masuk akalpun
terjadi. Barang elektronik mati dengan sendirinya padahal baru dicabut dari
charger-nya.
Sampai pagi ini di kantor aku kepikiran.
Aku mulai capek seperti ini.
Hampir setiap bulan selalu ada seperti
ini.
Ini bukan yang pertamakalinya tapi inilah
yang terkeras.
Percaya diriku juga ciut mendengar omongan
Nita yang bilang Jin-nya lebih takut dengannya.
Untung malam tadi ada yang membantuku.
Bagaimana kalau hal sekeras ini terjadi
di saat hanya kami berdua?
Atau di saat aku sedang bertugas di luar
kota.
Karena Nita beberapa hari lagi akan balik
ke Kendari.
Aku butuh teman dekat.
Orang-orang yang bisa membantuku jika
terjadi hal seperti ini.
Tidak seperti sekarang ini.
Kami hanya hidup berdua di kota orang.
Aku menyadari tidak bisa selamanya
bergantung dengan orang lain.
Tapi setidaknya beri aku waktu dan
kesempatan untuk dekat dengan keluarga sehingga aku bisa belajar untuk
menangkal serangan seperti ini sampai aku benar-benar bisa mandiri dan dapat
melindungi istriku sendiri.
Mutasi…Mutasi Homebase.. I Need You….please
come to me…!
Kawan-kawan blogger yang pernah mengalami
gangguan seperti ini, tolong bantu aku.
Aku mesti ngapain?
Sebagai ahli ruqyah disini saya ingin memberi solusi, ini termasuk jin kiriman.
ReplyDeleteJin yang bandel untuk keluar dari tubuh pasti berontak karena jin tersebut ingin mengendalikan pikiran.
Ini harus segera disembuhkan sebelum jin tersebut terus saja mencari kelengahan.
Nah, saya anjurkan baca surat al Hajj ayat 19 - 22.
Pegang ubun-ubunnya, atau yang terasa sakit. Lalu bacakan ayat tersebut.
Kalau ingin konsultasi lebih lanjut langsung saja ke blog saya
trimakasi untuk atas ilmu yang sudah dibagi dan simpatinya....
ReplyDelete