Foto Nenek Opa pada Agustus 2014 ~ usia 84 tahun |
hari ini kakek dari pihak ibuku telah tutup usia.
Ya, hari ini kakek dari pihak ibu gw
telah berpulang ke sang khalik.
Jam 02.30 dinihari hari tadi sesaat
sebelum kami bangun sahur ada telepon dari keluarga di Bau-Bau yang mengabarkan
kalau Nenek Opa (begitu biasa kami memanggilnya) telah tutup usia jam 01.00
tadi.
Sampai pagi ini gw belum jelas bagaimana
detail saat-saat terakhirnya.
Gw Cuma diberitahu semua bermula seminggu
yang lalu, katanya mulai seminggu yang lalu dia mulai sakit keras. Nah, pada
malam tadi ada dua orang anaknya yaitu bapaknya Sadam dan Ibunya Onky yang mengurusnya.
Katanya badannya sempat dipijat-pijat
kemudian didudukkan di kursi oleh bapaknya Sadam. Tidak lama kemudian dia sudah
tidak bergerak lagi menandakan bahwa dia telah tutup usia.
Setelah mendapat kabar, keadaan
selanjutnya berjalan normal. Gw bangun sahur dan kemudian lanjut menonton partai
16 besar Piala Dunia antara Amerika vs Belgia.
Yang gw kepikiran justru ibu gw di
Kendari, gw takutnya dia shock mendengar kabar ini. Untungnya saudaranya baru
akan memberitahu dia nanti sehabis sahur. Alasannya dia dipanggil pulang dulu
ke Bau-Bau karena Nenek Opa sakit.
Itu benar atau tidak, gk taulah, semoga
ibu gw bisa kuat menghadapi cobaan ini.
Terakhir gw bertemu dengannya adalah pada
bulan Desember 2013 lalu saat bibi gw yang juga anak paling bungsunya menikah. Waktu
itu dia masih sehat.
Dan gw tidak menyangka kalau itu
merupakan pertemuan terakhirku dengannya.
Dan hari ini, Rabu 02 Juli 2014 berarti
gw sudah tidak mempunyai The Real Kakek dan Nenek lagi baik dari pihak ibu
maupun pihak ayah.
Gw sayang kamu kakekku sayang, walaupun
itu tidak pernah terucap dari bibirku karena gw memang tidak pernah mengatakan
sayang pada orang yang gw sayang. Tapi gw lebih menunjukkan pada perbuatan.
Yang akan selalu teringat adalah pengalaman
waktu kecil di saat engkau selalu mengajakku pergi melaut bersama dengan
menaiki perahu kecil menerobos sungai dan tembus ke laut.
Yang akan selalu teringat adalah sosokmu
yang lucu walaupun kadang-kadang ada yang menganggap nyebelin dan bikin repot
tapi menurutku itulah bagian dari dirimu yang lucu.
Yang akan selalu teringat juga adalah
tulisan-tulisan curahan hatimu maupun sekedar nama, tanggal dan tanda tangan
sebagai tanda peringatan di tembok, di pintu dan dimana-mana.
Kami juga akan kehilangan cerita-cerita
lucumu, lagu-lagu lucumu dan tingkah-tingkah lucumu lainnya.
Gw senang dan beruntung punya kakek
sepertimu, akrab dengan kami semua, lucu, santai dan tidak perlu sok dituakan.
Sayang sekali dia tidak bisa melewati
Ramadhan kali ini.
Sayang sekali gw tidak bisa meluangkan sedikitpun
waktu di pekan-pekan terakhirnya.
Sayang sekali gw gak bakalan bisa bertemu
dengannya lagi pada lebaran di tahun-tahun mendatang.
Dan sayang sekali gw tidak bisa hadir di
acara pemakamannya.
Walaupun demikian, gw tetap kirimkan do’a,
semoga diampuni segala dosa dan kekhilafannya, semoga segala amal dan kebaikannya
diterima di sisi Allah, semoga dilapangkan dan diterangi kuburnya, semoga segala yang terbaik dia dapatkan di sana.
Dan juga, semoga kami yang ditinggalkan
bisa tabah dan ikhlas menerima semua ini. Dan semoga kerukunan diantara kami
semua dapat selalu terjaga.
Beristirahtlah dengan tenang Kakekku
sayang….
Kenangan terakhir bersama Nenek Opa saat pernikahan Bibi pada Desember 2013 |
No comments:
Post a Comment