Thursday, January 1, 2015

Pengalaman ke Bone Lewat Jalur Camba Maros

Pagi 01 Januari 2015 di saat kebanyakan orang masih terlelap karena kesibukannya semalam merayakan pergantian tahun, kami sudah sibuk menyiapkan apa-apa yang akan dibawa ke Bone.
Ya, hari ini aku akan berangkat ke Kabupaten Bone dalam rangka tugas dinas luar.

Sebenarnya tugasnya baru mulai besok tapi aku memilih untuk berangkat hari ini karena dengan tiba hari ini di sana, aku bisa beristirahat dulu semalam dan kemudian kondisi bisa fit untuk bekerja keesokan harinya.

tebing cadas yang mengapit jalan camba (01.01.15)

Istriku ku bawa turut serta ke sana karena dia sama sekali belum pernah ke Bone.
Dulu waktu masih tugas di Bulukumba aku sudah sekitar 4 kali ke sana, untuk liburan ataupun sekedar transit sebelum melanjutkan perjalanan pulang kampung ke Kendari lewat jalur laut di pelabuhan Bajoe Kabupaten Bone.

Untuk transport menuju ke sana terlebih dahulu kami harus ke Terminal Daya, karena di sanalah tempat nongkrongnya angkutan umum antar kabupaten dari Makassar ke Arah Utara Sulawesi Selatan.
Ke Bone lewat jalur Camba Maros menjadi pengalaman pertama bagiku.
Benarkah jalurnya mengerikan seperti yang sering aku dengar selama ini?

jalan yang mulai melebar

Dengan menumpang mobil Panther, kami menempuh jarak sekitar 170 KM untuk sampai ke Kota Watampone.
Untuk tiap orangnya dikenakan tarif 90.000,- rupiah.

kendaraan yang melaju kencang membabi buta menghajar genangan air (01.01.15)

Jam 01.15 Siang kendaraan kami memulai perjalanannya.
Dengan antusias kami melewati jalur Camba dan ternyata benar kata orang, saat memasuki jalur itu, jalanannya sempit, banyak tikungan tajam dan mobil yang berlawanan arah tak bisa terlihat walaupun ada cermin yang terpasang di setiap tikungannya.
Tebing-tebing cadas menghimpit dan tidak jarang jurang yang curam pun ditemui.
Keadaan seperti itu membuat adrenalin kami naik. Mungkin karena belum terbiasa.

tempat persinggahan sementara (01.01.15)

Tapi keadaan jalan yang seperti itu tidak sepenuhnya, setengah perjalanan lagi, pada saat sudah memasuki perbatasan antara Kab. Maros dan Bone, jalan sudah mulai lebar dan mulus. Kendaraanpun dapat dipacu dengan kencang.

Pengalaman dan pengetahuan kami bertambah.
Kami akhirnya tahu kebenaran dari cerita orang-orang akan jalur ini.
Kami juga akhirnya pernah melihat letak dan bagaimana tugu perbatasan Kab. Maros dan Bone.
Semuanya merupakan suatu kebahagiaan kami yang sederhana.

istriku yang kelelahan (01.01.15)

4,5 jam kemudian kami akhirnya sampai dengan selamat di Kota Watampone Kabupaten Bone.
Alhamdulillah...

No comments:

Post a Comment