Tidak Berbakat dalam Bermain Gitar?

Setelah latihan dan tidak puas akan hasilnya, mungkin ada yang pernah mengatakan seperti itu, “saya mungkin tidak berbakat dalam bermain gitar”.

Atau mungkin juga malah ada yang belum pernah sekali belajar gitar tapi sudah mengatakan seperti itu.

Itu malah aneh sekali, mana mungkin anda bisa mengatakan seperti itu tanpa pernah sekalipun melakukannya?

Saya jadi teringat pada saat saya dulu memutuskan untuk mempelajari gitar.

Gitar pertama saya, saya miliki saat usia saya 11 tahun.

Saya juga teringat ayah saya, dia itu selalu heran akan hobi saya.

Saat saya sangat gila bermain bola, dia heran, karena betis saya kecil dan saya sangat kurus waktu itu, kenapa saya memih bola sebagai olahraga saya?

Saat saya pengen belajar bermain gitar, dia juga heran karena di keluarga kami tidak ada yang bisa bermain alat musik. Paling hanya sebatas suka mendengarkan musik dan menyanyi.

Selain tidak memiliki bakat turunan dari keluarga, saya juga merasa tidak memiliki bakat alami.

Selama belasan tahun hanya belajar sendiri dan baru setengah tahun ini mempunyai guru.

Saat ini saya sudah bisa memainkan beberapa lagu dan juga sedikit demi sedikit bermain melodi.

Dari mana itu semua? melihat latar belakang saya, saya rasa itu bisa saya lakukan karena mau terus belajar.

Jika anda pernah belajar bermain gitar dan sampai sekarang belum bisa, saya ingin bertanya pada anda:

1.   Berapa lama anda sudah belajar? Jangan sampai anda belum belajar begitu lama tapi sudah menyerah. Kalau seperti itu, berarti masalahnya ada di anda sendiri. Anda tidak memiliki keinginan yang serius untuk mempelajari gitar. Mungkin anda hanya termasuk kategori orang yang suka mendengarkan dan melihat orang bermain gitar.

2.  “Saya sudah belajar lama tapi sampai sekarang saya belum bisa bermain. Saya mungkin tidak berbakat!”. Tapi apakah dalam belajar itu anda benar-benar fokus mempelajarinya? Sabar melewati tahap demi tahap, ataukah anda langsung pengen hebat seperti Slash GNR?

Ingatlah bahwa:

1.      Seorang sarjana harus melalui tahap SD, SMP, SMA dan Universitas.

2.      Seorang gitaris level festival sekolahan pun, berapa jam sehari bermain gitar? Saya rasa bukan hanya 1 jam. Dan butuh berapa tahun?

3.      Teori 10.000 jam terbang. Tanpa bakat pun bila diasah sampai 10.000 jam, dia pasti jadi bisa.

Saya ingin membagi pengalaman saya sekitar 4 bulan lalu saat saya mempelajari suatu yang benar-benar baru buat saya, yaitu melodi pentatonic scale.

Pentatonic scale ada 5 bentuk.

Dan dalam gitar ada 12 not yang bisa dijadikan nada dasar yaitu C C# D D# E F F# G G# A A# B.

Jadi saya harus menghafal 12 not x 5 bentuk = 60 bentuk pentatonic scale.

“It’s impossible!”, pikirku waktu itu.

Jangankan untuk hafal 12 not, hafal 1 not saja kayaknya tidak mungkin.

Sekitar 3 hari saya tidak menyentuh gitar dan hanya searching di internet kisah pengalaman seseorang belajar gitar.

Saya hanya sibuk mencari motivasi.

Saya sibuk mencari perbandingan metode latihan seseorang.

Ternyata semua orang juga melewati tahap ini, mereka belajar dan menghafal.

Di hari ke 4, saya semangat lagi untuk menghafal ke 5 bentuk tersebut.

Sehari tidak kurang dari 3 sampai 4 jam di malam hari setelah pulang kantor saya habiskan untuk menghafal dan mempraktekkan ke 5 bentuk itu.

Dan akhirnya setelah 2 minggu yang artinya telah melebihi 20 jam latihan, akhirnya saya bisa menghafal 5 bentuk pentatonic scale itu.

Saya hanya menghafal dengan menggunakan nada dasar G dan C dan saya pahami bahwa untuk menggunakan nada dasar lainnya, saya tinggal menggeser ke fret kiri atau kanan ke 5 bentuk yang sudah saya hafal tersebut.

Untuk nada dasar yang berbeda, Bentuknya tetap sama, tinggal menggeser tangan kita saja.

Intinya, cukup hafalkan ke 5 bentuknya saja!

Itu pengalaman dari saya yang membuktikan bahwa yang tidak mungkin bisa jadi mungkin setelah melewati proses latihan dan menghafal selama 20 jam.

Saya rasa orang yang tidak berbakat pun bila latihan ber jam-jam akan bisa jadi hebat.

Saya ingatkan lagi, Orang yang berbakat pun diawali dengan proses belajar.

Artinya bakatnya harus diasah.
Lha, apalagi kita yang tidak punya bakat?