PSM dan Arema sebelum kick off |
Fyuhh, dalam dua hari ini full hiburan, setelah kemarin nonton The Conjuring 2, hari ini saya kembali lagi ke stadion Andi Mattalatta untuk menyaksikan PSM vs Arema dalam lanjutan Liga Indonesia 2016.
Terakhir kali saya ke sini waktu Piala Presiden tahun lalu.
Saat itu PSM memang menang 2-1 melawan Mitra Kukar, tapi PSM tetap tidak lolos ke babak selanjutnya karena kalah gol tandang. Sebelumnya PSM tidak mampu mencetak gol saat kalah di kandang Mitra Kukar 1-0.
Hari ini juga kalah 1-0 lewat gol pemain yang baru masuk, Sunarto.
Sunarto mungkin baru masuk beberapa detik dan langsung mendapat bola muntah hasil tendangan dari luar kotak penalti Raphael Maitimo.
Memang dia spesialis cetak gol setelah baru masuk. Supersubs!
Pengamanan juga bagus, saat masuk ke stadion petugas merazia isi tas para penonton.
Botol minuman dilarang bawa masuk, mungkin takutnya bakal dipake melempar tim lawan.
Kalau suporter mesti beli minum dulu buat ngelempar kan pasti mikir juga.
Beda dengan saat melawan Mitra Kukar tahun lalu, ada suporter perusuh dan provokator.
Datang ke Stadion bukan untuk nonton bola, tapi sok jagoan.
Akhirnya saat itu banyak suporter pulang sekitar 7 menit sebelum pertandingan berakhir karena petugas pengaman sudah pada perang dengan para perusuh.
Orang itu tidak cinta PSM, dia tidak mikir kalau PSM mesti keluar dana lagi kalau kena sanksi.
Kalau dana PSM habis tentu gak bisa beli pemain bagus. Siapa yang rugi?
Suporter cerdas dan lapang dada.
Malam ini suporter tetap tertib walaupun ada insiden kecil di tribun terbuka, tapi petugas cepat tanggap.
Para suporter juga gak terima dengan adanya perusuh itu, pengen petugas cepat-cepat meringkusnya.
Yang saya heran, kerusuhan terjadi antar sesama pendukung PSM!
Disampingku ada anak yang hebat, Maczman sejati, apapun yang saya tanyakan dia bisa jawab semua. Sopan dan benci asap rokok! Asli cinta PSM! |
Perusuh, provokator tidak layak datang ke sini!
Mengganggu ketertiban publik dan juga tidak menyayangi PSM!
Semoga bisa terus seperti ini.
Kalah menang itu biasa, Brazil juara dunia 5 kali dan tuan rumah Piala Dunia tahun 2014 juga bisa kalah di kandang sendiri dari Jerman 7-1.
Banyak yang kecewa dengan Striker asing mahal berharga 800 juta, Lamine Diarra Souba.
6 pertandingan tapi belum ada cetak gol.
Tapi saya lihat larinya juga cepat dan cukup ngotot tuk mendapat bola. Dia main keras.
Memang bila hanya gol ukurannya, dia gagal.
Tapi saya ingat Ilija Spasojevic waktu main di PSM tahun 2011 lalu.
Dia mencetak gol di pekan kedua IPL dan setelah itu lama lagi baru bisa cetak gol.
Haruskah kita juga sabar menunggu Lamine Diarra?
Jangan sampai kita nyesal lagi, banyak pemain PSM yang dibuang dan bersinar di klub lain karena kita tidak sabar menunggu performanya.
Hasil:
PSM vs Arema 0-1
Gol:
Sunarto 85'
Berikut susunan pemain kedua tim:
PSM: David Ariyanto; Ardan Aras, Erik Setiawan, Hendra Wijaya, Boman Aime, Basri Lohy, Rizky Pellu, Rasyid Bakri (Samsul 61'), Alex da Silva, Ferdinand Sinaga (Rahmat 73'), Lamine Diarrassouba (Muchlis 88').
Cadangan: Dimas Galih Pratama; Valentino Telaubun, Achmad Sumardi, Syamsul Chaeruddin, M Rahmat, Maldini Pali, Muchlis Hadi Ning.
Pelatih: Robert Rene Alberts
Arema: Kurnia Meiga; Ahmad Alfarizi, Hamka Hamzah, Ryuji Utomo, Beny Wahyudi, Ferry Aman Saragih (Juan Revi 75'), Raphael Maitimo, Srdjan Lopicic, Esteban Vizcarra, Ahmad Nufiandani (Sunarto 85'), Gustavo Giron (Gonzales 72').
Cadangan: I Made Wardhana; Junda Irawan, Juan Revi, Arif Suyono, Sunarto, Cristian Gonzales, Febri Setiadi Hamzah.
Pelatih: Milomir Seslija
No comments:
Post a Comment