Sunday, June 25, 2017

Lebaran 2017 - Sudah 3 Kali Tidak Mudik Lebaran

Yaah cemen, tragedi tahun 2013 terulang kembali, ini adalah kali ketiga kami merayakan lebaran Idul Fitri di Makassar alias nggak mudik. Kenapa yang saya ungkit tahun 2013? Karena yang pada tahun 2015 memang kami lebaran di sini tapi ada tujuan lain yaitu karena kami juga pada akhirnya akan mudik ke Bau-Bau sebulan setelahnya untuk menghadiri pernikahan adik. Jadi kondisi kali ini mirip dengan kondisi tahun 2013!

Saya ingat waktu tahun 2013 itu mengerikan banget, kami yang pendatang justru jadi penjaga kompleks karena semua tetangga kami yang berjumlah 6 kepala keluarga yang memang berhombase di sini malah mudik. Rasanya satu hari itu terasa berat dan sepi banget. Yang saya takutkan bukan setan tapi manusianya, saya takut kalau ada perampok nyusup masuk dalam kompleks!

Memang kondisi financial pada tahun 2013 itu seret banget, lari dari tukang tagih listrik, cuma makan nasi telur di minggu terakhir tiap bulan dan mulai mengenal yang namanya Pegadaian! Semuanya sudah pernah saya ceritakan di blog ini.

Tahun ini masih mendingan, ada 2 adik kami yang menemani, sudah ada juga keluarga yang menetap di Makassar sejak tahun 2015 dan ada juga para satpam dan keluarganya yang menjaga kompleks.

Untuk kondisi financial juga lebih baik, cuma beban yang bertambah, saat ini kami nggak hanya berdua lagi, ditambah juga harga-harga yang naik terlebih lagi harga listrik yang barusan dinaikkan pemerintah dengan harga yang gila, yang biasanya kami bayar perbulan 300-400 kini sudah main dikisaran 600! THR yang baru saja kami terima kemarin hanya cukup untuk kebutuhan pokok!

Sebenarnya bisa mudik kalau cuma berdua, kalau bertiga rasanya sulit, walaupun naik kapal untuk menekan biaya tapi ngebayangin mudik dengan kapal di saat puncak arus mudik itu mengerikan!

Ahh sudahlah, saya sebenarnya ndak masalah lebaran di mana saja, cuma saya teringat ibuku yang sudah tua, kali ini lebarannya yang pertama saat dia sudah pensiun dari dunia kerja. Mungkin dia ingin kami semua bisa berkumpul lebih lama. Tapi mau diapa, saya hanya bisa mendoakan dari sini, semoga kita semua diberi umur panjang dan dapat merayakan kebersamaan lebaran bersama lagi.

Enaknya juga lebaran di sini adalah terhindar dari orang-orang pendengki, itu yang ingin saya hindari, kalau saya dan istri sih sudah biasa, tapi kalau kami bawa anggota baru yang ndak tau apa-apa terus disyirikin atau dengar kata-kata yang jelek kan gimana? Bisa nangis darah dia, terlebih istriku!

Jadi sebenarnya dilema, ada enaknya pulang ada juga ndak enaknya dan ada juga enaknya lebaran di sini dan ada juga ndak enaknya.

Jadi itulah yang menyebabkan kami ndak mudik tahun ini, untuk rentetan kegiatan di hari ini adalah:

1. Shalat Id di Hotel Fourth Point Makassar, dekat dengan rumah. 06.00 – 08.00

Hotel Fouth Point tempat kami shalat Id (25.06.17)

 2. Makan dan istirahat sejenak di rumah 08.00 – 11.00

Hidangan nikmat yang dimasak istriku (25.06.17)

3. Berkunjung ke rumah Dul 12.00 – 13.30, pulangnya kami mau singgah juga di rumahnya Ari tapi kami lihat pagarnya terkunci dan lampu luar rumahnya menyala pertanda ndak ada orang, mungkin mereka juga mudik ke rumah keluarga dari pihak suami.

Kami bertiga diperjalanan menuju rumah Dul (25.06.17)

4. Akhirnya kami beralih ke Rumah Deni, tempat dimana dulu kami ngontrak tepat disamping rumahnya pada saat kejadian tragedi 2013 lalu, kebetulan tahun ini mereka juga ndak mudik. 14.30 – 15.30

5. Mutarin anjungan Pantai Losari lalu pulang ke rumah dan hari ini pun berakhir 15.30 – 16.15

Tuhan menciptakan kebahagiaan di mana-mana, yang paling dekat ada di hati dan pikiran kita, carilah dia dan jagalah dia untuk membuatmu tetap bahagia!

No comments:

Post a Comment