Friday, August 11, 2017

Pengalaman Mengurus Berkas-Berkas Umroh

Ini merupakan pengalaman pertamaku mengurus berkas-berkas umroh dan membuat paspor yang ternyata saya banyak mendapat jalan berliku. Bukan Kantor Imigrasinya yang salah, tapi saya yang salah karena banyak kelengkapan yang kurang. Berikut ceritanya.

Rabu 21 Juni 2017

Tiba di Kantor Imigrasi jam 09.35, antrian telah ditutup, katanya pengambilan antrian hanya sampai jam 09.30 dan dibatasi hanya sampai 200 orang perhari. Saya mendapat penjelasan mengenai apa-apa saja yang mesti dibawa yaitu Kartu Keluarga, KTP, buku nikah dan Akta Lahir yang kesemuanya asli, bila akta lahir tidak ada maka bisa diganti dengan ijazah terakhir.

Kamis 22 Juni 2017

Tiba di Kantor Imigrasi jam 07.36, mendapat antrian nomor 114, antri sampai jam 08.50 untuk pemeriksaan berkas dan saya dinyatakan gagal berkas karena masih menggunakan KTP non elektronik dan alamat di KTP tidak sama dengan di Kartu Keluarga. Di KTP hanya memuat nama jalan dan tidak ada nomor rumah seperti yang tertera di dalam Kartu Keluarga. Saya dipersilahkan meminta KTP sementara di Kantor Kecamatan dan bila bisa kembali sebelum jam 10.00 maka saya boleh mengurus kembali tanpa antri lagi, yang mana itu adalah suatu kemustahilan yang nyata! It’s impossible!

Besok sudah libur lebaran selama satu minggu. Dengan tenggang waktu yang diberikan pihak travel yang terbayang adalah suatu kemustahilan dan pesimis yang tinggi, saya hampir mundur tapi kemudian saya tetap berjalan keluar dari Kantor Imigrasi dan melanjutkan pengurusan yang bisa saya lakukan hari ini.
Lalu saya kemudian mempersiapkan kelengkapan pengurusan KTP sementara di kecamatan, dan ternyata di sana membutuhkan bukti pelunasan PBB, alhasil saya harus meminjam bukti pelunasan PBB tetangga yang mana 4 tahun lalu saya pernah ngontrak tepat di samping rumahnya.

Semua kelengkapan sudah ada tapi karena sudah siang saya tidak melanjutkan pengurusan ke Kantor Kecamatan karena pasti semuanya sudah sibuk untuk mudik pulkam atau merayakan lebaran.

Jumat 07 Juli 2017

Tiba di Kantor Kecamatan jam 07.50 dan pelayanan baru buka jam 08.45, kemudian saya antri sampai jam 10.00 untuk foto, ternyata saya sudah pernah difoto di Kantor Catatan Sipil di Kendari pada Februari 2015 lalu. Saya disuruh datang lagi seminggu kemudian.

Antri foto KTP di Kantor Kecamatan (07.07.17)

Jumat 14 Juli 2017

KTP sementaraku sudah keluar, saya tiba di Kantor Kecamatan jam 14.30 dan antri sampai jam 16.00 untuk dapat barang tersebut. Alhamdulillah alamat di KTP dan KK sudah sesuai. Tapi satu minggu kedepan saya tidak bisa melakukan pengurusan paspor karena ada tugas luar kota.

Jumat 21 Juli 2017

Tiba di Kantor Imigrasi jam 08.05 antrian sudah habis dan dipersilahkan datang lagi besok untuk mengambil antrian untuk hari selasa karena antrian untuk hari senin telah ludes pada hari kemarin, tapi beruntungnya saya tidak langsung pulang dan masih stay di depan Kantor, pikiran saya waktu itu masih bertanya-tanya “sebenarnya jam berapa saya mesti tiba di  Kantor untuk dapat antrian?”. sekitar 10 menit kemudian ada Petugas Imigrasi yang datang menghampiri seorang suami istri yang sudah tua dan memberikan nomor antrian, beberapa orang langsung mengerumuni termasuk saya, dengan memperlihatkan KTP atau KTP sementara asli, kami bisa diberikan nomor antrian untuk hari selasa. Saya mendapat nomor antrian 161.

Selasa 25 Juli 2017

Tiba di Kantor Imigrasi jam 07.50 dan antri untuk pemeriksaan berkas sampai jam 09.20. Semua dokumen telah lengkap nama, alamat dan tanggal lahir yang sesuai tapi saya masih dinyatakan gagal berkas karena saya tidak membawa surat rekomendasi dari Kementerian Agama. Saya sebelumnya tidak pernah diinfokan oleh agen travel akan hal ini sehingga saya mengira surat rekomendasi dari travel saja sudah cukup. Seperti biasa saya dipersilahkan untuk mengurus kembali tanpa antri bila saya bisa kembali sebelum jam 10.00 yang mana lagi-lagi itu adalah suatu kemustahilan yang nyata! Minggu ini saya pastikan gagal mengurus karena besok saya akan keluar kota lagi dalam rangka tugas.

Selasa 01 Agustus 2017

Tiba di Kantor Kementerian Agama jam 10.00 dan surat rekomendasi dari Kemenag sudah bisa diambil pada siang hari jam 14.00. Saya pikir keramaian di Kemenag bakalan seperti di Imigrasi karena rata-rata yang mengurus paspor di Imigrasi adalah untuk umroh, ternyata di Kemenag kebanyakan masuk secara kolektif jadi kepadatan manusia bisa teratasi.
Yang harus disiapkan dalam mengurus surat rekomendasi Kemenag ini adalah fotocopy KTP/KTP sementara, dan Surat Rekomendasi dari Travel dan SK Izin Operasional Travel.

Rabu 02 Agustus 2017

Menerapkan strategi dengan menyuruh istri untuk mengambilkan nomor antrian sementara saya ke Kantor dulu untuk ngabsen dan minta izin. Istri tiba jam 07.10 dan beruntungnya dapat nomor antrian 105 untuk hari ini yang kebetulan diberikan oleh seorang teman yang sedang mengurus perpanjangan pasor. Nomor antrian tersebut diambil 2 hari lalu, tapi karena teman saya itu juga diberikan oleh kenalannya dengan nomor yang lebih rendah, maka nomor 105 tersebut diberikannya ke saya. Begitulah skenario Tuhan untuk memudahkanku dalam pengurusan hari ini. 

Saya tiba di Kantor Imigrasi jam 07.45 dan antri untuk pemeriksaan berkas sampai jam 10.00, kemudian antri foto sampai jam 13.30. kemudian saya diberikan lembaran untuk kemudian dibayar secara langsung di teller bank maupun lewat atm. Bila sudah dibayar, saya bisa datang untuk mengambil paspor pada hari selasa.

Jumat 04 Agustus 2017

Baru melakukan pembayaran di bank, saya melakukan pembayaran secara langsung karena takut kalau di ATM struk tidak keluar.

Selasa 08 Agustus 2017

Jam pengambilan paspor jam 10.00, saya tiba jam 10.30, katanya paspor saya belum jadi dan saya disuruh datang pada hari kamis, sayatenggat tidak bertanya juga kenapa, tapi itu mungkin karena saya baru membayar pada hari jumat dan memang saya lihat dicatatan bahwa pengambilan paspor adalah setelah tiga hari kerja setelah melakukan pembayaran.

Kelemahan dari pengambilan paspor ini adalah masih banyaknya juga yang antri karena paspor baru akan dicari berkasnya dan dicetak ketika orang menunjukkan bukti pembayarannya. Saya kira paspor akan dicetak semua dan ketika orang datang dan tidak dapat menunjukkan bukti pembayaran maka paspornya akan ditunda untuk diberikan, saya rasa kalau begitu caranya orang tidak akan lama menunggu untuk mengambil paspornya.

Kamis 10 Agustus 2017

Saya tidak berencana ke Kantor Imigrasi hari ini karena katanya akan ada acara, tapi karena saya kepikiran waktu yang banyak habis terus akhirnya saya ke Kantor Imigrasi juga.
Tiba di kantor imigrasi jam 14.00, saya tidak tahu kalau ternyata harus ambil antrian, tapi ketika saya tiba, orang-orang sudah tinggal beberapa saja jadi saya langsung ngasih tanda bayar aja. Paspor jadi jam 15.00.

Jumat 11 Agustus 2017

Saya tidak berencana ke Kantor Kesehatan untuk vaksin hari ini karena siang akan ada acara, tapi karena kembali kepikiran deadline penyetoran berkas umroh, akhirnya saya mencoba mencari tahu caranya.

Saya buka web dan melihat ada pendaftaran online, setelah daftar online dalam waktu 20 menit saya belum menerima email balasan, akhirnya saya langsung ke Kantornya yang ada di pelabuhan. Saya ke sana dengan perhitungan, bila tidak selesai sampai shalat jumat, maka saya akan pulang dan kembali mengurus di hari senin.
Ternyata setibanya di sana saya melihat pegawai Kantor Kesehatan itu hanya ada 5 orang, mana ada yang sempat buka email?
Beruntungnya yang antri tidak segila di Kantor Imigrasi, saya tiba jam 09.00 dan jam 10.15 suntik sudah dilakukan dan buku kuning sudah bisa diambil.

Untuk ke sana kita harus mempersiapkan foto copy paspor saja dan nanti akan disuruh isi formulir, setelah pemeriksaan tekanan darah, kemudian kita akan disuruh bayar langsung ke bank atau bisa juga gesek atm, dan beruntungnya di sana menyediakan gesek atm BRI langsung di Kantor Kesehatan itu sendiri, dan kebetulan atm yang saya punya adalah atm BRI, jadi saya nggak perlu repot-repot nyari atm di luar atau nyari bank lagi.

Demikian pengalaman saya dalam mengurus berkas-berkas umroh yang awalnya saya pesimis sekali ketika harus berurusan dengan Kantor Kecamatan karena ditolak pihak imigrasi, tapi akhirnya sekarang bisa selesai semuanya.
Waktu itu memang yang kepikiran di kepala saya adalah sabar dan tetap berusaha, saya hanya menyandarkan sepenuhnya hasil usaha saya kepada yang Di Atas. Bila dia berkenan mempersilahkan saya datang ke rumahNya, maka semuanya pasti bisa terselesaikan sesuai tenggang waktu yang diberikan pihak travel.

Paspor dan Buku Kuningku yang sudah jadi hari ini (11.08.17)

Pesan saya adalah persiapkan semua berkas anda dengan baik dan teliti sebelum mengurus paspor karena mengurus paspor adalah salah satu urusan yang tersulit, salah satu huruf aja berkas kita bisa ditolak! Pokoknya untuk urusan apapun itu deh, persiapkan semuanya dengan baik kalau perlu cari tahu lewat google apa-apa yang mesti disiapkan!

No comments:

Post a Comment