Ini kali kedua saya melihat Alfin Tuasalamony bermain setelah 2 minggu lalu saya pertamakali melihatnya saat timnya, Bhayangkara FC membantai Mitra Kukar 4-1.
Alfin Tuasalamony di rumah barunya, Bahayangkara FC |
Saya senang sekali bisa lihat dia main lagi, bagiku Alfin adalah aset bangsa.
Seangkatan dengan bek tangguh lainnya, Manahati Lestusen, mereka memang sudah sering berpasangan saat masih di program SAD Uruguay dan tentunya lini belakang bakal solid saat mereka diduetkan.
Seangkatan dengan bek tangguh lainnya, Manahati Lestusen, mereka memang sudah sering berpasangan saat masih di program SAD Uruguay dan tentunya lini belakang bakal solid saat mereka diduetkan.
Tidak hanya bertahan, mereka mempunyai mental yang kuat, pandai mengatur kawan, memulai dan membantu serangan dengan baik. Kemampuan mempertahankan bola dan dribel yang baik, pokoknya Kemampuan menyerang mereka layaknya seorang playmaker.
Saya tidak tahu banyak tentang perkembangan Alfin, mungkin sudah setahun lebih saya berhenti mengikutinya. Waktu itu Alfn sudah setahun cedera patah tulang kering karena ditabrak di parkiran sebuah bank. Sejak itu saya tidak tahu lagi kabarnya. Ternyata sejak Agustus tahun lalu itu Alfin sudah bisa berlatih kecil dengan bola dan pihak Bhayangkara FC bersedia menampungnya. Hhhhh ternyata saya ketinggalan info banget, ternyata Alfin sudah setahun berada di Bhayangkara FC!
Bagi kalian yang tidak tahu, saya jelaskan sedikit tentang Alfin.
Sebelum cedera parah, Alfin itu dulunya bermain di Persija. Pada April 2015 dia ditabrak di parkiran sebuah bank yang membuat tulang kering kaki kirinya patah. Persija menolak untuk menanggung biaya perawatan dengan alasan kecelakaan tersebut terjadi di luar lapangan atau artinya itu adalah kesalahan sendiri, yang membuat Alfin harus merogoh kocek sendiri untuk penyembuhan. Cedera ini memaksa Alfin harus absen selama satu tahun tiga bulan dari dunia sepak bola.
Saya sempat khawatir kalau nasib Alfin bakalan seperti mantan pemain U-19 asuhan Indra Sjafri, Fachri Firmansyah yang karena cedera parah dan tak mendapat bantuan dana untuk pengobatan akhirnya sekarang menjadi satpam dan harus mengubur mimpinya dalam-dalam untuk berkarir di dunia sepak bola lebih jauh.
Saya tidak ngerti hukum apakah tindakan Persija terhadap Alfin itu benar atau tidak, saya tidak akan membahas itu, tapi kalau rasa hati saya sebagai manusia, Alfin layak dibantu karena telah memberi konstribusi besar buat Persija dan juga buat Timnas. Bakat Alfin besar, kita tentu tidak ingin melihatnya pensiun dini.
Bantuan dari Persija dan PSSI tidak ada, tapi bersyukurlah Alfin masih mempunyai teman-teman yang peduli terhadap kondisinya, memberikan sedikit bantuan dan juga dukungan moril hingga Alfin bisa berkarir lagi.
Alfin saat mulai berlatih lagi di Bahayangkara FC dan saat mendapat dukungan moril dari teman-temannya (foto agustus 2016) |
Semoga apa yang terjadi bisa menjadi koreksi perbaikan agar para pemain atau mantan pemain yang pernah mengharumkan bangsa ini, yang sekarang lagi cedera, sakit atau lagi mengalami kesulitan agar lebih diperhatikan lagi oleh bangsa ini.
Terakhir pada kesempatan kali ini, saya ucapkan selamat buat Alfin atas comebacknya di lapangan hijau, semoga cepat kembali mendapatkan performanya yang dulu bahkan bisa jadi lebih baik, cedera parah tidak terulang lagi dan bisa berkarir panjang di sepak bola, semoga bisa bawa klubnya juara liga, bisa masuk timnas lagi dan segala yang terbaik. Bagiku anda merupakan salah satu bek terbaik yang dimiliki bangsa ini. Anda adalah aset bangsa ini!
No comments:
Post a Comment