Thursday, November 5, 2020

Menjawab Pertanyaan Gokil School Edition

Kali ini gue pengen menjawab beberapa pertanyaan gokil School Edition.

1. Rank Tertinggi?

Masa SD pernah rank 2 dan 3 saat masih kelas 1, selebihnya berkisar rank 5-8.

Masa SMP dapat rank 3 terus di kelas 2, karena saat kelas 2, kelasku termasuk kelas terbelakang, artinya merupakan kumpulan dari orang-orang yang  mendapatkan rank bawah saat masih di kelas 1, alhasil saat kelas 3, aku masuk ke kelas unggulan level 2.

2. Rank Terendah?

Masa SMP kelas 3 dapat rank 37 dari 43 siswa, karena kelasku adalah kelas unggulan level 2 yang artinya kumpulan dari para jawara saat masih kelas 2. Karena aku datang dari kasta yang lebih rendah, maksudku aku adalah jawara dari kelas terendah, alhasil aku tidak berdaya saat kelas 3, bahkan teman-temanku heran kok aku bisa dapat juara 3 saat kelas 2 dengan nilai yang lebih rendah daripada mereka? Mereka bilang, kalau aku berada di kelas mereka, maka aku pasti sudah masuk peringkat papan bawah. Ya, memang aku pernah mendengar kata bijak bahwa lebih baik jadi yang paling bawah di kelas terhebat, daripada menjadi yang teratas di kelas terbawah, tapi tergantung juga sih, saat di kelas bawah aku bahkan santai banget dan tidak menyangka bisa dapat rank. Zona Nyaman, you know?

3. Pernah Masuk BK?

Pernah saat SMA kelas 3, saat itu ada aturan baru di sekolah yaitu setiap siswa diberikan kartu pulsa yang berisi 100, setiap pelanggaran, nilai tersebut akan dikurangi sesuai nilai pelanggaran yang dilakukan. Aku paling sering terlambat, dan bukan hanya itu, aku juga bahkan membantu temanku yang lupa bawa kartu pulsa atau yang takut menyerahkan kartu pulsanya kepada Guru Penjaga Pagar.

Suatu hari karena pulsaku semakin berkurang dan guru yang jaga juga kebetulan guru yang serius, akhirnya untuk mengambil kartu tersebut aku harus ke Ruang BK saat jam istirahat. Aku pergi sama teman yang kebetulan baru seumur hidupnya terjaring razia. Aku santai saja sih, dan tenangin dia, aku bilang ini tuh biasa aja.

4. Pernah Bolos?

Aku bolos saat kelas 3 SD, karena terlambat, aku akhirnya ikut ajakan temanku untuk bolos ke Taman Kendari Beach yang jaraknya dari sekolah dan rumahku tidak sampai 500 meter. Pertama kali bolos rasanya lama banget waktu berlalu, aku juga takut dikira ngapain duduk-duduk di taman dari pagi sampai siang dan masih pakai baju sekolah? Gila aja sih kalau aku bilang, kaya orang gila yang gak tahu mau ngapain.

Setelah itu, aku juga pernah bolos bareng kakakku. Entah aku masih kelas 3 atau sudah kelas 4 dan kakakku kelas 5 atau 6. Waktu itu  hari Jumat dan cepat pulang, pulangnya jam 10 atau 11 kalau ndak salah. Aku agak lebih tenang karena aku bolos bareng kakakku yang aku tahu dia sudah sering melakukannya bareng teman-temannya, istilahnya aku tenang karena ada yang mentorin.

Kami bolos di Taman Kendari Beach yang dekat dari rumah kami dan sekolah kami, dan kadang-kadang juga kebur ke belakang rumah orang atau ke semak-semak untuk bersembunyi. Saat melihat anak dari sekolahan kami sudah pulang, akhirnya kami pulang ke rumah berharap aman-aman saja, dan ternyata di depan rumah sudah ada teman kakakku, yang juga termasuk murid baru di sekolah kami, dan dia juga merupakan sepupu kami. Kami juga baru kenal dengan dia mungkin baru setahun, Dengan polosnya dia cerita ke ibu kami, kalau kakakku tadi tidak ada di sekolah. Alhasil kakakku auto dimarahi, dan aku dengan santainya datang dari belakang seolah-olah baru pulang dari sekolah.

Kemudian aku baru bolos lagi saat kelas 3 SMA, saat itu ikut-ikutan bolos karena terlambat masuk sekolah. Akhirnya terjadilah kejar-kejaran antara guru dan para siswa yang bolos di lorong samping sekolah yang padat penduduk dan masih banyak terdapat pohon-pohon rindang. Kami berlari sembunyi ke belakang rumah warga dan kemanapun yang menurut kami aman. Aku berhasil lolos dari kejaran guru, dan aku masuk ke sekolah pada saat jam istirahat, jam 10.

Karena aku mulai kritis, akhirnya aku berpikir untuk tidak mau bolos lagi, aku akan menghadapi guru apapun resikonya, karena aku berbuat kesalahan, aku harus berani bertanggung jawab, dan menurutku saat kejar-kejaran terjadi, aku merasa diperlakukan dengan tidak berperikemanusiaan, aku seperti penjahat, padahal kan aku seorang siswa, seorang anak yang butuh diajar, lagian orang tuaku juga membayar agar aku bisa sekolah dan mendapat pelajaran yang benar. So, aku punya hak untuk belajar dan diperlakukan baik walaupun terlambat.

5. Pernah Suka Teman Sekelas?

Pernah waktu SD dan SMA kelas 1 dan 3, tapi karena kalah saing baik harta, ketampanan, dan kecerdasan, akhirnya  kalah saing. Eh, ada juga sih yang aku suka dan aku bisa dekat karena dia sering butuh contekan dariku, khususnya Bahasa Inggris, dan aku butuh nempel, tapi dia bukan target utama gue. Tapi asik juga sih. Simbiosis Mutualisme.

6. Pernah Gabung Osis?

Gak pernah! Waktu kelas 1 SMA aku ditawarin, tapi karena kata temanku, dia bilang kata kakaknya, kami gak perlu masuk organisasi apapun, karena akan mengganggu konsen kami dalam belajar, dan tugas juga bakalan jadi banyak. Aku percaya saja karena aku tahu kakaknya termasuk orang pintar. Tapi aku baru tahu setelah tamat SMA, aku tahu kakaknya ngomong seperti itu karena ya kakaknya emang pintar tapi bukan orang yang gaul. Nyesel dah gue!

7. Mata Pelajaran Tersusah?

Paling susah menurutku Kimia,  karena kok bisa angka tambah huruf jadi huruf? Walaupun faktanya aku pernah dapat nilai 4 untuk Matematika dan Fisika saja. Bahasa Inggris juga susah, gak ada yang aku tahu, tapi setelah les Bahasa Inggris saat masuk kelas 3 SMA, Bahasa Inggris jadi lebih mudah bagiku.

8. Mata Pelajaran Termudah?

Olahraga / Penjaskes, karena nggak perlu mikir.

9. Pernah Sebelahan Bangku Sama Crush?

Gak Pernah! Karena aku duduknya sekitaran bangku belakang dan kedua dari belakang.

10. Merek Buku Tulis?

Yang aku ingat, SIDU, Tjiwi Kimia, itu aja sih yang aku ingat

11. Merek Pena?

Pilot, Zebra, Snowman, dan Pulpen yang warna warni, lupa deh mereknya apa, oh ya dan pernah juga pulpen orang tuaku yang tintanya bisa diisi dengan cara dicelupkan di tinta dan ditekan-tekan untuk nyedot tintanya, yang kalau aku tuliskan di bukuku, tintanya tembus ke halaman belakangnya.

12. Pernah Dihukum?

Pernah, yang paling aku ingat kepalaku dihantam pakai penghpus papan tulis, pegangannya bukan dari plastik, tapi dari kayu padat. Aku pengen marah pada guru yang menghukumku waktu itu, karena itu sangat tidak manusiawi, tapi saat itu aku sudah kelas 3 SMP dan sebentar lagi ujian akhir, kalau sampai terjadi masalah dan dipindah sekolah, orang tuaku bakalan repot dan keluar biaya lagi, akhirnya aku pasrah. Padahal waktu itu aku tidak salah, teman sebangku yang ribut ketawa-ketawa, akhirnya aku kena juga.

13. Kalau Lomba Sering Jadi Apa?

Jadi Penonton. Aku tidak pernah ikut lomba apapun, aku pemalu dan tidak berprestasi, beda dengan kakakku yang walaupun tidak berprestasi akademik, tapi dia sering ikut lomba fashion, dan gerak jalan waktu jaman SD.

Pernah waktu kelas 5 atau 6 aku ditawari untuk ikut bareng teman-teman yang lain untuk ikut lomba memeriahkan hari apa tuh aku lupa, tapi karena nggak pede, akhirnya aku menolak dan digantikan oleh teman lainnya. Setelah mereka pulang dan cerita tentang lombanya, aku akhirnya menyesal, ternyata lombanya semuanya mudah dan aku bisa, dan sekedar have fun aja. Aku tidak pede dan takut gak bisa karena aku tidak berprestasi dan bukan siswa yang pintar, dan aku tidak diberitahu oleh guru jenis lomba yang akan diikuti. Kalau gak pake otak sih, aku juga bisa! dan juga lomba yang sekedar have fun atau gak serius.

14.  Pernah Jadi Petugas Upacara?

Sama seperti di atas, Tidak Pernah! Karena aku bukanlah anak yang populer, dan juga tidak berprestasi. Kaya, ganteng, kuat? oh no no no,  karena itulah aku jadi anak yang tidak percaya diri.

15.  Pernah Disukain Sama Teman Seangkatan?

Pernah, mungkin waktu SD, tapi akhirnya kalah saing. Entahlah, mungkin awalnya kami saling suka karena aku lihat dia juga sering merhatiin aku, dan kami juga biasa saling pinjam barang dan ngobrol. Tapi lama kelamaan, kata teman-temannya dia suka sama Si Anu. Dan kampretnya, gue sempat galau juga waktu itu, hahaha.

Entahlah, itu perasaanku saja dia suka sama aku atau emang beneran, karena cara dia merhatiin aku dan kalau ngomong sama  aku itu beda banget sama teman-teman yang lain. Kalau perhatiin kaya lama gitu, kaya ada sesuatu yang pengen diomongin, dan kalau ngomong kayak ada pengen tahu lebihnya gitu, entahlah, Tapi waktu SD aku ganteng, beda saat SMP dan SMA saat mukaku mulai terbentuk dan tidak menarik karena jerawatan parah dan body yang kurus, hahaha.

Terus SMP, bahkan ada yang sampai pengen tahu rumahku di mana. Dia datang, dan saat aku di teras dan melihatnya, aku kebur dan nutup pintu. Masih cupu, aku takut dan malu ketahuan orang tua atau tetangga. Ada beberapa juga yang lain sih, tapi aku ndak gubris, maksudnya aku santai aja berteman sama mereka, dan akhirnya Si yang aku tutupkan pintu itu, semakin dewasa, saat di SMA, saat dia sudah punya pacar, dan pacarnya adalah kakak kelas yang termasuk populer, dia malah kaya sentimen sama aku. Bahkan aku bicara baik-baik dan bukan sama dia, dia malah turut nyerocos jelekin aku. Aneh, ini mungkin judulnya, kau merubah cintaku jadi benci!

Saat SMA kelas 2, juga pernah sih ada yang bilang kalau teman sebangkunya suka sama aku, dia lumayan cantiklah, kulitnya mulus tanpa cacat gigitan nyamuk atau luka. Tapi dasar bodohnya aku dan tidak peka, aku bilang, sukanya jangan sama aku, suka aja sama temanku, karena aku tahu, temanku suka sama dia, jadi aku pikir akan jadi kebanggaan buatku kalau mereka jadian karena aku. Akhirnya setelah mereka lumayan dekat, eh, kampret, aku jadi cemburu juga, karena target utamaku berada di kelas lain dan juga punya pacar, dan alhasil aku yang jadi jomblo karatan, njir!

Aku lihat mereka makin dekat dan menikmati indahnya berduaan, ah, kampret lah pokoknya. Kalau gak bodoh, mungkin aku yang akan ada disampingnya, pikriku waktu itu. Dan pikir pakai hati donk? Masa orang suka dilarang? dengan seenaknya gitu, saat dia suka sama aku, aku bilang, sukanya sama orang lain saja? emangnya mudah mengalihkan perasaan gitu? hahaha koplak sih kalau gue pikir sekarang.

5 comments:

  1. Many men and women struggle with drug and alcohol use opiate rehabs nj along with mental illness. In 2018, an estimated 9.2 million people in the U.S. struggled with co-occurring disorders like this, according to the Substance Abuse and mental Health Services Administration.

    ReplyDelete
  2. will you lose weight if you stop drinking
    This is a hallucinogenic drug. This means that when consumed, it causes the user to have unusual experiences such as hearing sounds, seeing illusions, and feeling things that are not actually there. A drug with an extensive history of both medicinal and recreational use, LSD use does not come without risks. An acid trip can last 12 hours or more, and when it goes wrong it can go terribly wrong. This substance is common at raves, parties, and music festivals, so knowing what acid looks like and understanding the risks is imperative, especially for young adults and teenagers.

    ReplyDelete
  3. soma addiction Is it accurate to say that you are looking for unrivaled medication and liquor recovery, detox, and double determination treatment that is top notch? We Level Up New Jersey habit treatment focus flawlessly joins these cutting edge treatment modalities and then some, alongside remodeled offices, all around prepared enslavement subject matter experts, and remedial groups.

    ReplyDelete
  4. how to detox from klonopin
    The We Level Up FL emotional wellness community is an exceptionally particular, present day, forward-thinking office giving imaginative conduct recuperation treatment programs. Treatments happen in a serene manicured setting with open air unwinding regions offering restoration spaces. Giving science-based psychological wellness medicines intended for every customer and conveyed through profoundly customized individual consideration.

    ReplyDelete
  5. The luxury rehab stage is the initial phase in treating liquor addiction. Withdrawal indications normally die down inside around one to about fourteen days subsequent to beginning detox; be that as it may, this could take longer relying upon the seriousness of your Alcohol Use Disorder (AUD). From that point, you will actually want to zero in on different parts of the recuperation cycle, like various exercises, treatments, advising meetings, and backing choices.

    ReplyDelete